Selasa, 12 September 2017

fikrotul barizah

Neurosains kognitif

Apakah kalian pernah mendengar tentang neurosains? Ya, neurosains merupakan sebuah ilmu yang menyediakan dasar-dasar untuk lebih jauh lagi menyelidiki isu-isu lama terkait pikiran dan tubuh. (Solso,2007)
Kembali pada tema awal yakni neurosains kognitif, pastinya tidak terlepas dari pembahasan sistem saraf. Sistem saraf  merupakan suatu sistem yang paling berpengaruh dalam kognisi manusia. Sistem saraf yang biasa kita kenal dengan CNS (central nervous system), CNS tidak hanya terdiri dari filamen atau cairan belaka. CNS juga terdiri dari saraf tulang belakang dan otak. ia berfungsi untuk menerima, memproses, menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang. CNS terbentuk dari sekumpulan massa neuron yang berfungsi mengantarkan impuls dari neural satu ke neural yang lainnya. CNS terdisi dari beberapa bagian utama yaitu : a) dendrit, b) tubuh sel, c) akson, dan d) terminal prasinaptik.
Neurosains kognitif merupakan hasil perkawinan dari dua ilmu, yaitu ilmu psikologi kognitif dan ilmu neurosains. Mengapa hingga terjadi semacam itu ? seperti kita tau bahwa akhir-akhir ini banyak penelitian yang mengungkap karakteristik pikiran manusia yang berlangsung sejak awal sejarah bahkan sejak prasejarah. Namun hal ini di hambat oleh peralatan yang kurang memadai, sehingga para ilmuwan melakukan penemuan-penemuan alat untuk menunjang penelitian tentang sejarah yang dapat mengidentifikasi kognisi manusia. Bukan hanya itu, kebutuhan para ilmuwan neurosains untuk menghubungkan penemuan mereka dengan model fungsi otak dan kognisi yang lebih komprehensif. Sekalipun kita dapat mengidentifikasi fungsi-fungsi neurologis hingga ke detail terkecil, hal tersebut tidak banyak memberikan informasi mengenai karekteristik jaringan dan sistem untuk memahami efek kognitif dan memahami cara manusia menjalankan aktivitasnya dan hal-hal yang bersifat ukhrawi dan duniawi. Alasan lain adalah, meningkatnya keterlibatan fungsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan kinerja pikiran. Secara khusus, para psikolog kognitif yang tertarik pada PDP (parallel disrtibuted processing) atau dapat disebut koneksionisme  atau sistem jaringan neural, juga berminat menemukan model-model psikologis yang konsisten dengan struktur-struktur dan fungsi-fungsi neurologis. Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para ilmuwan untuk “mengintip” ke dalam otak manusia dan mengungkap struktur-struktur dan proses-proses yang belum pernah terlihat sebelumnya.  Teknik ini meliuti pemindaian PET (positron emission thomograhy), pemindaian CT (computed axial tomography), teknologi MRI (magnetic resonance imaging), dan teknologi EEG (electroencephalography). Teknik-teknik yang tidak bersifat invasif (tidak melukai pasien) itu telah hadir karena adanya kemajuan dalam teknologi komputer dan dalam teknik-teknik pencitraan otak.
Lima puluh tahun yang lalu, para ilmuwan neurosains hanya memiliki sedikit peralatan dan teknik untuk dapat mengamat dan mengeksplorasi otak manusia secara langsung. Namun saat ini, instrumen-instrumen baru telah di temukan dan telah mempermudah kita dalam studi tentang kognisi manusia diantara yaitu :A) EEG (electroencephalography) merekam sinyal elektrik dari aktivitas neural di otk, menggunakan serangkaian elektroda-elektroda noninvasif yang ditempelkan pada kulit kepala. Sinyal elekrik yang direkam oleh elektroda dikirim ke instumen yang menayangkan sinyal-sinyal tersebut. B) pemindai CT (computed axial tomography), sebuah proses yang dilakukan oleh komputer yang menghasilkan citra  struktur otak 3D pada media gambar X-ray yang datar. C) pemindai PET (positron emission thomograhy), digunakan untuk memindai penggunaan glukosa dalam otak, D) MRI dan fMRI, pemindaian elekromagnetik yang menggunakan atom-atom hidrogen yang kemudian menghasilkan gambar 3D tentang struktur otak manusia. E) MEG, menggunakan sebuah mesin yang mengukur aktivitas otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan magnetik yang samar-samar dihasilkan oleh aktivitas otak. F) TMS, digunakan bersamaan dengan EGG dan MEG untuk mengevaluasi efek-efek perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses persepsi dan berpikir. G) micro CT, menghasilkan citra 3D dari srtuktur yang amat kecil .



Nama : fikrotul barizah

Nim : 16410006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar