NEUROSAINS KOGNITIF
1.Sistem Saraf pusat
Sistem saraf pusat
merupakan salah satu bagian dari sistem saraf yang terdiri atas neuron, otak,
dan sumsum tulang belakang. Sistem ini merupakan salah satu bagian yang paling
utama dalam sistem saraf. Ketika kita sedang berfikir, bernafas, melihat dan
melakukan beragam aktifitas lainnya.
Neuraon merupakan unit paling dasar yang membentuk sistem saraf kita.
keseluruhan sel yang ada di dalam sistem saraf terbentuk dari neuron. neuron memiliki
kemampuan mengirim impuls listrik ke seluruh bagian tubuh sebagai sinyal yang
bisa menyebabkan tanggaoan. Ada tiga jenis neuron di dalam tubuh kita yang
dikenal dengan motorik, sensorik, dan interneuron. Para ahli memperikirakan
bahwa terdapat ribuan jenis neuron berbeda. Setiap neuron menjalankan funsi
yang berbeda. Dendrit yang menerima impuls neural dari neuron lain, tubuh sel
yang bertanggung ajwab menjaga kondisi dasar neuron, akson yakni sebuah jalur
panjang berbentuk tabung yang menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel lain
melalui cemacam persimpangan yang disebur sinapsis.
Otak merupakan organ yang menjadi pusat kordinasi utama di dalam tubuh
manusia, letaknya ada di bagian dalam rongga kepala serta dilindungi oleh
tempurung kepala. Otak terdiri atas 3 bagian, yaitu:Otak Besar, Otak Kecil Dan
sumsum Lanjutan. Apabila sumsum tulang belakang di belah secara melintang maka
akan terlihat bentuknya yang menyerupai huruf H dengan dua sayap. Sayap yang
mengaah ke perut dinamakan sayap ventral yang mengandung badan sel motorik.
sementara sayap yang mengarah ke punggung dinamakan sayap dorsal yang
mengandung badan sel sensorik. Fungsi utama darisumsum tulang belakang adalah
untuk mengatur gerak refleks.
2.Neurosains Kognitif
Penelitian-penelitian awal
tentang lobotomi, frenologi, dan lokalisasi fungsi adalah pendahulu ilmu
neurosains kognitif modern. Ilmuwan neurosains adalah para ilmuwan yang
mempelajari neurosains atau cabang dari ilmu yang meliputi studi terhadap
neuroanatomi, neurofisiologi, fungsi otak, dan model cara kerja otak dari
disiplin psikologi maupun dari disiplin ilmu komputer. Sebagai akibat jerih
payah para ilmuwan neurosains, konstruk-konstruk hipotesis seperti jenis memori
dan pemosesan bahasa tidak lagi sukar dipelajari melainkan memiliki korelasi
neurofisiologis yang spesifik. Lebih jauh lagi struktur-struktur mikroskopik
otak ketika diamati sebagai jaringan neural tampaknya berhubungan dengan
komponen-komponen kognisi manusia yang lebih besar seperti memori, persepsi,
atensi, pemecahan masalah, dsb. Tugas neurosains kognitif adalah membongkar
ulang otak, membedah arsitektur komputasionalnya menjadi unit-unit informasi
yang terisolasi dan kemudian menentukan bagaimana unit-unit tersebut bekerja,
secara komputasi maupun secara fisik. Fungsi otak kita adalah menghasilkan
perilaku yang sesuai dengan lingkungan kita.
3.Psikologi Kognitif dan
Neurosains Kognitif
Ø Kebutuhan untuk
menemukan bukti-bukti fisi yang mendukung struktur pikiran
Ø Kebutuhan para
ilmuwan neurosains kognitif untuk menghubungkan peneuan-penemuan mereka dengan
model-modelfungsi otak dan kognisi yang lebih komprehensif.
Ø Sasaran klinis
untuk menemukan korelasi antara phatologi otak dan perilaku (simtom).
Ø Meningkatnya
keterlibatan fungsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan
kinerja pikiran.
Ø Upaya para ahli
komputer untuk membuat simulasi kognisi manusia dengan mengembangkan pir lunak
yang mampu berperilaku seperti otak manusia.
Ø Berkembangnya
teknik-teknik yang memungkingkan para ilmuwan untuk mengintip ke dalam otak
manusia dan mengungkap struktur-struktur dan proses-proses yang belum pernah
terlihat sebelumnya.
4.Peralatan para ilmuan
neurosains
·
EEG(
electroencephalogram ),
merekam sinyal-sinyal elektrik dari aktifitas neural
di otak, menggunakan serangkaian elektroda-elektroda noninvasi yang ditempelkan
dikulit kepala. EEG dapat menunjukkan jumlah waktu yang diperlukan untuk
memproses stimuli.
·
Pemindai CT (Computed Axial Tomography) = proses
yang dilakukan oleh komputer yang menghasilkan cira struktur otak tiga dimensi
pada media gambar X-ray yang datar atau dua dimensi
·
7. Pemindai PET (Positron Emission Tomography) =
digunakan untuk memindai penggunaan glukosa di dalam otak.
·
8. MRI dan FMRI (Magnetic Resonance Imaging) =
menghasilkan citra-citra tak bergerak (still images) struktur-struktur otak
·
9. MEG (Magnetoencephalography) = menggunakan sebuah
mesin yang mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi
medan magnetik yang samar-samar dihasilkan oleh aktivitas otak.
·
10. TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) =
digunakan bersamaan dengan EEG atau MEG untuk mengevaluasi efek-efek perubahan
aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar