Selasa, 19 September 2017

Vica Nahdiyatus Suaiba

SENSASI, PERSEPSI, ATENSI, dan PENGENALAN OBJEK
Vica Nahdiyatus Suaiba (16410092)

Psikologi kognitif kali ini akan membahas tentang istilah yang tertera pada judul di atas. Semua istilah tersebut sama – sama merupakan hasil dari kerja otak kita atau fungsi kognitif kita. Lantas, apa perbedaan dari sensasi, persepsi, atensi, dan pengenalan objek tersebut? Berikut ulasannya:
1.  Sensasi
Sensasi menurut Wikipedia yaitu deteksi energy fisik yang dihasilkan atau dipantulkan oleh objek – objek fisik yang terjadi ketika energi dalam lingkungan eskternal atau dalam tubuh merangsang reseptor dalam organ – organ indra. Sensasi meliputi penglihatan, bunyi, bau, rasa, dan sentuhan. Sensasi merupakan salah satu dari tiga komponen utama kesadaran menurut psikologi strukturalis selain citra dan afeksi.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sensasi bekerja atas peran atau fungsi organ indera kita. Penglihatan yang difungsikan oleh indera visual yaitu  mata, bunyi yang difungsikan oleh indera pendengar yaitu telinga, bau dari fungsi hidung, rasa berasal dari indera pengecap yaitu lidah, dan sentuhan dari indera peraba atau kulit.
Misalnya, ketika kalian sedang membantu ibu menyetrika baju, lalu kemudian tiba – tiba kalian secara tidak sengaja menyentuh bagian konduktor setrika. Kemudian kulit kalian terasa panas. Maka saat itulah sensasi kalian berfungsi yang didapat dari  indera peraba  yaitu kulit. Rasa panas itulah yang disebut sensasi.
2.  Persepsi
Persepsi berasal dari bahasa Latin perception, percipio adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pda mata, pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pengengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian.
Proses perseptual merupakan pendeteksian realita sebagaimana yang telah ditentukan oleh stimulus yang diindera, struktur sistem sensorik dan otak, dan pengetahuan sebelumnya. Pengalaman-pengalaman kita di dunia menuntun persepsi kita, namun demikian juga dengan kekuatan-kekuatan yang mengarahkan perkembangan sistem-sistem biologis dan kognitifPersepsi adalah suatu hasil pemikiran yang telah diolah oleh otak, yang memperoleh stimulus dari indera dan dapat menimbulkan perilaku seperti halnya kita merasakan aroma masakan, mencicipi rasa masakan tersebut dll.. Persepsi ada dua, yaitu persepsi negatif dan persepti positif. Dalam kehidupan sehari – hari, persepsi dapat disebut dengan penilaian terhadap sesuatu yang diinformasikan oleh indera dan telah diolah dalam otak..
Seperti misalnya, di kelas kita mempunyai teman yang sangat pandai. Kita melihat ia selalu membawa buku kemanapun ia pergi dan selalu membacanya. Ia juga menyelesaikan tugas – tugas kuliah dengan baik dan tepat waktu. Selain pandai, ia ternyata juga rajin dan disiplin. Tak jarang juga kalian mendengar orang lain membicarakan kehebatannya. Hal ini mendorong kalian untuk ingin menjadi seperti dia. Kamu mempersepsikan bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang positif sehingga kalian mulai belajar bergaya hidup seperti dia. Dari sini dapat disimpulkan bahwa stimulus yang kalian dapat berasal dari mata (visual) dan pendengar (auditori) kemudian dikirim ke otak dan diolah di sana, yang kemudian diinterpretasikan menjadi persepsi tersebut.
3.  Atensi
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi lebih sering dikatakan sebagai pemusatan pikiran terhadap suatu hal.
Proses atensi adalah sebagai berikut:
Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan pandangan pada rangsang yang menarik secara kognisi. Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa bermaksud untuk memperhatikan suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan dapat dibentuk sehingga menjadi otomatis melalui latihan dan frekuensi melakukan tindakan tersebut. Misalnya, ketika kita sedang olahraga pagi di sebuah taman kota, tiba – tiba ada suara teriakan histeris seorang wanita. Kita secara refleks dan otomatis akan mengarahkan pandangan dan memusatkan pemikiran pada arah teriakan tersebut dan berusaha mencari informasi mengapa wanita itu berteriak hingga histeris seperti itu.
Sedangkan proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan membutuhkan kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali. Biasanya proses terkendali membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena dilakukan secara bertahap. Misalnya, ketika kita sedang bermain sepak bola. Secara sadar dan dari awal
4.  Pengenalan Objek
Indera kita dapat menganalisa dan mengenali objek yang ditangkap. Setiap indra mempunyai objek masing – masing. Misalkan, ketika kita sedang berada di taman yang di dalamnya ada berbagai jenis bunga. Meskipun ada berbagai jenis bunga di dalamnya, tetapi kita tetap bisa mengenali bagaimana dan manakah bunga matahari. Hal ini terjadi karena kita pernah melihat dan mengetahui objek tersebut sebelumnya dan tersimpan di dalam memori. Sehingga ketika kita melihat objek itu kembali, kita tidak sulit untuk menentukan apa objek tersebut.
Proses dalam pengenalan objek dimulai dari pengenalan pola (pattern recognition)yang melibatkan interaksi rumit antara sensasi, persepsi, memori, dan pencarian kognitif. Seberapapun rumitnya pengenalan objek tersebut, hanya dibutuhkan kurang dari sedetik dalam menyelesaikannya. Sebuah teori, persepsi konstruktif (constructive perception) menyatakan bahwa manusia “mengkonstruksi” persepsi dengan secara aktif memilih stimuli dan menggabungkan sensasi dengan memori. Dalam teori ini tersusun atas anggapan bahwa persepsi disini dihasilkan dari kombinasi informasi yang diterima indera kita dengan pengetahuan yang telah diperoleh dari pengalaman kita. Teori yang lain, persepsi langsung (direct perception) menyatakan bahwa persepsi terbentuk dari perolehan informasi secara langsung dari lingkungan. Dengan kata lain teori ini menyebutkan bahwa pembelajaran dan kognisi tidaklah penting dalam persepsi, karena informasi yang terdapat dalam lingkungan dirasa sudah cukup untuk interpretasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar