Pengenalan Objek
Kemampuan
mengenali dan mengolah pola-pola dan objek-objek visual telah kita pelajari
dari sejumlah perspektif teoritik misalnya psikologi gestalt, pemrosesan
bottom-up dan pemrosesan top-down, pencocokan template, analisis fitur dan pengenalan
prototipe.
Para
psikolog gestalt mengajukan gagasan bahwa persepsi pola-pola visual
diorganisasikan sesuai prinsip keterdekaan (proximity),kesamaan (similiarity),
dan pengorganisasian spontan.
Pengenalan
objek dapat diawali oleh pengenalan terhadap pola, yang kemudian diikuti
kesimpulan terhadap bentuk keseluruhan (pemrosesan bottom-up) namun dapat
diawali pula dengan dibentuknya suatu hipotesis yang dibuat oleh pengamat, yang
menyebabkan pengenalan terhadap keseluruhan pola dan diikuti pengenalan komponen-komponen
pola (pemrosesan top-down)
Studi-studi
eksperimental menunjukkan bahwa persepsi terhadap objek sangat dipengaruhi oleh
hipotesis yang disusun pengamat berdasarkan konteks stimuli
Teori
pencocokan template mengajukan gagasan bahwa pengenalan objek terjadi ketika
representasi internal stimuli tersebut(yakni gambaran stimuli yang disimpan
dalam memori pengamat) sama persis dengan stimuli yang diindera sistem
sensorik. Teori ini memiliki kegunaan konseptual dan praktikal, namun tidak
dapat menjelaskan proses-proses kognitif yang rumit, seperti kemampuan kita
menginterpretasikan bentuk-bentuk asing dengan tepat.
Teori
analisis fitur mengajukan gagasan bahwa pengenalan objek terjadi hanya setelah
stimuli dianalisis berdasarkan komponen-komponen dasarnya. Data-data yang
diperoleh dari penelitian neurologis dari behavioral cenderung mendukung
hipotesis ini.
Teori
pembentukan prototipe mengajukan gagasan bahwa pengenalan terhadap objek
terjadi sebagai hasil dari abstraksi terhadap stimuli, yang disimpan dalam memori dan berfungsi sebagai
suatu bentuk ideal, yang digunakan sebagai pengevaluasi pola-pola yang diamati.
Terdapat dua jenis model dalam teori ini, yakni teori tendensi sentral (central
agen sency theory) yang mengajukan gagasan bahwa sebuah prototipe mewakili
rata-rata (mean; average) suatu set eksemplar dan teori frekuensi atribut yang
paling sering dijumpai.
Pengenalan
objek visual pada manusia melibatkan analisis visual terhadap stimuli sebagai
input dan juga melibatkan penyimpanan memori jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar