Selasa, 19 September 2017

Abdullah nashikhul umam

Nama : Abdullah nashikhul umam
Nim    : 16410220
Kelas  : D



SENSASI, PERSEPSI DAN ATENSI

Otak komputasional
       Pikiran (mind) adalah sebuah sistem yang terdiri dari organ-organ komputasional, yang didesain oleh seleksi alam untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh nenek moyang kita selama masa hidup mereka sebagai pemburu-peramu, khususnya untuk memahami objek-objek seperti bintang, tumbuhan dan manusia lain. Tahapan pemrosesan informasi dimulai dari adanya energi fisik yang menstimulasi sistem sensorik,dan tertransduksi(diubah ke energi neural oleh organ-organ sensorik). Energi neural ini disimpan sesaat di penyimpanan sensorik, dan selanjutnya diproses oleh sistem syaraf  pusat, dan disandikan,dan mungkin dikirim ke sistem memori untuk diproses lebih lanjut.

Sensasi dan persepsi
       a. penglihatan
englihatan(vision), merupakan pendeteksian sebuah bagian kecil gelombang elektromagnetik(cahaya). Berkas cahaya memasuki mata melalui kornea dan lensa, yang mengarahkan berkas citra ke retina. Mata manusia memiliki sekitar 7 juta sel kerucut, yang peka terhadap stimoli terang dan memiliki sekitar 125 juta sel batang, yang peka terhadap stimoli terang.
       b. ilusi
Studi yang mempelajari hubungan antara perubahan-perubahan fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman psikologis akibat perubahan tersebut, disebut psikofisika(psychophysics). Terkadang realitas dan persepsi tidak sama, sebagaimana yang terjadi dalam kasus ilusi persepsi. Terjadinya ilusi ini sebagian mungkin disebabkan karena pengalaman masa lalu kita, yang mengajarkan kita bahwa bentuk-bentuk tertentu mungkin menunjukkan bahwa objek terletak di kejauhan, sedangkan bentuk-bentuk yang lain menunjukkan bahwa suatu objek terletak dekat dengan kita. Ilusi tidak menunjukkan kegagalan kemampuan manusia untuk mempersepsi, melainkan karena ilusu justru menyediakan wawasan untuk memahami cara kerja sisitem perspsi kita.
       c.pengetahuan sebelumnya
Hubungan antara persepsi dan pengatahuan sebelumnya tentang dunia di manivestasikan tidak hanya dalam wujud ilusi geometri sederhana, melainkan dalam penginterpretasian data-data ilmiah. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan kita, hipotesis yang kita susun, dan prasangka-prasangka, serta tentu saja dipengaruhi oleh sinyal-sinyal sensorik. Cara kita mengolah informasi primer dari dunia sangat dipengaruhi oleh struktur sistem sensori dan struktur otak kita-kita “diprogram” untuk memahami dunia dalam cara tertentu, dan juga dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman kita, yang memberikan makna bagi stimoli.
       d. predisposisi sensorik otak
Sistem sensorik tersusun oleh reseptor-reseptor dan neuron-neuron penghubung dari kelima indra. Observasi langsung terhadap otak umumnya melibatkan pembuatan lubang pada tengkorak kepala pasien, atau melalui pemeriksaan postmortem(pasca kematian). Studi-studi tersebut mengindikasikan bahwa otak memililki beberapa karakteristik umum, seperti adanya prinsip kontralateralitas pada otak(yakni prinsip menyatakan bahwa kerusakan serebral disebuah hemisfer akan menyebabkan gangguan atau defisiensi dibagian tubuh yang berlawanan). Dengan bantuan teknologi modern para ilmuwan kognitif telah mampu mengobservasi proses-prose sensorik, perseptual, dan kognitif di otak tanpa harus membongkar tempurung kepala seseorang. Teknik ini meliputi data-data behavioral, seperti eksperimen waktu-reakasi dan teknologi pencitraan.

Penyimpanan ikonik
       Kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat disebut sebagai memori icon. Meskipun memori ikonik memang melibatkan penyimpanan, penemuan-penemuan terbaru menunjukkan bahwa memori ikonik terpisah dari proses-proses kognitif tingkan tinggi(atensi). Banyak peneliti menemukan informasi yang di indra direpresentasikan dengan akurat dalam memori ikonik, namun menghilang dengan cepat jika tidak dikirim ketahap pemrosesan selanjutnya.

Penyimpanan ekhoik
       Seperti penyimpanan ekonik yang berfungsi menyediakan waktu tambahan untuk mengamati stimoli yang menghilang dari penglihatan, penyimpanan ekhoik memberikan waktu tambahn bagi kita untuk mendengarkan pesan. Kegunaan penyimpanan ekhoik menjadi jelas apabila kita mempertimbangkan kerumitan proses dalam memahami sebuah pembicaraan sederhana. Informasi yang terkandung dalam satu bagian kecil percakapan, misik, tidak akan bermakana kecuali ditempatkan dalam kontek yang tepat bersama suar-suara yang lain. Penyimpanan ekhoik berfungsi sebagai lem yang secara singkat menyimpan informasi auditorik sehingga seluruh informasi auditorik dapat dipahami.

Kapasitas pemrosesan dan atensi selektif
           Fakta bahwa kita secara selektif memilih hanya sebagian kecil stimuli dari seluruh stimuli yang ada di sekeliling kita. Selektifitas ini dipandang sebagai akibat kurangnya kapasitas saluran, yakni ketidakmampuan kita memproses seluruh stimuli sensorik secara bersamaan. Gagasan ini menyarankan bahwa terdapat suatu kondisi “kemacetan” (bottleneck) pada suatu tahap pemrosesan informasi, yang sebagian diakibatkan oleh keterbatasan neurologis.             Atensi selektif yaitu mengarahkan atensi kita, memproses informasi yang paling kita perhatikan, dan mengabaikan informasi yang lain.

Pemprosesan otomotis
       Stetiap orang menghadapi stimuli tak terhitung jumlahnya saat secara bersamaan melakukan beberapa tugas sekaligus. Aktivitas-aktivitas yang telah kita latih (sering kita lakukan) akhirnya menjadi otomatis sehingga memerlukan sedikit atensi. Pemrosesan informasi secara otomatis diteliti oleh posner dan Snyder yang menyebutkat 3 karakteristiknya:
1.    Pemrosesan otomatisterjadi tanpa ada niat sadar
2.    Pemrosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran
3.    Pemrosesan otomatis menggunakan hanya sedikit/ bahkan tidak ada sumber daya sadar

Pandangan  neurosains kognitif tentang atensi
       Atensi dan Otak Manusia           
 Hubungan antara atensi dan otak manusia pada mulanya diselidiki melalui studi terhadap defenisi atensi yang terjadi aren cidera otak. Lebih jauh lagi, terdapat sejumlah teknik yang dapat dipilih oleh psikologi kognitif dan ilmu otak, yang tidak mengharuskan subjek penelitianya berada dalam keadaan tidak bernyawa dsb. Fokus dari upaya modern tersebut berada di bidang penelitian dan diagnosis.
1. Ada upaya menemukan korelasi antara struktur biografi otak dan proses-proses atensi.
2. Teknik-teknik yang dikembangkan di laboratorium kognitif digunakan sebagai alat uji diagnostik dan digunakan untuk menyelidiki senyawa farmakologis yang berperan mempengaruhi proses atensi.



      







Tidak ada komentar:

Posting Komentar