Selasa, 19 September 2017

Firyal Nabila

Sensasi, Persepsi, dan Atensi
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Sensasi  pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari bahasa latin, sensatus yang artinya dianugrahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra manusia.
Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah: a) proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, b) kesadaran dari proses-proses organis, c) titchener / satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, d) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang, e) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2005).
          Dalam buku Psikologi Kognitif milik Solso, sensasi (sensation) mengacu pada pendeteksian dini terhdap energi dari dunia fisik. Studi terhadap sensasi umumnya berkaitan dengan struktur dan mekanisme proses sensorik. Sedangkan persepsi (perception) melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik. Pada dasarnya , sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli; persepsi mengacu pada interpretasi hal-hal yang kita indera.
Pengalaman-pengalaman manusia selama di dunia menuntun persepsi manusia, namun demikian juga dengan kekuatan-kekuatan yang mengarahkan perkembangan sistem-sistem biologis dan kognitif. Perbedaan antara sensasi dan interpretasi (persepsi) terhadap pengalaman yang kita indera – artinya perbedaan antara informasi yang diterima sistem sensori manusia dengan informasi yang diinterpretasi pikiran manusia – menjadi suatu topik utama dalam studi persepsi dan kognisi. Studi yang mempelajari hubungan antara perubahan-perubahan fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman psikologis akibat perubahan tersebut, disebut psikofisika (psychophysics).
Adapun hubungan antara persepsi dan pengetahuan sebelumnya (prior knowledge) tentang dunia dimanifestasikan tidak hanya dalam wujud ilusi geometri sederhana, melainkan dalam pengintepretasian data-data ilmiah. Dalam mengolah informasi primer dari dunia, manusia sangat dipengaruhi oleh struktur sistem sensorik dan struktur otak. Otak manusia diprogram dalam cara tertentu serta dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman manusia di masa lalu yang memberikan makna bagi stimuli.
Atensi adalah pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran. Pemusatan kesadaran adalah intisari atensi. Atensi mengimplikasikan adanya pengabaian objek-objek lain agar kita sanggup menangani objek-objek tertentu secara efektif.
Ketika berbicara tentang atensi dari sudut pandang psikolog kognitif masa kini, mengacu pada sebuah proses kognitif yang menyeleksi informasi penting dari dunia sekeliling kita (melalui pancaindera), sehingga otak kita tidak secara berlebihan dipenuhi oleh informasi yang tidak terbatas jumlahnya.
Adapun definisi umum tentang atensi adalah pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental. Penelitian terhadap atensi mencakup lima aspek utama : kapasitas pemrosesan dan atensi selektif, tingkat rangsangan, pengendalian atensi, kesadaran dan neurosains kognitif.

Dengan demikian, telah diketahui bahwa manusia hanya mampu memperhatikan satu stimuli dengan mengorbakan stimuli yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar