Selasa, 12 September 2017

indah noor mazaya

MENGENAL NEUROSAINS KOGNITIF. . . .
Oleh : indah noor mazaya (16410079)
Otak merupakan sistem paling rumit yang dikenal oleh manusia, karena terdapat jaringan neuron yang sangat rumit dan saling terhubung satu sama lain,  otak mengatur dan mengkoordinir gerangkan tingkah laku, perilaku dan fungsi tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap seluruh badan dan pemikiran manusia. Neurosains merupakan pendekatan dalam psikologi kognitif yang memusatkan kajian pada otak.
Dalam sistem saraf neuron berperan penting dalam mengirimakan informasi sepanjang sitem saraf,  di dalam diri manusia terdapat milyaran neuron yang mampu menerima dan mengirimkan implus neural ke ribuan neuron lain. Sistem saraf pusat atau CNS terdiri dari saraf tulang belakang dan otak, neuron memiliki empat bagian utama yaitu : dendrit, yang menerima implus neural dari neuron lain. Tubuh sel, bertanngung jawab menjaga kondisi dasar neuron. Akson, menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel lain melalui persimpangan sinapsis. Akson berakhir di Terminal prasinapatik, terletak dipermukaan dendrit pada neuron lain (yang bersifat reseptif) terminal prasinaptik dan dendrit bersama-sama membentuk sinapsis. Salah satu tugas terpenting dari sinapsis yaitu tempat pertukaran informasi yang berupa sinyal kimiawi yang ditukar menjadi neurotransmiter. Neurotransmiter adalah pesan kimiawi yang diaktifkan di nembran dendrit di neuron penerima, neurotransmiter sendiri memiliki dua sifat yakni sifat inhibitoris dan eksitatoris. Untuk efek inhibitoris mencegah neuron menerima menembakkan implus, untuk efek eksitatoris yakni merangsang neuron menerima menembakkan implus. Bayi yang baru lahir telah memiliki seluruh neuron namun hubungan antar neuron belum lengkap dan terus tumbuh hinnga jumlahnya mencaapai milyaran.
Setelah memahami tentang neuron,mari kita memahami anatomi otak, para ahli zaman dahulu menemukan struktur dan fungsi organ organ dengan melakukan pembedahan, pada saat membedah tempurung manusia mereka menemukan otak yang dibelah menjadi dua, yaitu hamister sebelah kiri dan kanan yang lebih dikenal dengan sebutan otak kiri dan kanan,keduanya memiliki fungsi yang berbeda, otak kiri berfungsi dalam hal hal yang berhubungan dengan logika, kemampuan menulis serta membaca. Sementara otak kanan berfungsi dalam sosialisasi, komunikasi serta pengendalian emosi dll. Kedua hamister tersebut diselubungi oleh lapisan korteks serebral yang diasumsikan sebagai pusat proses berfikir dan kognisi. Korteks serebral dibagi menjadi empat bagian utama :
1.     Lobus frontal, tempat pemecahan masalah, pengendalian dan pelaksanaan perilaku dan pengorganisasian yang kompleks
2.    Lobus temporal, bagian ini memproses sinyal-sinyal auditori, pendengaran, berbicara, pengenalan wajah
3.    Lobus parietal, mengintegrasikan informasi sensoris dari pancaindra, pemanipulasian objek, pemrosesan visual- spasiall
4.    Lobus oksipital atau korteks striat, bagian ini terlibat dalam pemrosesan visual,
Psikologi kognitif dan danneurosains kognitif saling mendukung satu dengan lainnya, ada beberapa alasan yang membuat para psikolog konteporer meminjam informasi dan teknik-teknik dari neurosains begitu juga sebaliknya. Bagaimana kedua ilmu tersebut mendukung? Berikut penjelasannya :
1.     Kebutuhan untuk menemukan bukti-bukti fisik yang mendukung struktur pikiran
2.    Kebutuhan para ilmuan neurosains untuk menghubungkan penemuan-penemuan mereka dengan model fungsi otak dan kognisi yang lebih komperehensif
3.    Sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara pathologi otak dan perilaku
4.    Meningkatnya keterlibatan fungsi neurologis dalam model model yang mengambarkan kinerja pikiran
5.    Upaya para ahli komputer untuk membuat simulasi kognisi dengan mengembangkan piranti lunak yang mampu berperilaku seperti otak manusia
6.    Berkembangnya teknik yang memungkinkan para ilmuan untuk “mengintip” kedalam otak manusia dan mengungkap struktur dan proses yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Sampai saat ini peralatan yang digunakan para ilmuan neurosains mengenai teknik pengambilan cintra aktivitas otak dengan grafik yang memiliki resolusi tinggi, tekniktersebut meliputi : MRI, PET, dan CT scan, serta beberapa prosdur pencitraan yang lain.

Sumber : solso L. Robert DKK, psikologi kognitif. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar