Selasa, 19 September 2017

Dina Rahmawati

NAMA          : Dina Rahmawati
NIM             : 16410089
KELAS          : Psikologi Kognitif “D”
SENSASI, PERSEPSI, DAN ATENSI
Otak Komputasional
          Kita melihat, mendengar, mengecap, dan merasakan sensasi dari dunia sebagai rantai pertama dalam tahapan peristiwa yang selanjutnya melibatkan penyandian stimuli, penyimpanan informasi, pengubahan material, berpikir, dan akhirnya memberikan reaksi sesuai pengetahuan yang didapatkan. Konsep ‘otak komputasional’ didasarkan pada ide, yakni semua pemrosesan informasi yang dilakukan oleh otak.  Para psikolog kognitif juga  meyakini bahwa otak diaktifkan saat informasi sedang diproses.
Sensasi dan Persepsi
          Sensasi pada dasarnya merupakan tahap petama dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar dan mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli. Sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris melaui penginderaan dan menerjemahkannnya menjadi sinyal-sinyal neural yang bermakna. Jadi pada intinya sensasi itu merupakan penerimaan stimulus melalui panca inderanya, dan sensasi lebih cenderung hubungannya dengan perasaan, dan alat penginderaan itulah yang menghubungkan  organisme dengan lingkungannya.
          Persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik dan mengacu pada interpretasi hal-hal yang kita indra. Jadi Persepsi merupakan sebuah proses pengolahan informasi dari lingkungannya yang berupa stimulus yang diterima melalui inderanya dan diteruskan ke otak untuk diseleksi, diorganisasikan dan proses penginterpretasikan sehingga menimbulkan perilaku individu. Terjadinya persepsi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya yaitu kebutuhan, pengalaman, kepribadian, nila budaya, agama, dan lain sebagainya.
Pengihatan
Vision adalah sebuah gelombang elektromagnetik yang disebut cahaya yang digunakan utuk mendeteksi. Berkas cahaya tersebut memasuki mata melalui kornea dan lensa yang mengarahkan berkas citra dari objek yang dilihat ke retina. Pengenalan pola, ditampilkan di retina dalam bentuk dua dimensi yaiu persepsi tingkat tinggi kemudian diaktifkan ketika impuls-impuls tersebut ditransfer melalui jalur saraf penglihatan ke koretks visual yang akhirnya menghasilkan pengenalan(recognition).
Ilusi
          psikofisika merupakan studi yang mempelajari hubungan antara perubahan-perubahan fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman psikologis akibat perubahan tersebut. Ilusi persepsi adalah realitas dan persepsi tidak sama , kegagalan kemampuan manusia untuk mempersepsi. Ilusi Muller-Lyer menunjukkan adanya struktur permanen, kokoh di dalam otak. Ilusi Muller-Lyer itu garis mana yang lebh panjang, A atau B ? sesungguhnya keduanya sama. Bahkan meskipun anda telah mengetahui fakta tersebut, ilusi tetap terjadi.
Pengetahuan Sebelumnya
          Hubungan antara persepsi dan pengetahuan sebelumnya tentang dunia di manifestasika dalam wujud ilusi geometri dan penginterpretasi data-data ilmiah. Persepsi dipengaruhi pengetahuan, hipotesis yang disusun dan prasangka. Cara informasi primer dari dunia diolah sangat dipengaruhi struktur sistem sensorik dan struktur otak serta pengalaman yang memberikan makna bagi stimuli. Adapun teori pendeteksian sinyal adalah kinerja persepsi yang dipengaruhi oleh ekspektasi.
Predisposisi Sensorik – Otak
          Studi-studi awal mengindikasikan bahwa otak memiliki beberapa karakteristik umum, missal adanya prinsip kontralateralitas yaitu bahwa kerusakan serebral di sebah hemisfer  akan menyebabkan gangguan atau defisiensi di bagian tubuh yang berlawanan. Ilmuawan kognitif modern kini mengamati cara kerja otak saat otak mengolah informasi tentang dunia  dan bagaimana persepsi tersebut ditransfer melalui labirin neural dalam otak dengan teknik yang meliputi data-data behavioral, missal eksperimen waktu-reaksi dan teknologi pencitraan (PET, CT, atau FMRI).
Rentang Perseptual
       Proses perseptual terdiri dari pendeteksian dan penginterpretasian realita sebagimana yang ditentukan oelh stimulus yang diindra, struktur sistem sensorik dan otak, dan pengetahuan sebelumnya. Studi-studi rentang perseptual membahas beberapa pertanyaan mendasar tentang jumlah informasi yang dapat dipahami manusia dalam periode waktu yang singkat.
          Aktivitas pelaporan stmuli yang diolah dari presentasi singkat terdiri dari dua tahap: 1) persepsi, penginderaan informais sensorik yang actual, dan 2) mengingat, recall- kemampuan melaporkan apa yang telah diindera sebelum informasi tersebut memudar dari penyimpanan.
Penyimpanan Ikonik
          Menurut Neisser (1967) memori ikonik merupakan kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat sehingga bisa diproses lebih lanjut. Penyimpanan ikonik memliki kapasitas sekurang-kurangnya 9 item dengan jangka waktu penyimpanan sekitar 250 milidetik. Adapun George Sperling (1960) berpendapat bahwa jika ikon sedang memudar saat sedang berusaha melaporkan seluruh huruf ke dalam penyimpanan ikoniknya, maka laporan huruf menjadi parsial.
Penyimpanan Ekhoik
       Informasi auditorik disimpan dalam ruang penyimpanan agar dapat diolah lebih lanjut.  Penyimpanan ekhoik menyimpan input auditorik dengan durasi sekitar 4 detik. Pada penelitian Moray, dkk (1965) kemampuan mengingat pada metode pelaporan parsial dengan menggabungkan isyarat cahaya dan suara jauh lebih baik daripada pelaporan penuh.
Fungsi Penyimpanan Sensorik
       Penyimpanan ikonik dan ekhoik memungkinkan manusia memilih informasi yang relevan untuk pemrosesan lebih lanjut. Dengan menyimpan kesan sensorik yang lengkap selama satu periode singkat dapat memahami situasi yang berlangsung dengan cepat , memilih stimuli yang paling menyolok dan  menempatkan stimuli tesebut ke memori manusia berbentuk matriks yang rumit. Dengan demikian penyimpanan ini memberikan solusi bgi keterbatasan sistem saraf manusia.
Atensi
       Atensi merupakan pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental. Penelitan terhadap atensi mencakup lima aspek utama yaitu, : 1) Kapasitas pemorsesan dan selektivitas, kita dapat melihat sejumlah stimuli eksternal dari dunia eksternal namun kita tidak dapat memperhatikan seluruh stimuli yang ada. 2) Kendali, Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan. 3) Pemrosesan otomatis , sejumlah besar proses rutin telah menjadi proses yang amat familiar sehingga hanya memerlukan sedikit atensi sadar dan dapat dilakukan secara otomotis. 4) Neurosains kognitif, otak dan sistem saraf pusat adalah pendukung anatomis bagi atensi. 5) Kesadaran , atensi membawa peristiwa-peristiwa kealam kesadaran.
Beberapa bidang penting yang terkait atensi, yaitu:
1.     Kesadaran , dipengaruhi oleh karya Sigmund Freud yaitu kesadaran mempengaruhi pikiran dan persepsi, ketidaksadaran mempengaruhi ketakutan dan hasrat yang tidak senonoh.
2.    Persepsi Subliminal, stimuli yang berada di atas limen, tapi tidak memasuki kesadaran subraliminal. Limen yaitu ambang sensorik di mana stimulus baru dapat dipersepsi.
3.    Lokasi Filter, model-model atensi kontemporer berfokus pada tempat informasi diseleksi dalam proses kognitif. Teori filter adalah manusia tidak menyadari keberadaan sinyal-sinyal pada tahap-tahap awal pemrosesan informasi, namun setelah melalui sejumlah keputusan atau penyeleksian, sejumlah sinyal dikirimkan ke tahap pemrosesan selanjutnya.
Kapasitas Pemrosesan dan Atensi Selektif
       Kita memilih hanya sebagian kecil stimuli dari seluruh stimuli yang ada disekeliling kita, tampak dari berbagai peristiwa sehari-hari, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya. Selektivitas stimuli itu terjadi akibat kurangnya kapasitas saluran, yakni ketidakmampuan kita memproses seluruh stimuli sensorik secara bersamaan. Keterbatasan kapasitas dan atensi selektif mengimplikasikan adanya kemacetan (bottleneck) structural dalam pemrosesan informasi.
Sinyal-Sinyal Auditori
       Cherry (1953) berpendapat bahwa prosedur eksperimental pembayangan untuk mempelajari atesi auditorik. karena setiap telinga mengirimkan informasi hanya ke hemisfer kontralateral (telinga kiri ke hemisfer kanan, dan sebaliknya). Jika kedua telinga menerima informasi yang berbeda yakni otak akan otomatis menyesuaikan perbedaan renatang waktu dengan menggabungkan input pendengarang menjadi satu sinyal tunggal. Fenomena pesta koktail adalah gangguan yang datang dari sebuah peristiwa menarik yang mampu memikat atensi seseorang.
Model-Model Atensi Selektif
Model Penyaringan: Broadbent
          Broadbent (1958) model penyaringanàpemprosesan informasi dibatasi oleh kapasitas saluran yg tersedia. Broadbent: pesan-pesan yang dikirimkan melalui saraf tertentu dibedakan berdasarkan (a) serabut saraf yang distimulasi, atau (b) jumlah impuls saraf yang dihasilkan. Teori koneksi Broadbent persepsi selektif mencakup hampir seluruh sistem kognitif.
Model Atenuasi: Treisman
          Treisman: manusia cenderung mengikuti makna alih-alih mengikuti pesan dari satu telinga saja adanya penyaring (filter) perseptual, yang terletak di antara sinyal dan analisis verbal dan berfungsi menyaring input dengan mengendalikan “volume” pesan. Stimuli diasumsikan memiliki ambang aktivasi yang berbeda-bedaà karenanya kita dapat mendengar suatu percakapan meskipun tidak memusatkan perhatian pada percakapan itu.
Atensi Visual
       Treisman, dkk (1971) berargumen bahwa ketika elemen-elemen visual tampil secara mencolok, para pengamat dapat mengenali batas-batas visual elemen yang mencolok tsb dalam waktu 50 milidetik efek kemunculan. Treisman & julesz terdapat proses praatentif yang memindai medan penglihatan & dengan cepat mendeteksi ciri-ciri utama objek ciri-ciri tersebut disandikan dalam peta fitur dalam otak.
          Sebuah model tahap-tahap persepsi visual dan atensi. Pada awalnya, sejumlah ciri-ciri dasar dari suatu tampilan visual (warna, orientasi, ukuran, dan jarak) disandikan dalam jalur-jalur paralel yang terpisah, yang menghasilkan peta fitur. Peta-peta tersebut diintegrasikan ke dalam sebuah peta induk (master map). Atensi kemudian dipusatkan pada informasi dalam peta induk untuk menganalisis ciri-ciri bagian tertentu pada kesan visual, secara mendetail(Treisman,1988).



Pemprosesan Otomatis
       Aktivitas yang telah dilatih dengan baik menjadi otomatis sehingga memerlukan atensi yang lebih sedikit dibandingkan melakukan aktivitas baru/belum dikuasai. Tiga karakteristik pemprosesan otomatis (Posner & Snyder):
1. Pemprosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
2. Pemprosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran.
3. Pemprosesan otomatis menggunakan hanya sedikit (atau tidak sama sekali) sumber daya sadar.
Pandangan Neurosains Kognitif tentang atensi

          pandangan neurosains kognitif dalam hal ini yaitu upaya untuk menemukan korelasi antara struktur geografi otak dan proses-proses atensi agar saling mendukung dan berlangusng di dalam otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar