Rabu, 04 Oktober 2017

Nurul Amalia Syahrullah Yulianto

Nama                     : Nurul Amalia Syahrullah Yulianto
NIM                      : 16410165

Pengenalan Objek

          Setelah terjadinya pemasukan informasi ke dalam memori kita, kita akan dapat mengenali objek yang kita simpan tersebut, caranya dengan mengetahui ciri-ciri dan perbedaannya dengan objek yang lain. Misalnya, ketika kita berkenalan dengan orang baru, kita menyimpan informasi tentang orang tersebut dalam memori kita. Lalu, suatu ketika kita dapat mengenali orang tersebut ketika berjumpa di keramaian karena memori kita sudah menyimpan informasi tentang orang tersebut. Pengenalan objek bukan hanya terjadi ketika kita melihat objek yang informasinya sudah kita ketahui, tapi juga objek yang belum kita ketahui. Misalnya, ketika kita baru pertama kali melihat televisi, kita belum mengetahui bahwa benda tersebut bernama televisi, namun kita menyadari bahwa benda tersebut berbentuk seperti kardus yaitu kotak.
          Pengenalan objek melibatkan berbagai proses, di antaranya yaitu proses sensasi, persepsi, memori, dan pencarian kognitif. Contohnya, ketika kita mencium bau busuk, kita langsung mengenali bau tersebut yaitu bau sampah. Mencium yaitu sensasi, sedangkan persepsi kita yaitu bahwa sampah berbau busuk, dan pencarian kognitif yaitu kita mengingat sesuatu yang berbau busuk. Pengenalan objek, serumit apapun, hanya membutuhkan waktu kurang dari sedetik.
          Setiap waktu, alat indera kita menerima suatu informasi. Setelah indera kita menstimuli suatu informasi, kita lalu menyimpan informasi tersebut ke dalam memori dan mempersepsikan informasi tersebut. Nah, kita dapat mengenali suatu objek ketika kita menggali kembali informasi mengenai objek tersebut dari perspepsi kita, antara lain yaitu persepsi konstruktif dan persepsi langsung. Persepsi konstruktif yaitu kita mengenali suatu objek dengan cara mempersepsikan dari apa yang telah indera kita ketahui. Contohnya, ketika kita melihat teman kita dari kejauhan, kita dapat mengenali teman kita tersebut dari ciri-cirinya, misalnya memiliki kulit yang cerah, bertubuh pendek, dan memilliki mata yang sipit. Selain dari fisik, kognitif kita sudah membentuk persepsi bahwa teman kita pada hari itu selalu menggunakan batik, sehingga kita lebih mudah untuk mengenali teman kita tersebut. Sedangkan persepsi langsung adalah kita mengenali objek dari persepi yang terbentuk dari informasi secara langsung, tanpa adanya penggabungan antara sensasi dan memori.
Selain melalui persepsi konstruktif dan persepsi langsung, proses mengenali objek lainnya yaitu dengan perspektif kanonik, dan pemrosesam bottom-up dan top-down.
a.     Perspektif Kanonik
Perspektif kanonik yaitu ketika kita mencoba mengenali objek, suatu citra terhadap objek tersebut muncul dalam pikiran kita.
b.    Pemrosesan Bottom-Up dan Top-Down
Pemrosesan bottom-up yaitu kita mengenali objek dengan diawali dengan mengidentifikasi suatu bagian-bagian spesifik dari suatu objek yang menjadi landasan untuk mengenali objek tersebut secara keseluruhan.
Sedangkan pemrosesan top-down yaitu kita mengenali objek yaitu membuat asumsi sementara terhadap suatu objek yang kemudian membuat kita mengenali bagian-bagian objek tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar