NAMA : Dina
Rahmawati
NIM :
16410089
KELAS :
Psikologi Kognitif “D”
NEUROSAINS KOGNITIF
Pengetahuan
tentang otak manusia terus berkembang hingga saat ini. untuk itu sebagian besar
dalam psikologi kognitif ditimbulkan oleh perkembangan sebuah disiplin ilmu
yang menggabungkan antara psikologi kognitif dengan neurosains, dengan nama
lain yakni neurosains kognitif. Dalam neurosains kognitif tersebut akan
dipaparkan bagaimana neurosains kognitif bisa diterapkan pada pikiran dan
tubuh.
Neurosains
kognitif adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara ilmu psikologi
kognitif dan neurosains. lebih jauhnya lagi neurosains kognitif adalah ilmu
yang menyediakan dasar-dasar untuk lebih jauh lagi dalam menyelidiki isu-isu
lama yang terkait pikiran dan tubuh, entah itu bagaimana proses kognisi yang
melibatkan fungsi-fungsi otak. Karena memang inti pembahasan dari neurosains
kognitif ini mengenai otak, mulai dari komponen penting dalam otak hingga
fungsi-fungsi bagian-bagian dalam otak sehingga dalam pembahasan neurosains ini
akan saling berkaitan yang namanya sistem saraf pusat atau disebut CNS.
Sistem
saraf pusat atau CNS (Central
Nervous System) terdiri dari saraf tulang belakang dan otak. Otak merupakan
CNS yang berfungsi untuk menerima, memproses, menginterpretasikan, dan
menyimpan informasi sensoris yang datang melalui panca indra kita. sedangkan
saraf tulang belakang merupakan kumpulan neuron dan jaringan yang pendukung
yang dimulai dari dasar otak sebagai perpanjangan otak yang menjulur di
sepanjang punggung bagian tengah dan dilindungi oleh tukang belakang. namun
sebelumnya ditegaskan bahwa materi ini hanya difokuskan pada daerah otak.
Otak
manusia tersusun dari kumpulan neuron-neuron yang sangat padat yang fungsinya
untuk menerima dan mengirimkan kembali impuls neural ke ribuan neuron lainnya.
Neuron disini sangat berperan penting karena merupakan unsur dasar pembentuk
otak yakni sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf yang
berjumlah sangat banyak. Neuron memiliki bagian-bagian utama yang terdiri dari
dendrit, tubuh sel, akson dan akson yang berhenti diterminal prasinaptik. Setiap bagian neuron memiliki fungsi
masing-masing dan dalam lokasi yang berbeda-beda.
Fungsi
masing-masing dalam bagian neuron tersebut yakni:
1. Dendrit : bagian neuron yang berfungsi menerima impuls neural dari neuron
yang lain, bentuknya bercabang seperti pohon beranting.
2. Tubuh sel : bagian dari neuron yang berfungsi menjaga kondisi dasar
dari neuron itu sendiri.
3. Akson :bagian neuron yang menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel yang
lain melalui pesimpangan yang disebut sinapsis, dan berbentuk seperti tabung.
4. Akson yang berakhir di terminal
prasinaptik yaitu terminal tempat berakhirnya akson yang letaknya sangat
berdekatan dengan permukaan dendrit pada neuron lain. Terminal prasinaptik dan
dendrit bersama-sama membentuk sinapsis tanpa berhubungan langsung satu sama
lainnya. Sinapsis memiliki tugas yang
sangat penting yaitu untuk menyampaikan informasi kimiawi (Neurotransmiter) dari
satu neuron ke neuron lainnya melalui akson.
Mengenai
unsur dalam otak kita atau nama lainnya anatomi otak tanpa kita sadari memiliki
bagian-bagian tersendiri. Dalam konteks ini otak manusia terbagi menjadi dua
bagian struktur sejenis yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Dalam proses
berfikir dan sebagainya korteks serebral mengambil peran penting karena
berkaitan dengan proses kognitif dan banyak melibatkan lobus di otak.
Lobus-lobus tersebut terdapat empat
lobus yakni lobus frontal , lobus temporal, lobus pariental, dan lobus
oksipital.
1. Lobus frontal yakni bagian otak
yang mengendalikan impuls, pertimbangan-pertimbangan, pemecahan masalah ,
perilaku dan sebagainya.
2. Lobus Temporal yakni bagian otak
yang memproses sinyal auditori seperti berbicara, mendengarkan dan lain
sebagainya.
3. Lobus parietal yakni bagian otak
yang bertugas mengintegrasikan informasi sensori dari panca indra, pemrosesan
visual-spasial dan pemanipulasian objek.
4. Lobus oriental yakni terlibat
dalam pemrosesan visual yakni menerima informasi visual dari retina, lalu
memproses informasi tersebut dan mengirimkannya ke area-area yang revelan.
Ilmuwan
neurosains adalah para ilmuwan yang mempelajari neurosains atau cabang dari
ilmu yang meliputi neuroanatomi, neurofisiologi, fungsi otak, dan model kerja
otak dari disiplin ilmu psikologi. Jadi, neurosains kognitif adalah membongkar
ulang otak. dan fungsi otak kita dalah menghasillkan perilaku yang sesuai
dengan lingkungan kita.
Alasan
yang membuat psikolog kontemporer menggabungkan teori-teori psikologi kognitif
dengan neurosains beberapa diantaranya yaitu pertama kebutuhan untuk
menemukan bukti-bukti fisik yang mendukung struktur pikiran. kedua kebutuhan
para ilmuwan neurosains untuk menghubungkan penemuan-penemuan mereka dengan
model-model fungsi otak dan kognisi yang lebih komprehensif. Ketiga meningkatkan
keterlibatan fungsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan
kinerja pikiran.
Peralatan
para ilmuwan neurosains terdiri dari :
1. Electrooencephalography (EEG) :
merekam sinyal-sinyal elektrik dari aktifitas neural di otak.
2. Pemindai CT : Proses yang
dilakukan oleh komputer, yang menghasilkan citra struktur otak tiga dimensi
pada media gambar X-ray yang dua dimensi.
3. Pemindai PET : Digunakan untuk
memindai penggunaan glukosa di dalam otak.
4. MRI dan FMRI. MRI merupakan
sesuatu yang menghasilkan citra-citra bergerak struktur-struktur otak.
Sedangkan FMRI yaitu untuk merekam fungsi-fungsi kognitif berkecepatan tinggi.
5. MEG : Menggunakan sebuah mesin
yang mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan
magnetik yang samar-samar di hasilkan oleh aktivitas otak.
6. TMS : Mnegevaluasi efek-efek
perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan berfikir.
7. Micro CT : Sebuah teknik pencitraan CT yang terbaru
dinamai X-ray Microtomography.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar