Selasa, 19 September 2017

Nizal Ardiansyah


Nama : Nizal Ardiansyah
NIM : 16410072

Persepsi, Atensi dan Sensasi

1.Persepsi
     Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin perceptio, dan percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
Kata
persepsi biasanya dikaitkan dengan kata lain, menjadi: persepsi dari persepsi sosial (calhoun& Acocella, 1990: Sarwono,1997; Gerungan 1987), dan persepsi interpersonal (Rakhmat, 1994). Tegiuri (dalam Muhadjir 1992) menawarkan istilah (la atrui atau mengenal orang lain. Dlam keputusan berbahasa inggris, istilah yang banyak digunakan adalah social perception. Objek fisik pada umumnya memberikan stimulus fisik yang sama, sehingga orang mudah membuat persepsi yang sama. Pada dasarnya, objek berupa pribadi memberi stimulus yang sama pula, namun kenyataannya tidaklah demikian.
Persepsi ( perception ) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (leavitt,1978). Menurut DeVito(1997:75), persepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang memengaruhi indra kita.
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yng menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuansinya, semakin cendrung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana,2000:167-168).









2.Atensi
     Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi yang didapatkan dari pengindraan, ingatan dan proses kognitif linnya. Atensi terbagi menjadi (selective attention ) dan atensi terbagi (devided ettention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal hal yang disadari yang mungkin fokus dari atensi.
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari pengindraan, ingatan maupun proses kognitif linnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.
Ada yang mengatakan bahwa perhatian adalah aktivitas jiwa. Pehatian juga dikatakan modus dari fungsi. Modus yaitu cara berposisi dan menggerakkan. Jadi perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiwa bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Oleh karena itu maka definisi perhatian oleh para ahli psikologi dapat diartikan beberapa macam, yaitu:
1) Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek
2) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
3) Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek, baik didalam maupun di luar dirinya.
4) Perhatian adalah konsentrasi atau aktifitas jiwa kita, terhadap pengamatan, pengertiaan, dan sebagainya dengan mengenyampingkan yang lain dari pada itu.
Perhatian Berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kita terhadap sesuatu objek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran kita meningkat (menjadi terang), ada kalanya menurun( menjadi samar- samar).
Taraf kesadaran kita meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksi sesuatu meningkat. Apabila taraf kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka kita berada pada permulaan perhatiaan. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadap sesuatu. Objek yang menjadi sasaran mungkin hal- hal yang ada dalam dirinya sendiri, misalnya : tanggapan, pengertian, perasaan. Dan hal
hal yang berada diluar dirinya, misalnya: keadaan alam, keadaan masyarakat, sosial ekonomi dan sebagainya.




3.sensasi
      Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi atau dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus, yang artinya dianugrahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat diartika sebagai aspek kedasaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur tunggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai knadungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan. Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakhmat,1994) menyebut sensasi sebagai “ pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra. Apapun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, menusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena rumput juga mengindra cahaya dan humiditas (Lefrancois, 1974, dalam rakhmat,1994). Sensasi sering di bedakan dari persepsi, yang melibatkan penilain, inferensi, interpretasi, bias, atau prakonseptualisasi, sehingga bisa salah, sensasi dipandang sebagai pasti, ditentukan sebagai mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih berkonotasi pada sebuah hubungan dengan perasaan (tetapi bukan dengan emosi ), sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognisi. Sensasi sering digunakan secara sinonim dengan kesan indrawi, sense datum, sensum, dan sensibilium



Tidak ada komentar:

Posting Komentar