Nama : Ana Maulidiah Nur Illahi
Nim : 16410115
PENGENALAN OBJEK
Kita sebagai manusia tidak hidup
sendiri di dunia ini, ada manusia lainnya yang juga hidup disekeliling kita,
juga ada tumbuhan dan hewan sebagai pelengkap, ada banyak alat bantu bagi manusia
untuk menjalani kehidupan, agar manusia tidak bersusah payah sendiri, kita bisa
melihat segala hal disekeliling kita, kita bisa mempersepsikan semua yang masuk
dalam pikiran kita, tentunya semua memiliki objek yang beraneka ragam pula.
Plato menyampaikan bahwasannya
bentuk paling sederhana dari berpikir adalah pengenalan terhdap objek yang
dilihat, bentuk paling rumit dari berpikir adalah intuisi komprehensif dari
seseorang yang memandang segala benda sebagai bagian dari suatu sistem,
pengenalan pola dan kemampuan mengenali objek adalah sebuah kemampuan kognitif
yang pada umumnya kita laksanakan dengan mulus, cepat, dan banyak usaha.
TEORI-TEORI PERSEPSUAL
Teori persepsi konstruktif, teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa
selama persepsi kita membentuk hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan
persepsi berdasarkan apa yang kita indera dan apa yang kita ketahui, persepsi
adalah sebuah efek kombinasi dari informasi yang diterima sistem sensorik dan
pengetahuan yang kita pelajari tentang dunia, yang kita dapatkan dari
pengalaman.
Teori Persepsi langsung, teori
menyatakan bahwa informasi dalam stimuli adalah elemen penting dalam persepsi
dan bahwa pembelajaran dan kognisi tidaklah penting dalam persepsi, karena
lingkungan telah mengandung cukup informasi yang dapat digunakan untuk interpretasi, Teori
persepsi langsung memiliki banyak kesamaan dengan teori “bottom-up” tentang
persepsi bentuk .
PENGENALAN POLA VISUAL
Teori-teori yang juga digunakan
dalam memahami objek antara lain juga termasuk teori komputasional, teori
gestalt, pemrosesan bottom-up dan top-down, pencocokan template, analisis
fitur, teori prototype, dan sebuah gabungan dari teori persepsi.
Organisasi subjektif, otak kita
bersifat interpretative, menggunakan heruistik dan algoritma untuk memproses
sinyal-sinyal informasi, heruistik adalah penyelidikan atau perumusan-perumusan
pikiran baru yang menuntun kepada penemuan sesuatu yang baru, heruistik dapat
dianggap sebagai suatu “ tebakan bagus berdasrkan aturan main yang berlaku”(
good guess based on rule of thumb),yang seringkali mendapatkan solusi yang
tepat, sebuah keanehan dalam karakteristik penglihatan adalah tendensi untuk
melihat objek-objek yang tidak eksis di dunia fisik.
Teori gestalt, beberapa hukum
teori gestalt antara lain hukum keterdekatan(law of proximity), hukum
kesamaan(law of similarity), hukum penutupan( law of closure), hukum
simetri(law of symmetry), hukum kontinuitas( law of continuity), hukum nasib
bersama(law of common fate), dari masing –masing hukumi diatas ada pada
percobaan dan contoh pada teori gestalt, dan sangat berpengaruh dalam teori
gestalt.
Perspektif Kanonik, perspektif
ini berbicara mengenai sudut pandang terbaik untuk mempresentasikan (
menggambarkan ) suatu objek, atau suatu citra (image ) yang pertama muncul di
pikiran saat kita mengingat suatu bentuk, representasi kanonik dibentuk melalui
pengalaman dengan anggota-anggota sejenis dari suatu kategori, atau eksemplar.
Pemrosesan bottom up versus
pemrosesan top down, dalam teori ini banyak membicarakan tentang proses-prosen
pengenalan terhadap suatu objek, yang pertama yakni menggunkan teori pemrosesan
bottom-up, yakni mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali dengan
identifikasi terhadap bagian-bagian spesifik dari suatu pola , yang menjadi
landasan pada suatu pola , yang menjadi landasan pada pengenalan pola secara
keseluruhan, yang kedua yakni teori pemrosesan top-down yakni teori yang
mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh suatu hipotesis
mengenai identitas suatu pola, yang diikuti oleh pengenalan terhadap bagian
–bagian pola tersebut , berdasarkan asumsi yang sebelumya telah dibuat.
Pencocokan Template, berfokus
pada konstuk internal yang ketika disesuaikan atau dicocokkan dengan stimuli
sensorik menyebabkan terjadinya
pengenlan terhadap objek, sebuah teori pengenalan pola teori ini memiliki kekuatan
dan kelemahan yang jelas sekali dalam cara kerjanya, pencocokan template dan
cara kerjanya serupa dengan kunci yang dimasukkan dalam lubang kunci yang
sesuai.
Teori Geon, teori ini bertugas
untuk memperbaiki teori pencocokan
template adalah teori yang
mempostulaskan baha sistem pemrosesan
informasi manusia memiliki sejumlah bentuk geometric sederhana yang terbatas,
yang dapat diaplikasikan kedalam bentuk-bentuk yang rumit .
Analisi Fitur, merupakan sebuah
pendekatan yang menyaring informasi dari stimuli yang rumit, teori ini
menyatakan bahwa pengenalan objek merupakan pemrosesan informasi tingkat tinggi
yang didahului oleh pengidentifikasian stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang
sederhana.
Pergerakan mata dan pengenalan
objek, kedua hal ini masuk dalam teori
analisis fitur , jenis penelitian ini mengasumsikan bahwa mata membuat
pergerakan sakadik( gerakan mata yang meloncat dari sustu titik fiksasi/tatapan
ke titik fiksasi lainnya) yang menghubungkan informasi dengan informasi visual
yang sedang di indera.
Pencocokan prototype, teori ini
berbicara mengenai kelanjutan dari penyempurnaan pembentukan template yang
spesifik atau bahkan membentuk fitur-fitur berbagai ragm pola yang harus kita
identifikasi , yang selanjutnya akan disimpan
dalam memori , dan abstraksi tersebut berperan sebagai suatu prototype,
pencocokan prototype memungkinkan penenalan terhadan pola yang tidak lazim ,
namun tetep memiliki hubungan dengan prototype.
Pseudomemori, atu biasa disebut dengan mmori semu, yakni
kekeliruan dalam mengenali prototype sebagai suatu bentuk stimulus yang pernah
ditampilkan sebelumnya ( padahal prototype belum pernah ditampilkan) bahkan
partisipan merasa lebih yakin dibandingkan dengan saat mereka mengidentifikasi
bentuk-bentuk yang memng sudah pernah mereka lihat sebelumnya.
Teori-teori pembentukan prototype, teori ini muncul akibat banyaknya eksperimen
yang dilakukan, ada dua teori yakni teori tendensi sentral sebuah prototype
dikonseptualisasikan meakili nilai rata-rata suatu set eksemplar.
Pengenalan pola di otak
Kta ketahui bahwatuhan
menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk tuhan yang lain, manusia memiliki otak
sebagai pusat berpikir, sehingga manusia berberda dengan hewan, otak manusia
tersusun dengan sangat sempurna, selalu bekerja sepanjang waktu, memiliki
tempat penyimpanan yang terbaik, mampu mengenali berbagai bentuk dan pola-pola
segalasesuatu dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar