Selasa, 12 September 2017

Helmi Nugroho

Helmi Nugroho
16410011
NEUROSAINS KOGNITIF
Otak memiliki karakteristik-karakteristik fisik. Otak terdiri dari neuron-neuron. Otak selalu bekerja, tidak pernah beristirahat, dan senantiasa di penuhi aktivitas elektrokimia. Meskipun begitu, struktur arsitektural otak adalah relatif stabil. Sebagai contoh, jaringan neuron, letak korteks, posisi area-area otak yang mengendalikan pengalaman sensoris, kontrol motorik, dan penglihatan, hampir-hampir tidak berubah.
Pemprosesan yang terjadi di otaklah yang berlangsung secara dinamis. Kita dapat mengubah pikiran kita dengan cepat tanpa adanya perubahan struktural yang kentara di otak. Pikiran sadar kita dapat beralih dengan cepat dari lelucon ke renungan yang serius, dari introspeksi ke pedalaman terhadap karakter orang lain, dari hal-hal yang religius ke hal-hal duniawi. Perubahan aktivitas neuron mengakibatkan perubahan pikiran, sedangkan struktur anatomis dasar dari otak itu sendiri, tentu saja, tetap stabil.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba menulis artikel dengan tema neurosains kognitif. Neurosains kognitif adalah ilmu yang mempelajari pendekatan dalam psikologi kognitifyang memusatkan kajiannya pada otak. Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai otak dan fungsi-fungsinya, terlebih dahulu kita mengenal apa itu sistem saraf pusat (CNS), dalam saraf pusat inilah terdapat dua bagian yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang menerima dan memproses semua informasi dari seluruh bagian tubuh. Unsur dasar pembentukan CNS adalah neuron, sebuah sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf. Neuron inilah yang menerima dan mengirim setiap informasi ke neuron lainnya. Otak manusia tersusun dari massa neuron-neuron yang sangat padat, bahkan beberapa ahli memperkirakan jumlah neuron dalam otak manusia melebihi 100 miliyar, dan setiap neuron mampu menerima dan mengirikan informasi (impuls) ke ribuan neuron lainnya.
 Neuron terbagi menjadi 4 bagian yang pertama Dendrit yang menerima impuls, berbentuk seperti pohon, lengkap dengan cabang dan ranting. Kedua Tubuh sel bertanggung jawab menjaga kondisi dasar neuron. Ketiga Akson yang menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel lain. Keempat Terminal Prasinaptik tempat berakhirnya akson.
Neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar untuk lebih jauh lagi menyelidiki isu-isu lama terkait pikiran dan tubuh. . Ilmuwan neurosains (neuroscienstists) adalah para ilmuwan yang mempelajari neurosains, atau cabang dari ilmu yang meliputi studi terhadap neuroanatomi, neurofisiologi, fungsi otak, dan model cara kerja otak dari disiplin psikologi atau dari disiplin ilmu computer.
Hubungan antara psikologi kognitif dan neurosins kognitif saling berkaitan dengan erat. Para psikolog kontemporer meminjam informasi dan teknik-teknik dari neurosains, dan sebaliknya. Para ilmuwan neurosains meminjam ilmu psikologi kognitif antara lain, Kebutuhan untuk menemukan bukti-bukti fisik yang mendukung struktur pikiran (yang bersifat teoretik), Kebutuhan para neurosains untuk menghubungkan penemuan-penemuan dengan model-model fungsi otak dan kognisi yang lebih komperehensif, Sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara pathologi otak dan perilaku (sintom), Meningkatnya keterlibatan fungsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan kinerja pikiran, Upaya para ahli komputer untuk membuat simulasi kognisi manusia dengan mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia, dan Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuan untuk “mengintip” kedalam otak manusia dan mengungkap struktur-struktur dan proses-proses yang belum pernah terlihat sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar