NEUROSAINS KOGNITIF
Vica Nahdiyatus Suaiba (16410092)
Vica Nahdiyatus Suaiba (16410092)
Mungkin
sebagian orang masih asing dengan apa yang disebut “neurosains kognitif”.
Tetapi jika kalian masuk jurusan psikologi, tentunya kalian akan bertemu dengan
apa itu neurosains kognitif. Sebenarnya, apa materi yang dibahas di dalamnya?
Berikut beberapa penjelasan tentang neurosains kognitif.
Menurut
Solso,
1991 Studi yang menaruh perhatian atas
pertanyaan-pertanyaan yang menunjuk pada
cakupan psikologi kognitif : (a)
Bagaimana kita memperoleh, mentransformasikan, merepresentasikan, menyimpan,
dan mendapatkan kembali suatu pengetahuan/informasi, (b) Bagaimana
pengetahuan/informasi tersebut merebut perhatian kita, (c) Bagaimana kita
merespon pengetahuan/informasi yang kita terima.
Neurosains Kognitif adalah
bidang studi yang menghubungkan otak dan aspek-aspek lain sistem saraf,
khususnya otak, dengan pemrosesan kognitif dan perilaku. Bidang ilmu ini masih
ada hubungannya dengan bidang ilmu psikologi faal atau ilmu biopsikologi.
Otak
disebut juga CNS (Central Nervous System) hanyalah benda kecil yang beratnya
sekitar 3 pon, kecil, dan lunak namun memiliki kemampuan memproses informasi
yang seolah tidak ada batasnya. Di dalamnya ada yang namanya neuron. Yang
terdiri atas dendrit, tubuh sel, akson, dan terminal prasinaptik. Dendrit
bertugas untuk menerima impuls neural dari neuron lain, tubuh sel bertugas
untuk menjaga kondisi neuron, akson bertugas untuk mengantarkan impuls, dan
terminal prasinaptik yang bertugas membentuk sinaps. Sinaps adalah lubang kecil
yang berfungsi sebagai luban pertukaran atau keluar masuknya impuls /
informasi.
Otak
memiliki beberapa bagian yang terbagi menjadi empat bagian di antaranya: Lobus
Frontal ( otak bagian depan), Lobus Parietal (bagian otak tengah), Lobus
Oksipital (bagian otak belakang), dan Lobus Temporal (bagian otak samping)
dengan fungsinya masing – masing. Lobus Frontal untuk fungsi kepribadian,
tingkah laku atau perilaku, bicara, dan sistem motoric broca. Lobus Parietal
untuk fungsi pembentuk persepdi semua informasi yang berasal dari saraf
sensoris, Lobus Oksipital untuk fungsi menerima informasi dari mata dan
mengontrol gerakan mata. Dan yang terakhir adalah Lobus Temporal, yang mengatur
fungsi pendengaran, keseimbangan, dan sebagian area penglihatan.
Dengan
adanya bagian – bagian otak di atas dengan fungsinya masing – masing, jika
terjadi kerusakan, juga akan berakibat pada area yang menjadi tanggung
jawabnya. Misalnya, ketika seseorang jatuh terpeleset hingga kepalanya
terbentur dan mengenai bagian oksipitalnya (otak bagian belakang), maka orang
tersebut mungkin bisa terganggu penglihatannya. Karena otak yang bertanggung
jawab atas daerah penglihatan terluka akibat benturan yang terlalu keras. Dan
begitu juga dengan fungsi lobus atau bagian otak yang lainnya.
Selain
pembagian lobus di atas, ada pula pembagian otak berdasarkan hemisfer otak.
Yang terdiri atas otak kanan dan otak kiri. Fungsi otak kanan terdiri atas:
integrasi informasi sepanjang waktu, seni, music, proses spasial, wajah.
Sedangkan bagian otak kiri terdiri atas fungsi: bahasa, konseptual, analisis,
dan klasifikasi. Namun bukan berarti setiap orang hanya menggunakan otak kiri
atau kanannya saja. Tetapi, lebih dominan manakah bagian hemisfer kamu bekerja.
Bagian kanankah atau kirikah? Dengan ini, kalian bisa mengevaluasi diri kalian
sendiri dan belajar untuk lebih memaksimalkan fungsi otak kalian.
Otak juga memiliki 10 Hukum
Dasar (Dryden, 2001) adalah sebagai berikut:
1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel sarafnya
2. Otak mempunyai komponen untuk menciptakan kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku
3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna
4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. Otak bereaksi terhadap ingatan sama persis dengan reaksinya terhadap fakta
5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki
6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola
7. Alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak
8. Otak tak pernah istirahat. Ketika otak rasional kelelahan dan tak dapat menuntaskan pekerjaan, otak intuitif akan melanjutkannya
9. Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah terus menerus akan menjadi semakin bijak dan tenang
10. Kekuatan otak juga ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.
1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel sarafnya
2. Otak mempunyai komponen untuk menciptakan kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku
3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna
4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. Otak bereaksi terhadap ingatan sama persis dengan reaksinya terhadap fakta
5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki
6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola
7. Alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak
8. Otak tak pernah istirahat. Ketika otak rasional kelelahan dan tak dapat menuntaskan pekerjaan, otak intuitif akan melanjutkannya
9. Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah terus menerus akan menjadi semakin bijak dan tenang
10. Kekuatan otak juga ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.
50
tahun yang
lalu, ilmuwan neurosains mengamati &
mengeksplorasi otak manusia secara langsung melalui ablasi, perekaman
sel-tunggal, pemeriksaan pascakematian, studi dengan subjek hewan. Berikut
peralatan ilmuwan neurosains masa kini :
- Electrooencephalography
(EEG) : merekam sinyal-sinyal elektrik dari aktifitas neural di otak,
menggunakan serangkaian elektroda-elektroda noninvasis yang di tempelkan
di kulit kepala.
- Pemindai CT : proses yang
dilakukan oleh komputer, yang menghasilkan citra struktur otak tiga
dimensi pada media gambar X-ray yang datar (dua dimensi).
- Pemindai PET : digunakan
untuk memindai penggunaan glukosa di dalam otak.
- MRI dan fMRI MRI:
menghasilkan citra-citra tak bergerak (still images) struktur-struktur
otak. fMRI: untuk merekam fungsi-fungsi kognitif berkecepatan tinggi.
Mendeteksi peningkatan aliran darah ke area-area otak yang aktif ,
sehingga menampilkan fungsi sekaligus struktur.
- MEG : menggunakan sebuah
mesin yang mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi
medan magnetik yang samar-samar dihasilkan oleh aktivitas otak.
- TMS : digunakan bersama
dengan EEG atau MEG untuk mengevaluasi efek-efek perubahan aktifitas
elektrik otak dalam proses persepsi dan berpikir.
- Micro CT : sebuah teknik
pencitraan CT yang terbaru dinamai X-ray microtomography. Inilah asal mula
adanya Neurosains Kognitif, pengertian, dan fungsi serta
peralatan-peralatan para ilmuan dari Neurosains Kognitif ini.
Seperti
anggota tubuh yang lainnya, otak juga dapat mengalami kerusakan. Ada beberapa
penyakit yang disebabkan karena adanya gangguan pada otak, di antaranya: stroke, tumor otak, luka pada
kepala / benturan, trauma. Dan yang bersifat degenerative: Alzheimer, Demensia,
Autisme, Dyslexia, Willian syndrome.
Maka dari itu, kita sebagai
manusia yang telah dianugerahi oleh Allah Swt. sebuah mesin yang dinamakan otak
ini, hendaknya kita jaga dan fungsikan dengan sebaik – baiknya.
Daftar
rujukan:
Solso,dkk.2007. Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan.Jakarta:Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar