Selasa, 19 September 2017

ADHETIO RINOLVA PUTRA

ADHETIO RINOLVA PUTRA
16410162
SENSASI, PERSEPSI, ATENSI
Pembahasan selanjutnya adalah sensasi, persepsi dan atensi yang merupakan hal yang menjadi hasil atau output dari pemprosesan yang dilakukan oleh otak.  Sensasi, persepsi dan atensi merupakan proses dari pemberian stimulus yang kemudian disampaikan ke otak melalui sel – sel yang berjumlah sangat banyak hingga sampai kepada otak dan di berikan balasan berupa berbagai macam bentuk balasan.
A.  SENSASI
Sensasi yang dalam jika diterjemahkan kedalam bahasa inggris menjadi  sensation  berasal dari bahasa latin yaitu sensatus, yang artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek.  Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan. Dari pengertian secara bahasa sensasi berhubungan erat dengan indra dan perasaan yang ditumbulkan dari hasil balasan dari otak dari stimulus yang diberikan oleh panca indra.
Dalam menghubungkan dirinya dan dunia luar manusia memiliki panca indra yang menjadi jembatan antara diri dan dunia luar. Tanpa panca indra manusia sama seperti robot karena dari panca indra ini semua informasi dunia luar ditangkap oleh panca indra dibawa oleh sel – sel menuju inti sel, melewati celah – celah yang ada antara satu sel  dengan sel yang lain yang disebut celah synapse  yang pada muara nya akan sampai kepada otak.
Manusia hanya mampu mendapatakan sebuah sensasi yang bisa ditangkap oleh indra saja, jika sensasi tersebut tidak ditangkap oleh reseptor atau reseptor tidak bisa mengubah sebuah sensasi menjadi kode – kode yang mampu dibaca oleh otak, atau mungkin kegagalan impuls listrik yang kurang maka sebuah sensasi tidak akan menjadi sebuah sensasi. Sensasi yang bisa diterima oleh manusia berasal dari lima sumber atau yang lebih kita kenal dengan panca indra yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, peraba dan yang terakhir adalah pengecap.
B.  PERSEPSI
Ketika mendapatkan sebuah berita bahwa semua orang yang memiliki reaksi yang berbeda – beda. Contoh yang paling dekat dengan manusia adalah ketika berita duka, ekspresi setiap orang ketika mendengar sebuah berita duka berbeda – beda seperti sedih, bingung dan ada yang tanpa ekspresi. Didalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia adalah sebaik – baiknya penciptaan dimana antara satu manusia dengan manusia lainnya memiliki perbedaan.
Ada banyak sekali pengertian yang diberikan dari berbagai tokoh tentang persepsi, akan tetapi apa yang saya tangkap adalah bagaimana seseorang mengartikan atau memandang dan merespon suatu stimulus dipengaruhi dari apa yang tersimpan di memorinya.
Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus (rangsangan) yang diteriman oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung (Matlin, 1989; Solso,1988). Secara singkat dapat dikatakan bahwa prsepsi merupakan suatu proses menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia. Misalnya pada waktu seorang melihat sebuah gambar, membaca tulisan, atau mendengar suara tertentu, ia akan melakukan interprestasi berdasarkan pengetahua. Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data driven processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven processing (aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu objek disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.
Dalam mempersepsikan suatu hal dipengeruhi oleh sesuatu yang dari internal berupa fisiologi yaitu hal yang berkaitan dengan alat tubuh, minat, perhatian, memori dan pengalaman, serta yang terakhir adalah suasana hati. Sedangkan dari luar diri dipengaruhi oleh intensitas dan keunikan dari stimulus.
C.  ATENSI

Atensi berasal dari bahasa inggris yang berarti perhatian. Jadi secara bahasa atensi bisa kita nalarkan dalam upaya mendapatkan sebuah stimulus yang kita inginkan. Kita akan memusatakan perhatian kepada sebuah stimulus yang ingin kita masukan kedalam memori. Melalui short term memory yang jika di ulang – ulang dengan proses encoding akan menjadi sebuah memori long term memory.

Kapasitas Pemrosesan dan Atensi Selektif Atensi selektif dapat dianalogikan dengan menyorotkan cahaya lampu senter ke tengah ruangan gelap untuk mencari benda yang kita perlukan, sambil membiarkan benda-benda lain tetap dalam kegelapan (Solso, 2001). Contohnya saat kita menonton film dengan disertai terjemahan.


Model-model Atensi SelektifModel penyaringan (Broadbent) : teori penyaringan menunjukkan bahwa kapasitas manusia dalam memproses informasi memiliki keterbatasan.

Model atenuasi (Treisman) :  manusia cenderung mengikuti makna pesan dibanding harus mengikuti salah satu sumber stimuli pesan. Atensi Visual Treisman dan rekan, serta Julesz dan rekan menemukan bahwa saat elemen visual tampil lebih mencolok, maka pengamatakan lebih mudah mengenali batas elemen visual dalam waktu 50 milidetik. Pemrosesan Otomatis  Dicontohkan dalam latihan berulang-ulang untuk melepaskan logam pemberat yang dilakukan oleh calon penyelam. Jadi jika suatu saat penyelam dalam keadaan genting dapat secara otomatis melepaskan logam pemberatnya meskipun dalam kondisi panik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar