Rabu, 04 Oktober 2017

Herlina Ramadhantika

Pengenalan Objek

Kemampuan mengenali dan mengolah pola-pola dan objek-objek visual telah kita pelajari dari sejumlah perspektif teoritik misalnya psikologi gestalt, pemrosesan bottom-up dan pemrosesan top-down, pencocokan template, analisis fitur dan pengenalan prototipe.
Para psikolog gestalt mengajukan gagasan bahwa persepsi pola-pola visual diorganisasikan sesuai prinsip keterdekaan (proximity),kesamaan (similiarity), dan pengorganisasian spontan.
Pengenalan objek dapat diawali oleh pengenalan terhadap pola, yang kemudian diikuti kesimpulan terhadap bentuk keseluruhan (pemrosesan bottom-up) namun dapat diawali pula dengan dibentuknya suatu hipotesis yang dibuat oleh pengamat, yang menyebabkan pengenalan terhadap keseluruhan pola dan diikuti pengenalan komponen-komponen pola (pemrosesan top-down)
Studi-studi eksperimental menunjukkan bahwa persepsi terhadap objek sangat dipengaruhi oleh hipotesis yang disusun pengamat berdasarkan konteks stimuli
Teori pencocokan template mengajukan gagasan bahwa pengenalan objek terjadi ketika representasi internal stimuli tersebut(yakni gambaran stimuli yang disimpan dalam memori pengamat) sama persis dengan stimuli yang diindera sistem sensorik. Teori ini memiliki kegunaan konseptual dan praktikal, namun tidak dapat menjelaskan proses-proses kognitif yang rumit, seperti kemampuan kita menginterpretasikan bentuk-bentuk asing dengan tepat.
Teori analisis fitur mengajukan gagasan bahwa pengenalan objek terjadi hanya setelah stimuli dianalisis berdasarkan komponen-komponen dasarnya. Data-data yang diperoleh dari penelitian neurologis dari behavioral cenderung mendukung hipotesis ini.
Teori pembentukan prototipe mengajukan gagasan bahwa pengenalan terhadap objek terjadi sebagai hasil dari abstraksi terhadap stimuli, yang disimpan dalam memori dan berfungsi sebagai suatu bentuk ideal, yang digunakan sebagai pengevaluasi pola-pola yang diamati. Terdapat dua jenis model dalam teori ini, yakni teori tendensi sentral (central agen sency theory) yang mengajukan gagasan bahwa sebuah prototipe mewakili rata-rata (mean; average) suatu set eksemplar dan teori frekuensi atribut yang paling sering dijumpai.
Pengenalan objek visual pada manusia melibatkan analisis visual terhadap stimuli sebagai input dan juga melibatkan penyimpanan memori jangka panjang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar