Selasa, 12 September 2017

Herlina Ramadhantika Anwar

Herlina Ramadhantika Anwar
16410095
Psikologi D
Neurosains Kognitif
Dalam hal ini kita perlu mengetahui apa sih pengertian dari neurosains kognitif? Neurosains kognitif adalah pendekatan dalam psikologi kognitif yang memusatkan kajiannya pada otak. Karena pada hal ini ilmuwan memiliki banyak pertanyaan tentang otak manusia dengan segala kerumitannya. Yang kita tahu bahwa otak merupakan bagian kecil dari tubuh kita yang hanya mengambil massa 3 pon dari tubuh kita serta teksturnya yang lunak tetapi mengambil peranan penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Sehingga para ilmuwan pun mengambil usaha berupa membuat peta otak dengan memetakan area yang terlibat didalam pemrosesan visual, analisis,interpretasi dan berbagai fungsi kognitif lain yang hampir tak terbatas jumlahnya.
Para filsufpun pada zaman sebelum terdapat fasilitas untuk memuaskan rasa ingin tahu nya terus berusaha mencari kepastian pada saat itu dan pertanyaan yang membingungkan yakni tentang bagaimana cara tubuh bergerak. Sehingga mebuat salah seorang filsuf yang bernama Descartes membuat percobaan serta membuat kesimpulan yang pada saat itu belum bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu yang bisa dijadikan sebagai acuan, tetapi pemikiran itu terus berkembang. Yang sampai sekarang kita bisa mengetahui bahwa segala sesuatu yang bersifat psikologis( pikiran) menimbulkan dampak pada sistem neurologis (tubuh) yang pada manusia ini semua bisa berjalan secara bersamaan.
Saat ini yang akan kita bahas adalah hal-hal yang mampu dilakukan oleh otak yakni berpikir, mempertahankan memori, mempersepsikan peristiwa serta memberi penilaian dan pengalaman kompleks yang mampu ditimbulkan oleh sistem kognitif, layaknya rasa cinta, duka, dan humor. Sehingga dapat diambil pendapat bahwa pikiran tersusun dari berbagai proses yang sedang dilakukan oleh otak.
Seperti yang pernah kita pelajari disemester lalu pada mata kuliah psikologi faal bahwa otak terdiri dari neuron-neuron. Bahwa otak selalu bekerja dan tak pernah beristirahat, dan selalu dipenuhi dengan aktivitas elektrokimia. Tetapi struktur otak tetap stabil. Dapat kita ketahui bahwa perubahan aktivitas neuron mengakibatkan perubahan pikiran sedangkan struktur anatomis dasar dari otak sendiri tentu saja tetap stabil.
CNS
Pada otak juga kita akan mengenal yang namanya CNS ( central nervous system)yakni sistem saraf pusat yang tidak hanya terdiri dari filamen atau cairan belaka melainkan terdiri dari saraf tulang belakang dan otak. Pada CNS unsur dasar terbentuk dari neuron, yang merupakan sebuah sel khusus yang mengirikan informasi sepanjang sistem saraf. Serta sejumlah besar neoron kortikal berada dalam kondisi aktif disetiap saatnya diasumsikan bahwa fungsi-fungsi kognitif seperti persepsi, berpikir kesadaran dan memori semua  dilaksanakan dengan penembakan neuron-neuron secara serempak sepanjang jaringan neural yang rumit itu. Yang kita tahu itu merupakan hal yang sangat menakjubkan bukan? Betapa sulitnya memahami kerumitan dari otak.
Korteks serebral
Yang kita tahu dari bagian ini dibagi menjadi 4 yakni:
ü  Lobus Frontal: pengendalian impuls, pertimbangan, pemecahan masalah, pengendalian dan pelaksanaan perilaku dan pengorganisasian yang kompleks.
ü  Lobus Temporal : memproses sinyal auditori, pendengaran, bicara,dan pengenalan wajah.
ü  Lobus parietal : mengintegrasikan informasi sensoris dari panca indera, memanipulasi objek, dan pemrosesan visual-spasial.
ü  Lobus oksipital : memproses informasi visual dari retina dan mengirimkannya ke area yang relevan.
Neurosains Kognitif
Setelah kita tahu bagian pada otak dan tugasnya maka kita akan lebih mudah mempelajari apa yang terkandung didalam neurosains  yakni cabang dari ilmu neuroanatomi, neurofisiologi, fungsi otak dan model cara kerja otak dari displin psikologi maupun dari disiplin ilmu komputer. Dalam batasan disiplin ilmu tertentu neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar yang lebih jauh lagi menyelidiki isu-isu lebih lama terkait pikiran dan tubuh.
Psikologi kognitif dan neurosains kognitif
Adakah hubungan saling menguntungkan diantara dua disiplin ilmu ini?apa saja  saj yang membuat para ilmuwan saling meminjam dari informasi antar psikologi kognitif dengan neurosains dan sebaliknya.
·         Kebutuhan untuk menemukan bukti fisik yang mendukung struktur pikiran yang mengungkap karakteristik pikiran manusia mulai dari persepsi,identifikasi bentuk, berpikir, memori, dan fungsi kognitif lainnya.
·         Mempelajari dan memahami bahwa efek kognitif dan cara memahami yang dilakukan manusia sehari-hari, mulai dari yang religius sampai ke duniawi.
·         Menemukan korelasi antara pathologi otak dan perilaku, karena pada orang yang rata-rata memiliki cacat organik perlu pemahaman yang lebih baik, sebab fisik menimbulkan perilaku pada pasien.
·         Meningkatkan keterlibatan fungsi neurologis dalam model yang menggambarkan kinerja dari pikiran.
·         Upaya para ahli komputer untuk membuat simulasi kognisi manusia dengan mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia.
·         Dan pengembangan alat-alat yang mampu mengungkap struktur dan proses didalam otak yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Peralatan para ilmuwan Neurosains
Para ilmuwan otak telah mengembangkan teknik-teknik yang memungkinkan pengambilan citra aktivitas otak dengan grafik yang memiliki resolusi tinggi. Yang tekniknya meliputi : MRI, PET, dan CT scan, serta beberapa prosedur pencitraan yang lainnya.
Dan penelitian belah otak dan penelitian kognitif telah mengindikasikan bahwa pemrosesan informasi di hemisfer kanan berbeda dengan pemrosesan informasi di hemisfer kanan.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar