Selasa, 19 September 2017

Rizka Amalia

Sensasi, Persepsi dan Atensi
Nama : Rizka Amalia
Nim : 16410070
Kelas : psikologi kognitif D

Psikologi kognitif menilai bahwa dalam proses mengolah informasi itu mengacu pada dua yaitu pada dunia fisik (eksternal) sekaligus dunia mental (internal). Penghubung realitas eksternaal dengan dunia mental berpusat di sitem sensorik, yakni sensasi dan persepsi (Robert Solso, 2007).  Pada dasarnya sensasi merupakan tahap awal dalam penerimaan infomasi. Sensasi, yang arti katanya adalah dianugerahi dengan indra atau intelek. Melalui alat, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Secara sederhana bahwa sensasi itu adalah hasil dari aspek kesadaran yang dihasilkan oleh indra kita. Benyamin B. Wolman (1994) menyebutkan bahwa sensasi itu sebagai “pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseltual, dan terutama berhubungan dengan kesibukan dengan alat indra.” Melalui alat indra manusuia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Bahkan lebih dari pemahaman kualitas lingkungan tetapi dari alat indralah kita mendapatkan pengetahuan dan kemampuan dalam berinteraksi pada dunia. Jadi sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli. Sensasi ialah penerimaan stimulus yang telah ada di dalam otak.
Sensasi sering disamakan dengan persepsi, padahal secara proses saja antara keduanya sudah berbeda. Sensasi lebih berkonotasi pada sebuah hubungan dengan perasaan (tetapi bukan dengan emosi), sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognisi (Alex Sobur, 2003). Sensasi ialah penerimaan stimulus melalui alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak (Mahmud, 1990 :41). Walaupun alat yang digunakan dalam menerima stimulus itu adalah serupa namun interpretasinya tetaplah berbeda.
Persepsi adalah seperangkat proses yang dengannya kita mengenali, mengorganisasikan dan memahami cerapan-cerapan indrawi yang kita terima dari stimulus lingkungan (Pomerantz, 2003). Prinsip-prinsip Gestalt mengenai persepsi fokuskan diri kepada aspek-aspek stimuli yang mempengaruhi persepsi. Ketika kita melihat suatu objek seketika kita memberi cerapan terhadapnya, namun terkadang terjadi distal berubah terhadap objek tersebut. Saat itulah ada usaha dalam diri untuk mempertahankannya, inilah yang disebut dengan kekonstanan persepsi. Karakteristik fisik dari objek distal mungkin tidak berubah. Namun, karena kita mampu untuk menghadapi secara efektif dunia eksternal, maka sistem persepsi kita mampu menyesuaikan dengan stimulus yang proksimal tersebut.
 William James dalam bukunya Principles of Psychology menyatakan bahwa atensi itu adalah pengambilalihan pikiran, dalam bentuknya yang jelas dan terpilah-pilah, terhadap sesuatu yang berasal dari apa yang serentak merupakan objek-objek sekaligus rangkaian pikiran yang tepat. Ia berarti penarikan diri dari hal-hal lain agar dapat berurusan secara efektif terhadap satu hal tertentu. Atensi hanya mengarah pada sejumlah terbatas informasi pencerapan yang tersedia pada waktu tertentu. Dengan kata lain, isi atensi bisa terletak entah di dalam atau di luar kesadaran.
Definisi umum atensi adalah pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental (Robert Solso, 2007). Sekurang-kurangnya ada tiga fungsi utama atensi alam-sadar. Pertama, pendeteksian sinyal (mendeteksi penanaman stimulus). Kedua, atensi selektif (memilih stimulus mana yang diikuti dan yang ditinggalkan). Ketiga, atensi terbagi (mengalokasikan sumber daya atensi).  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar