Neurosains kognitif
Apakah
kalian pernah mendengar tentang neurosains? Ya, neurosains merupakan sebuah ilmu yang
menyediakan dasar-dasar untuk lebih jauh lagi menyelidiki isu-isu lama terkait
pikiran dan tubuh.
(Solso,2007)
Kembali pada tema awal yakni neurosains
kognitif, pastinya tidak terlepas dari pembahasan sistem saraf. Sistem
saraf merupakan suatu sistem yang paling
berpengaruh dalam kognisi manusia. Sistem saraf yang biasa kita kenal dengan
CNS (central nervous system), CNS tidak hanya terdiri dari filamen atau cairan
belaka. CNS juga terdiri dari saraf tulang belakang dan otak. ia berfungsi untuk menerima, memproses,
menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang. CNS terbentuk
dari sekumpulan massa neuron yang berfungsi mengantarkan impuls dari neural
satu ke neural yang lainnya. CNS terdisi dari beberapa bagian utama yaitu : a)
dendrit, b) tubuh sel, c) akson, dan d) terminal prasinaptik.
Neurosains kognitif merupakan hasil
perkawinan dari dua ilmu, yaitu ilmu psikologi kognitif dan ilmu neurosains.
Mengapa hingga terjadi semacam itu ? seperti kita tau bahwa akhir-akhir ini
banyak penelitian yang mengungkap karakteristik pikiran manusia yang
berlangsung sejak awal sejarah bahkan sejak prasejarah. Namun hal ini di hambat
oleh peralatan yang kurang memadai, sehingga para ilmuwan melakukan
penemuan-penemuan alat untuk menunjang penelitian tentang sejarah yang dapat
mengidentifikasi kognisi manusia. Bukan hanya itu, kebutuhan para ilmuwan
neurosains untuk menghubungkan penemuan mereka dengan model fungsi otak dan
kognisi yang lebih komprehensif. Sekalipun kita dapat mengidentifikasi
fungsi-fungsi neurologis hingga ke detail terkecil, hal tersebut tidak banyak
memberikan informasi mengenai karekteristik jaringan dan sistem untuk memahami
efek kognitif dan memahami cara manusia menjalankan aktivitasnya dan hal-hal
yang bersifat ukhrawi dan duniawi. Alasan lain adalah, meningkatnya
keterlibatan fungsi-fungsi neurologis dalam model-model yang menggambarkan
kinerja pikiran. Secara khusus, para psikolog kognitif yang tertarik pada PDP (parallel
disrtibuted processing) atau dapat disebut koneksionisme atau sistem jaringan neural, juga berminat
menemukan model-model psikologis yang konsisten dengan struktur-struktur dan
fungsi-fungsi neurologis. Berkembangnya teknik-teknik yang memungkinkan para
ilmuwan untuk “mengintip” ke dalam otak manusia dan mengungkap
struktur-struktur dan proses-proses yang belum pernah terlihat sebelumnya. Teknik ini meliuti pemindaian PET (positron
emission thomograhy), pemindaian CT (computed axial tomography), teknologi MRI
(magnetic resonance imaging), dan teknologi EEG (electroencephalography).
Teknik-teknik yang tidak bersifat invasif (tidak melukai pasien) itu telah
hadir karena adanya kemajuan dalam teknologi komputer dan dalam teknik-teknik
pencitraan otak.
Lima puluh tahun yang lalu, para ilmuwan
neurosains hanya memiliki sedikit peralatan dan teknik untuk dapat mengamat dan
mengeksplorasi otak manusia secara langsung. Namun saat ini,
instrumen-instrumen baru telah di temukan dan telah mempermudah kita dalam
studi tentang kognisi manusia diantara yaitu :A) EEG (electroencephalography) merekam sinyal
elektrik dari aktivitas neural di otk, menggunakan serangkaian
elektroda-elektroda noninvasif yang ditempelkan pada kulit kepala. Sinyal
elekrik yang direkam oleh elektroda dikirim ke instumen yang menayangkan
sinyal-sinyal tersebut. B) pemindai CT (computed axial tomography), sebuah
proses yang dilakukan oleh komputer yang menghasilkan citra struktur otak 3D pada media gambar X-ray yang
datar. C) pemindai PET (positron emission thomograhy), digunakan untuk memindai
penggunaan glukosa dalam otak, D) MRI dan fMRI, pemindaian elekromagnetik yang
menggunakan atom-atom hidrogen yang kemudian menghasilkan gambar 3D tentang
struktur otak manusia. E) MEG, menggunakan sebuah mesin yang mengukur aktivitas
otak dari luar kepala dengan cara mendeteksi medan magnetik yang samar-samar
dihasilkan oleh aktivitas otak. F) TMS, digunakan bersamaan dengan EGG dan MEG
untuk mengevaluasi efek-efek perubahan aktivitas elektrik otak dalam proses
persepsi dan berpikir. G) micro CT, menghasilkan citra 3D dari srtuktur yang
amat kecil .
Nama : fikrotul barizah
Nim : 16410006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar