Nama
: Nurul Amalia
Syahrullah Yulianto
NIM : 16410165
Pengenalan Objek
Setelah
terjadinya pemasukan informasi ke dalam memori kita, kita akan dapat mengenali
objek yang kita simpan tersebut, caranya dengan mengetahui ciri-ciri dan
perbedaannya dengan objek yang lain. Misalnya, ketika kita berkenalan dengan
orang baru, kita menyimpan informasi tentang orang tersebut dalam memori kita.
Lalu, suatu ketika kita dapat mengenali orang tersebut ketika berjumpa di
keramaian karena memori kita sudah menyimpan informasi tentang orang tersebut. Pengenalan
objek bukan hanya terjadi ketika kita melihat objek yang informasinya sudah
kita ketahui, tapi juga objek yang belum kita ketahui. Misalnya, ketika kita
baru pertama kali melihat televisi, kita belum mengetahui bahwa benda tersebut
bernama televisi, namun kita menyadari bahwa benda tersebut berbentuk seperti
kardus yaitu kotak.
Pengenalan
objek melibatkan berbagai proses, di antaranya yaitu proses sensasi, persepsi,
memori, dan pencarian kognitif. Contohnya, ketika kita mencium bau busuk, kita
langsung mengenali bau tersebut yaitu bau sampah. Mencium yaitu sensasi,
sedangkan persepsi kita yaitu bahwa sampah berbau busuk, dan pencarian kognitif
yaitu kita mengingat sesuatu yang berbau busuk. Pengenalan objek, serumit
apapun, hanya membutuhkan waktu kurang dari sedetik.
Setiap
waktu, alat indera kita menerima suatu informasi. Setelah indera kita
menstimuli suatu informasi, kita lalu menyimpan informasi tersebut ke dalam
memori dan mempersepsikan informasi tersebut. Nah, kita dapat mengenali suatu
objek ketika kita menggali kembali informasi mengenai objek tersebut dari
perspepsi kita, antara lain yaitu persepsi konstruktif dan persepsi langsung. Persepsi
konstruktif yaitu kita mengenali suatu objek dengan cara mempersepsikan dari
apa yang telah indera kita ketahui. Contohnya, ketika kita melihat teman kita
dari kejauhan, kita dapat mengenali teman kita tersebut dari ciri-cirinya,
misalnya memiliki kulit yang cerah, bertubuh pendek, dan memilliki mata yang
sipit. Selain dari fisik, kognitif kita sudah membentuk persepsi bahwa teman
kita pada hari itu selalu menggunakan batik, sehingga kita lebih mudah untuk
mengenali teman kita tersebut. Sedangkan persepsi langsung adalah kita
mengenali objek dari persepi yang terbentuk dari informasi secara langsung,
tanpa adanya penggabungan antara sensasi dan memori.
Selain melalui persepsi konstruktif dan
persepsi langsung, proses mengenali objek lainnya yaitu dengan perspektif
kanonik, dan pemrosesam bottom-up dan
top-down.
a. Perspektif Kanonik
Perspektif kanonik
yaitu ketika kita mencoba mengenali objek, suatu citra terhadap objek tersebut
muncul dalam pikiran kita.
b. Pemrosesan Bottom-Up dan Top-Down
Pemrosesan bottom-up yaitu kita mengenali objek
dengan diawali dengan mengidentifikasi suatu bagian-bagian spesifik dari suatu
objek yang menjadi landasan untuk mengenali objek tersebut secara keseluruhan.
Sedangkan
pemrosesan top-down yaitu kita
mengenali objek yaitu membuat asumsi sementara terhadap suatu objek yang
kemudian membuat kita mengenali bagian-bagian objek tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar