Rabu, 11 Oktober 2017

Abdullah nashikhul umam

Melupakan dan mengingat

oleh : Abdullah nashikhul umam 16410220
Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan adalah dikendalikan oleh proses neural yang mengatur seluruh proses tsb tanpa upaya sadar. Terkadang kita harus menghafalkan hal-hal tertentu agar kita tidak melupakan hal-hal tsb à “mematikan” atau untuk membiarkan informasi memudar (decay) seiring waktu (kita mengambil alih proses memori kita)
Menurut Dirgagunarsa (1975) menyatakan bahwa ingatan atau sering disebutmemory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatanmerupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
Ingatan merupakan suatu proses biologi, yakni informasi yang diberi kode, disimpan serta dipanggil kembali.

     Jenis-jenis Ingatan
jenis-jenis memori berdasarkan lama waktu atau jangka waktu dalam mengingat, yaitu:
a.      Ingatan jangka pendek
Ingatan jangka pendek merupakan proses melupakan suatu stimulus secara cepat atau proses mengingat yang dimiliki tidak mampu bertahan lama pada individu, serta penerimaan informasi yang didapatkan begitu lama.
b.      Ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang merupakan proses mengingat stimulus yang diberikan dan mampu bertahan lama hingga beberapa waktu tertentu.

 Faktor yang Mempengaruhi Ingatan
Mengingat merupakan proses mental yang melibatkan banyak komponen dalam diri kita. Mulai dari (1) menerima informasi yang akan kita ingat melalui panca indera kita, kemudian (2) disimpan dalam otak kita yang melibatkan kerja otak dalam mengolah dan menyimpan informasi, serta (3) memanggil atau memunculkan kembali informasi yang telah disimpan.
Jika kita mudah lupa dalam mengingat sesuatu, maka kita harus dapat mengenali dimanakah kelemahan kita dalam mengingat. Untuk itu maka kita perlu mengetahui faktor apa yang mempengaruhi pada proses mengingat itu, baik ketika informasi itu datang, maupun ketika informasi itu disimpan.
Menganggap suatu informasi itu penting atau tidak penting merupakan       alasan paling umum mengapa informasi dilupakan. Kita hanya mengingat hal-hal yang menarik minat kita saja. Jika informasi itu tidak dianggap penting maka informasi itu tidak akan disimpan di dalam ingatan jangka panjang.
Faktor lain yang mempengaruhi ingatan adalah adanya gangguan – suatu rangsangan lain muncul bersamaan dengan tahap pemrosesan ingatan, jika gangguan terjadi, upaya untuk kembali menampilkan ingatan akan menjadi gagal. Misalnya anda mengingat nomor telepon yang tidak pernah diketahui sebelumnya, ucapkan nomor tersebut beberapa kali sebelum disimpan dalam ingatan jangka pendek, kemudian mengobrollah sebentar dengan seseorang. Apakah Anda masih ingat dengan nomor telepon tadi setelah percakapan selesai? kemungkinan besar anda akan sulit untuk mengingatnya kembali.
Faktor lain yang mempengaruhi ingatan kita adalah kondisi psikologis kita. Kinerja ingatan kita akan mencapai puncak jika berada dalam tingkatan stress yang memadai. Namun, kinerja tersebut akan menurun jika stress menjadi berlebihan atau kronis. Salah satu aspek penting dalam mengingat sesuatu adalah perhatian dan fokus. Cobalah bayangkan bagaimana konsentrasi anda ketika merasa cemas. Dalam keadaan seperti itu kemungkinan besar Anda akan membuat kesalahan, melupakan sesuatu, atau merasa bingung.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi ingatan kita adalah faktor fisik atau kesehatan kita. Beberapa penyakit memang mempengaruhi ingatan kita seperti Alzheimer (lupa pada hal-hal yang baru tetapi ingat pada hal-hal yang lama), amnesia, dan lain sebagainya. Selain itu kesehatan fisik kita juga mempengaruhi kemampuan kita dalam mengingat. Untuk itu asupan makanan yang bergizi menjadi penting dalam menjaga tubuh selalu dalam kesehatan  yang prima sehingga proses mengingat dapat dilakukan dengan baik.
Jika sudah memperhatikan sebuah nama, atau informasi kemudian anda menyimpannya untuk masa depan. Saat menempatkan data di bank ingatan Anda untuk disimpan, Anda tidak bisa melemparkannya masuk begitu saja seolah otak anda adalah Taman Mini Indonesia Indah. Bayangkan rasanya mencoba menemukan nomor telepon dokter yang anda tulis di atas selembar kertas dan dilempar ke dalam hutan belantara yang sangat luas! kita memerlukan patokan atau pedoman untuk membantu kita menyimpan semua informasi yang kita perhatikan.
Kerapihan dalam menyimpan berbagai informasi menjadi kunci apakah informasi itu tersimpan baik atau tidak. Untuk   menyimpan informasi dengan baik, kita dapat menggunakan metode mnemonik atau (metode mengingat) yang akan Anda dapati pada bagian lain dari tulisan ini.
Lupa merupakan suatu proses fenomena psikologis yang terjadi di dalam kehidupan mental suatu individu, Lupa pada ranah kognitif umumnya berlawanan dengan mengingat, pesan yang dilupakan belum berarti hilang dari ingatan. Kadangkala peserta didik memerlukan waktu untuk  membangkitkan kembali pesan yang terlupakan, dengan berbagai pancingan dalam waktu tertentu pesan terlupakan dapat diingat kembali.
    Faktor Penyebab Lupa
Menurut Purwanto mengemukakan faktor-faktor penyebab terjadinya lupa, yaitu: (1) Segala sesuatu yang terjadi karena memori tidak pernah difungsikan lagi, dalam artian tidak pernah dilatih atau tidak memiliki usaha untuk mengingat suatu fenomena; (2) Lupa disebabkan oleh hambatan-hamabatan yang terjadi karena gejalan-gelaja jiwa yang lain; (3) Lupa disebabkan oleh represi atau tekanan mengenai tanggapan-tanggapan atau keadaan jiwa individu.
Menurut Muhibbin menyatakan bahwa  faktor–faktor penyebab lupa di antaranya adalah :
a.      Lupa karena perubahan situasi lingkungan
Lupa dapat terjadi pada peserta didik karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar di sekolah dengan waktu mengingat kembali di luar sekolah. Jika peserta didik hanya mengenal hewan jerapah atau kudanil lewat gambar-gambar yang ada di sekolah, maka kemungkinan peserta didik akan lupa menyebut nama hewan-hewan ketika melihatnya.
b.  Lupa karena perubahan sikap dan minat
Lupa dapat terjadi pada peserta didik karena perubahan sikap dan minat terhadap situasi belajar tertentu. Meskipun peserta didik telah mengikuti pembelajaran dengan tekun, tetapi karena sikap dan minat peserta didik menjadi sebaliknya (seperti ketidaksenangan kepada guru yang memarahinya dengan kasar), maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar