Herlina
Ramadhantika Anwar
16410095
Psikologi
D
Neurosains
Kognitif
Dalam hal ini kita perlu mengetahui apa sih pengertian dari
neurosains kognitif? Neurosains kognitif adalah pendekatan dalam psikologi
kognitif yang memusatkan kajiannya pada otak. Karena pada hal ini ilmuwan
memiliki banyak pertanyaan tentang otak manusia dengan segala kerumitannya.
Yang kita tahu bahwa otak merupakan bagian kecil dari tubuh kita yang hanya
mengambil massa 3 pon dari tubuh kita serta teksturnya yang lunak tetapi
mengambil peranan penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Sehingga para
ilmuwan pun mengambil usaha berupa membuat peta otak dengan memetakan area yang
terlibat didalam pemrosesan visual, analisis,interpretasi dan berbagai fungsi
kognitif lain yang hampir tak terbatas jumlahnya.
Para filsufpun pada zaman sebelum terdapat fasilitas untuk
memuaskan rasa ingin tahu nya terus berusaha mencari kepastian pada saat itu
dan pertanyaan yang membingungkan yakni tentang bagaimana cara tubuh bergerak.
Sehingga mebuat salah seorang filsuf yang bernama Descartes membuat percobaan
serta membuat kesimpulan yang pada saat itu belum bisa dikatakan sebagai sebuah
ilmu yang bisa dijadikan sebagai acuan, tetapi pemikiran itu terus berkembang.
Yang sampai sekarang kita bisa mengetahui bahwa segala sesuatu yang bersifat
psikologis( pikiran) menimbulkan dampak pada sistem neurologis (tubuh) yang
pada manusia ini semua bisa berjalan secara bersamaan.
Saat ini yang akan kita bahas adalah hal-hal yang mampu
dilakukan oleh otak yakni berpikir, mempertahankan memori, mempersepsikan
peristiwa serta memberi penilaian dan pengalaman kompleks yang mampu
ditimbulkan oleh sistem kognitif, layaknya rasa cinta, duka, dan humor.
Sehingga dapat diambil pendapat bahwa pikiran tersusun dari berbagai proses yang
sedang dilakukan oleh otak.
Seperti yang pernah kita pelajari disemester lalu pada mata
kuliah psikologi faal bahwa otak terdiri dari neuron-neuron. Bahwa otak selalu
bekerja dan tak pernah beristirahat, dan selalu dipenuhi dengan aktivitas
elektrokimia. Tetapi struktur otak tetap stabil. Dapat kita ketahui bahwa
perubahan aktivitas neuron mengakibatkan perubahan pikiran sedangkan struktur
anatomis dasar dari otak sendiri tentu saja tetap stabil.
CNS
Pada
otak juga kita akan mengenal yang namanya CNS ( central nervous system)yakni
sistem saraf pusat yang tidak hanya terdiri dari filamen atau cairan belaka
melainkan terdiri dari saraf tulang belakang dan otak. Pada CNS unsur dasar
terbentuk dari neuron, yang merupakan sebuah sel khusus yang mengirikan informasi
sepanjang sistem saraf. Serta sejumlah besar neoron kortikal berada dalam
kondisi aktif disetiap saatnya diasumsikan bahwa fungsi-fungsi kognitif seperti
persepsi, berpikir kesadaran dan memori semua dilaksanakan dengan penembakan neuron-neuron
secara serempak sepanjang jaringan neural yang rumit itu. Yang kita tahu itu
merupakan hal yang sangat menakjubkan bukan? Betapa sulitnya memahami kerumitan
dari otak.
Korteks
serebral
Yang
kita tahu dari bagian ini dibagi menjadi 4 yakni:
ü
Lobus
Frontal: pengendalian impuls, pertimbangan, pemecahan masalah, pengendalian dan
pelaksanaan perilaku dan pengorganisasian yang kompleks.
ü
Lobus
Temporal : memproses sinyal auditori, pendengaran, bicara,dan pengenalan wajah.
ü
Lobus
parietal : mengintegrasikan informasi sensoris dari panca indera, memanipulasi
objek, dan pemrosesan visual-spasial.
ü
Lobus
oksipital : memproses informasi visual dari retina dan mengirimkannya ke area
yang relevan.
Neurosains
Kognitif
Setelah kita tahu bagian pada otak dan tugasnya maka kita akan
lebih mudah mempelajari apa yang terkandung didalam neurosains yakni cabang dari ilmu neuroanatomi,
neurofisiologi, fungsi otak dan model cara kerja otak dari displin psikologi
maupun dari disiplin ilmu komputer. Dalam batasan disiplin ilmu tertentu
neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar yang lebih jauh
lagi menyelidiki isu-isu lebih lama terkait pikiran dan tubuh.
Psikologi
kognitif dan neurosains kognitif
Adakah
hubungan saling menguntungkan diantara dua disiplin ilmu ini?apa saja saj yang membuat para ilmuwan saling meminjam
dari informasi antar psikologi kognitif dengan neurosains dan sebaliknya.
·
Kebutuhan
untuk menemukan bukti fisik yang mendukung struktur pikiran yang mengungkap
karakteristik pikiran manusia mulai dari persepsi,identifikasi bentuk,
berpikir, memori, dan fungsi kognitif lainnya.
·
Mempelajari
dan memahami bahwa efek kognitif dan cara memahami yang dilakukan manusia
sehari-hari, mulai dari yang religius sampai ke duniawi.
·
Menemukan
korelasi antara pathologi otak dan perilaku, karena pada orang yang rata-rata
memiliki cacat organik perlu pemahaman yang lebih baik, sebab fisik menimbulkan
perilaku pada pasien.
·
Meningkatkan
keterlibatan fungsi neurologis dalam model yang menggambarkan kinerja dari
pikiran.
·
Upaya
para ahli komputer untuk membuat simulasi kognisi manusia dengan mengembangkan
piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia.
·
Dan
pengembangan alat-alat yang mampu mengungkap struktur dan proses didalam otak
yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Peralatan
para ilmuwan Neurosains
Para ilmuwan otak telah mengembangkan teknik-teknik yang
memungkinkan pengambilan citra aktivitas otak dengan grafik yang memiliki
resolusi tinggi. Yang tekniknya meliputi : MRI, PET, dan CT scan, serta
beberapa prosedur pencitraan yang lainnya.
Dan penelitian belah otak dan penelitian kognitif telah
mengindikasikan bahwa pemrosesan informasi di hemisfer kanan berbeda dengan
pemrosesan informasi di hemisfer kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar