Selasa, 12 September 2017

Muhammad Ihza Firdaus

Nama : Muhammad Ihza Firdaus
NIM  : 16410076
·         Sistem Saraf Pusat
Sistem sarf pusat (central nervous system/CNS) terdiri dari sistem saraf tulang belakang dan otak. Unsuer dasar pembentuk CNS adalah neuron, sebuah sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf. Otak manusia tersusun dari massa neuron-neuron yang sangat padat, diperkirakan jumlah neuron dalam otak manusia melebihi 100 miliar. Setiap neuron mampu menerima dan mengirimkan impuls neural ke ribuan neuron lain. Dan sistem ini adalah sistem terumit daripada sistem di seluruh alam semesta ini. Setiap inchi korteks serebral manusia berisi sekitar 10.000 mil neuron, yang saling menghubungkan sel-sel. Pada setiap saat, sejumlah sel besar neuron kortikal berada dalam kondisi aktif, dan diasumsikan bahwa kognitif seperti persepsi, berpikir, kesadaran, dan memori, semua dilaksanakan dengan penembakan neuron-neuron secara serempak sepanjang jaringan neural yang rumit itu.
Neuron sendiri mempunyai empat bagian, yaitu dendrit, tubuh sel, akson, dan terminal prasinaptik. Dendrit berfungsi menerima impuls neural dari neuron lain yang berbentuk seperti pohon yang lengkap dengan cabang dan ranting. Kemudian tubuh sel bertugas menjaga kondisi neuron dengan cara menerima nutrisi dan melenyapkan limbah organik melalui penyaringan dinding sel yang disebut permeabel. Akson sendiri berbentuk tabung panjang yang menghubungkan tubuh sel dengah sel-sel lain melalui semacam persimpangan yang disebut sinapsis. Selanjutnya akson berakhir di terminal prasinaptik yang terletak dekat permukaan dendrit pada neuron lain (yang bersifat reseptif). Meskipun tidak berhubungan langsung, terminal prasinaptik dan dendrit bersama-sama membentuk sinapsis.
·         Psikologi Kognitif dan Neurosains Kognitif
Alasan munculnya perpaduan antara ilmu oleh ilmuwan neurosains dan ilmu psikologi kognitif diantaranya karena adanya kebutuhan untuk menemukan bukti fisik yang mendukung struktur pikiran yang bersifat teoritik dengan peralatan yang canggih memungkinkan para peneliti mengidentifikasi, dengan bukti material, keberadaan proses-proses psikologis yang penting seperti bahasa, persepsi, identifikasi bentuk, berpikir, memori, dan fungsi-fungsi kognitif yang lain.
Kemudian kebutuhan para ilmuwan neurosains untuk menghubungkan penemuan-penemuan mereka dengan model-model fungsi otak dan kognisi yang lebih komprehensif. Selanjutnya sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara pathologi otak dan perilaku (simtom) seperti menjawab rasa penasaran ilmuwan ada atau tidaknya korelasi antara perilaku atau keadaan fisik dengan otak.
Para psikolog kognitif yang tertarik pada PDP (parallel distributed processing), atau disebut juga koneksionisme atau sistem jaringan neural, juga berminat menemukan model-model psikologis yang konsisten dengan struktur-struktur dan fungsi-fungsi neurologis. Sedangkan para ahli komputer berusaha membuat simulasi kognisi manusia dengan mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia. Pendekatan-pendekatan terhadap otak dan komputer terkadang disebut arsitektur jaringan neural (neural network architecture).
Alasan yang terakhir adalah berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengintip bagian-bagian yang ada di otak serta strukturnya, kemudian melihat proses-proses dalam otak yang belum pernah terlihat sebelumnya.
·         Peralatan Para Ilmuwan Neurosains
Peralatan dan teknik yang digunakan para ilmuwan pada saat itu meliputi ablasi, yaitu perusakan atau pembuangan semua  atau sebagian organ dengan cara pembedahan maupun pembekuan dengan tujuan mempelajari fungsi organ tersebut. Kemudian pemerikasaan postmortem (pascakematian), dan studi menggunakan subjek hewan. Kemudian munculan isntrumen-instrumen baru yang mempercepat pemahaman ilmuwan neurosains dan psikolog kognitif untuk memahami otak. Beberapa peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.     EEG (Electroencephalogram), menggunakan serangkaian elektrodayang ditempelkan di kepala dan kemudian merekam sinyal-sinyal elektrik atau aktivitas neural untuk menginformasikan waktu yang dibutuhkan untuk memproses stimuli. Data yang dihasilkan berupa grafik.
2.    CT (Computed axial Tomography), adalah proses yang dilakukanj oleh komputer dengan cara mesin CT berputar mengelilingi tempurung kepala, menghujani kepala dengan berkas-berkas sinar X yang tipis, berbentuk kipas. Sinar-sinar tersebut menembus otak dan direkam oleh detektor-detektor sensitif untuk mengetahui kepadatan jaringan dan struktur pada otak. Tampilan yang dihasilkam berupa tampilan 3D.
3.    PET (Positron Emission Tomography), digunakan untuk memindai penggunaan glukosa di dalam otak. PET menggunakan detektor-detektor untuk mengukur partikel-partikel radioaktif dalam aliran darah, untuk mengukur aliran darah selebral regional. Pemerikasaan ini berguna untuk mengetahui fungsi otak yang disajikan dalam tampilan 3D yang diberi kode-kode warna.
4.    MRI (Magnetic Resonance Imaging), menghasilkan citra-citra tak bergerak struktur-strruktur otak. Dengan menggunkan pengukuran ini, dapat diketahui kepadatan atom-atom hidrogen di otak dengan hasil tampilan 3D.
5.    fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging), sama dengan pengukuuran MRI pada umumnya, hanya saja fMRI memiliki kecepatan yang lebih yaitu dapat menghasilkan sebua gambar dalam waktu 30 milidetik. Pengukuran ini mendeteksi peningkatan aliran darah ke area-area otak yang aktif, sehingga menampilkan fungsi sekaligus struktur.
6.    MEG (Magnetoencephalography), menghasilkan sebuah peta aktivitas atau citra kerja otak dengan hasil paling cepat dan akurat diantara seluruh metode pemindahan otak.
7.    TMS (Transcranial Magnetic Stimulation), digunakan bersamaan dengan EEG atau MEG untuk mengevaluasi efek-efek perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan berpikir. Pengukuran ini merekam aktivitas neural untuk mendapatkan fungsi otak: subjek penelitian melaporkan pengalaman selama pengetesan

8.    Micro CT, digunkan untuk memindai melalui mikroskop, yang mampu menghasilkan citra-citra 3D dari struktur-struktur yang amat kecil. Informasi yang direkam adalah kepadatan materialnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar