Rabu, 04 Oktober 2017

Ana Maulidiah Nur Illahi

Nama : Ana  Maulidiah Nur Illahi
Nim    : 16410115

PENGENALAN OBJEK
Kita sebagai manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, ada manusia lainnya yang juga hidup disekeliling kita, juga ada tumbuhan dan hewan sebagai pelengkap, ada banyak alat bantu bagi manusia untuk menjalani kehidupan, agar manusia tidak bersusah payah sendiri, kita bisa melihat segala hal disekeliling kita, kita bisa mempersepsikan semua yang masuk dalam pikiran kita, tentunya semua memiliki objek yang beraneka ragam pula.
Plato menyampaikan bahwasannya bentuk paling sederhana dari berpikir adalah pengenalan terhdap objek yang dilihat, bentuk paling rumit dari berpikir adalah intuisi komprehensif dari seseorang yang memandang segala benda sebagai bagian dari suatu sistem, pengenalan pola dan kemampuan mengenali objek adalah sebuah kemampuan kognitif yang pada umumnya kita laksanakan dengan mulus, cepat, dan banyak usaha.
TEORI-TEORI PERSEPSUAL
Teori persepsi konstruktif,  teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa selama persepsi kita membentuk hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan persepsi berdasarkan apa yang kita indera dan apa yang kita ketahui, persepsi adalah sebuah efek kombinasi dari informasi yang diterima sistem sensorik dan pengetahuan yang kita pelajari tentang dunia, yang kita dapatkan dari pengalaman.

Teori Persepsi langsung, teori menyatakan bahwa informasi dalam stimuli adalah elemen penting dalam persepsi dan bahwa pembelajaran dan kognisi tidaklah penting dalam persepsi, karena lingkungan telah mengandung cukup informasi yang  dapat digunakan untuk interpretasi, Teori persepsi langsung memiliki banyak kesamaan dengan teori “bottom-up” tentang persepsi bentuk .
PENGENALAN POLA VISUAL
Teori-teori yang juga digunakan dalam memahami objek antara lain juga termasuk teori komputasional, teori gestalt, pemrosesan bottom-up dan top-down, pencocokan template, analisis fitur, teori prototype, dan sebuah gabungan dari teori persepsi.
Organisasi subjektif, otak kita bersifat interpretative, menggunakan heruistik dan algoritma untuk memproses sinyal-sinyal informasi, heruistik adalah penyelidikan atau perumusan-perumusan pikiran baru yang menuntun kepada penemuan sesuatu yang baru, heruistik dapat dianggap sebagai suatu “ tebakan bagus berdasrkan aturan main yang berlaku”( good guess based on rule of thumb),yang seringkali mendapatkan solusi yang tepat, sebuah keanehan dalam karakteristik penglihatan adalah tendensi untuk melihat objek-objek yang tidak eksis di dunia fisik.
Teori gestalt, beberapa hukum teori gestalt antara lain hukum keterdekatan(law of proximity), hukum kesamaan(law of similarity), hukum penutupan( law of closure), hukum simetri(law of symmetry), hukum kontinuitas( law of continuity), hukum nasib bersama(law of common fate), dari masing –masing hukumi diatas ada pada percobaan dan contoh pada teori gestalt, dan sangat berpengaruh dalam teori gestalt.
Perspektif Kanonik, perspektif ini berbicara mengenai sudut pandang terbaik untuk mempresentasikan ( menggambarkan ) suatu objek, atau suatu citra (image ) yang pertama muncul di pikiran saat kita mengingat suatu bentuk, representasi kanonik dibentuk melalui pengalaman dengan anggota-anggota sejenis dari suatu kategori, atau eksemplar.
Pemrosesan bottom up versus pemrosesan top down, dalam teori ini banyak membicarakan tentang proses-prosen pengenalan terhadap suatu objek, yang pertama yakni menggunkan teori pemrosesan bottom-up, yakni mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali dengan identifikasi terhadap bagian-bagian spesifik dari suatu pola , yang menjadi landasan pada suatu pola , yang menjadi landasan pada pengenalan pola secara keseluruhan, yang kedua yakni teori pemrosesan top-down yakni teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh suatu hipotesis mengenai identitas suatu pola, yang diikuti oleh pengenalan terhadap bagian –bagian pola tersebut , berdasarkan asumsi yang sebelumya telah dibuat.
Pencocokan Template, berfokus pada konstuk internal yang ketika disesuaikan atau dicocokkan dengan stimuli sensorik  menyebabkan terjadinya pengenlan terhadap objek, sebuah teori pengenalan pola teori ini memiliki kekuatan dan kelemahan yang jelas sekali dalam cara kerjanya, pencocokan template dan cara kerjanya serupa dengan kunci yang dimasukkan dalam lubang kunci yang sesuai.
Teori Geon, teori ini bertugas untuk memperbaiki teori  pencocokan template  adalah teori yang mempostulaskan  baha sistem pemrosesan informasi manusia memiliki sejumlah bentuk geometric sederhana yang terbatas, yang dapat diaplikasikan kedalam bentuk-bentuk yang rumit .

Analisi Fitur, merupakan sebuah pendekatan yang menyaring informasi dari stimuli yang rumit, teori ini menyatakan bahwa pengenalan objek merupakan pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifikasian stimuli kompleks yang masuk  ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang sederhana.
Pergerakan mata dan pengenalan objek,  kedua hal ini masuk dalam teori analisis fitur , jenis penelitian ini mengasumsikan bahwa mata membuat pergerakan sakadik( gerakan mata yang meloncat dari sustu titik fiksasi/tatapan ke titik fiksasi lainnya) yang menghubungkan informasi dengan informasi visual yang sedang di indera.
Pencocokan prototype, teori ini berbicara mengenai kelanjutan dari penyempurnaan pembentukan template yang spesifik atau bahkan membentuk fitur-fitur berbagai ragm pola yang harus kita identifikasi , yang selanjutnya akan disimpan  dalam memori , dan abstraksi tersebut berperan sebagai suatu prototype, pencocokan prototype memungkinkan penenalan terhadan pola yang tidak lazim , namun tetep memiliki hubungan dengan prototype.
Pseudomemori,  atu biasa disebut dengan mmori semu, yakni kekeliruan dalam mengenali prototype sebagai suatu bentuk stimulus yang pernah ditampilkan sebelumnya ( padahal prototype belum pernah ditampilkan) bahkan partisipan merasa lebih yakin dibandingkan dengan saat mereka mengidentifikasi bentuk-bentuk yang memng sudah pernah mereka lihat sebelumnya.
Teori-teori pembentukan prototype,  teori ini muncul akibat banyaknya eksperimen yang dilakukan, ada dua teori yakni teori tendensi sentral sebuah prototype dikonseptualisasikan meakili nilai rata-rata suatu set eksemplar.

Pengenalan pola di otak
Kta ketahui bahwatuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk  tuhan yang lain, manusia memiliki otak sebagai pusat berpikir, sehingga manusia berberda dengan hewan, otak manusia tersusun dengan sangat sempurna, selalu bekerja sepanjang waktu, memiliki tempat penyimpanan yang terbaik, mampu mengenali berbagai bentuk dan pola-pola segalasesuatu dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar