Selasa, 12 September 2017

Nurul Amalia Syahrullah Yulianto

Nama                     : Nurul Amalia Syahrullah Yulianto
NIM                      : 16410165

Romantisme antara Otak dan Sistem Syaraf

Manusia setiap harinya, bahkan tiap detiknya berperilaku atau melakukan suatu hal. Kegiatan manusia tersebut tidak langsung jadi adanya, tapi merupakan hasil dari interaksi antara otak dan bagian tubuh manusia lainnya. Otak diibaratkan sebagai bos atau atasan yang memberi perintah terhadap bagian tubuh lainnya. Bagian tubuh yang diperintah otak tersebut adalah sistem syaraf. Nah bagaimana caranya otak dapat memerintah sistem syaraf yang kemudian perintah tersebut diterima dan mau dikerjakan oleh sistem syaraf?
          Dalam suatu penelitian terungkap bahwa ketika otak rusak, hal itu akan mempengaruhi perilaku manusia. Hal tersebut disebabkan karena otak berfungsi sebagai atasan. Seperti halnya pada suatu perusahaan, jika pemimpin perusahaan tersebut tidak baik, maka hal itu akan berdampak pada kinerja para bawahannya dan yang akhirnya juga akan berpengaruh terhadap perusahaan tersebut. Contohnya, ketika terjadi kerusakan pada area broca, yaitu area pada otak yang bertanggung jawab terhadap pengucapan manusia, yang terjadi yaitu adanya gangguan dalam kemampuan bicara pada manusia yang mengalami gangguan tersebut.
          Otak manusia terdiri dari tiga bagian otak, antara lain otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Otak depan merupakan otak yang membantu pembentukan wajah pada manusia dan merupakan otak yang pertama terbentuk pada embrio. Bagian otak ini kemudian berkembang menjadi bagian otak yang paling besar di antara bagian otak lainnya sejak manusia berusia tujuh bulan dalam kandungan.
          Otak depan merupakan otak yang paling penting bagi manusia, dikarenakan otak ini memiliki fungsi-fungsi primer terhadap kelangsungan hidup manusia. Bagian otak ini terdiri lagi menjadi beberapa bagian antara lain kulit otak, ganglia basalis, sistem limbik, talamus dan hipotalamus. Fungsi otak depan antara lain berfungsi dalam proses berpikir dan mental manusia, mengendalikan motorik, mengendalikan emosi, membentuk memori baru, menyampaikan informasi sensorik, dan mengatur perilaku untuk mempertahankan hidup seperti makan. Salah satu akibat adanya kerusakan otak depan yaitu penderitanya tidaka akan bisa membentuk memori baru dalam kognitifnya. Semua hal yang baru tetap akan terasa baru baginya, namun penderita tersebut masih dapat memanggil memori lamanya yang sudah terbentuk ketika dibutuhkan.         
          Seperti yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya, bahwa ketika terjadi gangguan pada otak, maka akan berpengaruh juga pada tindakan seseorang. Contohnya yaitu ketika seseorang mengalami stroke yaitu gangguan pada otak akibat terjadi hambatan ketika darah mengalir ke otak. Ketika seseorang mengalami stroke, maka akan berdampak juga pada perilakunya, antara lain menjadi lumpuh, tidak bisa memahami ucapan orang lain, tidak bisa berbicara, tidak bisa merasakan sentuhan, tidak bisa berpikir, tidak bisa menggerakkan anggota tubuh tertentu, dan lainnya.
          Hal itu membuktikan bahwa terjadi kaitan erat antara otak dan perilaku manusia. Ketika otak seorang manusia sehat, maka akan sehat juga perilakunya. Maka dari itu, seorang manusia hendaknya menjaga otaknya. Karena ketika terjadi gangguan pada otak, hal tersebut akan mempengaruhi manusia tersebut dan membuat manusia tersebut bergantung pada orang lain dan tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri.

          Cara-caranya untuk menjaga otak agar tetap sehat antara lain dengan memenuhi nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan otak seperti sayuran, selalu memakai helm ketika berkendara untuk mencegah terjadinya benturan pada otak saat terjadi kecelakaan, dan sebagainya. Semoga kita bisa tetap menjaga kesehatan otak agar tetap terjadi keromantisme antara otak dan sistem syaraf kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar