Helmi
Nugroho
16410011
NEUROSAINS
KOGNITIF
Otak memiliki karakteristik-karakteristik fisik. Otak terdiri dari
neuron-neuron. Otak selalu bekerja, tidak pernah beristirahat, dan senantiasa
di penuhi aktivitas elektrokimia. Meskipun begitu, struktur arsitektural otak
adalah relatif stabil. Sebagai contoh, jaringan neuron, letak korteks, posisi
area-area otak yang mengendalikan pengalaman sensoris, kontrol motorik, dan
penglihatan, hampir-hampir tidak berubah.
Pemprosesan yang terjadi di otaklah yang berlangsung secara
dinamis. Kita dapat mengubah pikiran kita dengan cepat tanpa adanya perubahan
struktural yang kentara di otak. Pikiran sadar kita dapat beralih dengan cepat
dari lelucon ke renungan yang serius, dari introspeksi ke pedalaman terhadap
karakter orang lain, dari hal-hal yang religius ke hal-hal duniawi. Perubahan
aktivitas neuron mengakibatkan perubahan pikiran, sedangkan struktur anatomis
dasar dari otak itu sendiri, tentu saja, tetap stabil.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba menulis artikel dengan tema
neurosains kognitif. Neurosains kognitif adalah ilmu yang mempelajari
pendekatan dalam psikologi kognitifyang memusatkan kajiannya pada otak. Sebelum
kita membahas lebih dalam mengenai otak dan fungsi-fungsinya, terlebih dahulu
kita mengenal apa itu sistem saraf pusat (CNS), dalam saraf pusat inilah
terdapat dua bagian yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang menerima dan memproses
semua informasi dari seluruh bagian tubuh. Unsur dasar pembentukan CNS adalah
neuron, sebuah sel khusus yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf.
Neuron inilah yang menerima dan mengirim setiap informasi ke neuron lainnya.
Otak manusia tersusun dari massa neuron-neuron yang sangat padat, bahkan
beberapa ahli memperkirakan jumlah neuron dalam otak manusia melebihi 100
miliyar, dan setiap neuron mampu menerima dan mengirikan informasi (impuls) ke
ribuan neuron lainnya.
Neuron terbagi menjadi 4
bagian yang pertama Dendrit yang menerima impuls, berbentuk seperti
pohon, lengkap dengan cabang dan ranting. Kedua Tubuh sel bertanggung
jawab menjaga kondisi dasar neuron. Ketiga Akson yang menghubungkan
tubuh sel dengan sel-sel lain. Keempat Terminal Prasinaptik tempat
berakhirnya akson.
Neurosains kognitif adalah ilmu yang menyediakan dasar-dasar
untuk lebih jauh lagi menyelidiki isu-isu lama terkait pikiran dan tubuh. .
Ilmuwan neurosains (neuroscienstists) adalah para ilmuwan yang
mempelajari neurosains, atau cabang dari ilmu yang meliputi studi terhadap
neuroanatomi, neurofisiologi, fungsi otak, dan model cara kerja otak dari
disiplin psikologi atau dari disiplin ilmu computer.
Hubungan antara psikologi kognitif dan neurosins kognitif saling
berkaitan dengan erat. Para psikolog kontemporer meminjam informasi dan
teknik-teknik dari neurosains, dan sebaliknya. Para ilmuwan neurosains meminjam
ilmu psikologi kognitif antara lain, Kebutuhan untuk menemukan bukti-bukti
fisik yang mendukung struktur pikiran (yang bersifat teoretik), Kebutuhan para
neurosains untuk menghubungkan penemuan-penemuan dengan model-model fungsi otak
dan kognisi yang lebih komperehensif, Sasaran klinis untuk menemukan korelasi
antara pathologi otak dan perilaku (sintom), Meningkatnya keterlibatan
fungsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan kinerja pikiran,
Upaya para ahli komputer untuk membuat simulasi kognisi manusia dengan
mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia, dan
Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuan untuk “mengintip”
kedalam otak manusia dan mengungkap struktur-struktur dan proses-proses yang
belum pernah terlihat sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar