Nama :
Fikrotul Jauhariyah
NIM :
16410163
Pengenalan Objek
Mengenali objek-objek tertentu merupakan
salah satu karakteristik manusia . Kita tentunya pernah dengan mudah mengenali
orang-orang terdekat kita , sahabat misalnya ketika dia berdiri jauh dari tempat
kita . Namun kita dapat dengan mudah mengenalinya hanya dari caranya berdiri . Atau
mengenali objek-obej tertentu seperti cita rasa makanan , bau dan objek-objek
yang lain . Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita akan melakukan interaksi
dengan orang lain , yang kemudia akan menimbulkan sensasi , persepsi , atensi ,
memori , dan pencarian kognitif dengan tujuan untuk mengenali objek .
Pengenalan pola ( patern recognative ) sehari-hari mlibatkan melibatkan interaksi
yang rumit yaitu sensasi , persepsi , memori dan pencarian kognitif dengan
tujuan pengenalan terhadap pola tertentu . Para Psikolog yang mempelajari
persepsi telah mengembangkan dua teori utama tentang bagaimana manusia memahami dunia . Yang pertama yaitu
Persepsi Kontruktif ( contructive
perception ) menyatakan bahwa manusia mengkontruksikan persepsi dengan cara
aktif memilih stimuli dan menggabungkan sensasi dengan memori . Para
kontruktivis berpendapat bahwa perubahan-perubahan pola pada stimulus asli
tersebut tetap bisa dikenali dengan adanya alam bawah sadar ( uncosious interference ) yakni sebuah
proses ketika kita secara spontan mengintegrasikan informasi dari sejumlah
sumber untuk menyusun suatu interpretasi
Teori yang kedua adalah Persepsi Langsung (
direct perception ) menyatakan bahwa
persepsi terbentuk dari perolehan informasi secara langsung dari lingkungannya
. Pendukung teori ini adalah John Gibson dan para muridnya dari Universitas
Cornell yang menyatakan bahwa “ persepsi langsung mengasumsikan bahwa
keankaragaman lapisan – lapisan optic
sama kayanya dengan keanekaragaman di dunia ini ”
Ada beberapa teori yang menjelaskan
bagaimana proses pengenalan objek
1. Pengenalan Pola Visual
Seorang konstruktif menyatakan bahwa otak
manusia bersifat interpretatif . Otak menggunakan heuristic dan algoritma untuk
memproses sinyal-sinyal informasi . Namun diantara keduanya , otak cenderung
mengandalkan heuristic sehingga akan membuat kesalahan . Kesalahan pada umumnya
bersumber pada ilusi perspektual yang menyebabkan kita melihat yang sebenarnya
tidak ada di dunia fisik . Jenis ilusi menggambarkan cara pikiran
mengorganisasikan stimuli visual sekaligus menunjukkan pentingnya pikiran dalam
pengenalan objek adalah ilusi yang disebut kontur ilusoris ( illusory contour ) . Dalam kontur ini terdapat
inhibis lateral ( lateral inhinition
) yaitu tendensi dari elemen – elemen neural yang saling berdekatan dalam
retina untuk merintangi sel-sel di sekelilingnya sehingga memperkuat kesan
terhadap kontur . Para psikolog Gestalt mengajukan argument bahwa manusia
membentuk ilusi – ilusi subjektif karena adanya figur sederhana dan familiar
dalam wujud yang baik di sebuah lingkungan . Gagasan ini dikenal sebagai hokum Pragnaz dan dianggap hokum utama
persepsi Gestalt
2. Teori Gestalt
Organisai pola ( pattern organisazion ) bagi Gestalt kerjasama seluruh stimuli dalam
menghasilkan sebuah kesan yang melampaui gabungan seluruh sensasi . Beberapa
pola stimuli , menurut Max Wertheimer ( 1923 ) diorganisasikan secara natural .
Menurut asumsi Kohler , awalnya bahwa
pengorganisasian spontan terhadap suatu pola adalah suatu fungsi naturl dari
stimulus sendiri . Namun , teori ini mengalami kontroversi yang masuh berlanjut
.
Para
Psikolog Kognitif telah memperluas studi terhadap pengenalan pola penelitian
para Psikolog Gestalt awal . Beberapa Psikolog Kognitif modern berkonsentrasi
pada struktur-struktur dan proses-proses internal yang berhubungan dengan
pengenalan pola yang rumit , dan jauh pada karakteristik sari stimuli yang
sederhana .
3. Organisasi Subjektif
Seorang kontruktivitas menyatakan bahwa
otak manusia bersifat interprentatif . Otak menggunakan heuristic (
penyelidikan atau perumusan – perumusan pikiran baru yang menuntun kepada
perumusan sesuatu yang baru ) dan algoritma untuk memproses sinyal- sinyal
informasi . Heuristik dapat dianggap sebagai suatu tebakan bagus berdasarkan
aturan main yang berlaku seringkali menghasilkan solusi yang tepat . Algoritma
dapat dipandang sebagai sesuatu yang spesifik , yang mengarah pada hasil yang
dapat diprediksi sebelumnya .
4. Pemrosesan Bottom–Up Vs Pemrosesan Top-Down
Ada dua pemrosesan dalam menegenali suatu
pola . Yang pertama yaitu pemrosesan
bottom-up ( bottom-up processing )
yakni proses pengenalan yang diawali oleh identifikasi terhadap bagian – bagian spesifik suatu pola sebagai
landasannya . Yang kedua yaitu pemrosesan top-down ( top-down processing ) adalah proses pengenalan diawali oleh
hipotesis mengenai suatu pola yang diikuti oleh pengenalan bagian pola tersebut
. Pemrosesan top-down memerlukan sejumlah waktu pelaksanaan . Para peneliti
menguji pengenalan wajah telah menemukan bahwa wajah dapat diinterpretasikan
berdasarkan bagian – bagian secara fitural dan konfigurasional .
5. Pencocokan Template
Awal mula bagaimana cara otak mengenali
pola dan objek disebut teori pencocokan template ( tamplate maching ) . Teori pencocokan template merupakan teori
pengenalan pola yang memiliki kelemahan dan kelebihan . Kelebihan dari teori ii
adalah dalam mengenali suatu pola otak melakukan perbandingan stimuli visual
dengan sesuatu yang berbentuk internal yang tersimpan dalam memori . Sedangkan
kelmahannya adalah suatu interpretasi dari teori pencocokan template akan
menghadapi kesulitan
6. Analisis Fitur
Analisi fitur ( feature analysis ) adalah
sebuah pendekatan terhadap masalah bagaimana kita menyaring informasi dari
stimuli rumit . Teori ini mengatakan bahwa pengenalan objek merupakan
pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifikasi
stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang lebih
sederhana . Neurologis dan behavioral merupakan dua aliran utama dalam
penelitian mendukung hipotesis analisi fitural .
7. Pencocokan Prototype
Teori ini mengasumsikan bahwa membentuk
tamplate yang spesifik atau bahkan membentuk fitur – fitur berbagai ragam pola
yang harus diidentfikasi , kita akan menyimpan sejumlah pola abstrak dalam
memori . Teori pencocokan tamplate ini memiliki kegunaan dalam program –
program computer , namun dalam bentuknya yang kaku . Pencocokan template tidak
dapat menjelaskan pengenalan objek manusia yang sangat beragam , akurat dan
ekonomis .
8. Persepsi Kanonik
Persepsi kanonik adalah sudut pandang
terbaik untuk mempresentasikan / menggambarkan suatu objek atau suatu citra
yang muncul di pikiran saat kita mengingat suatu bentuk , seperti blender maka
yang muncul dalam pikiran kita adalah berdasarkan konanik , bukanlah gambar
yang tidak lazim seperti blander pada umumnya . Representase konanik dibentuk
melalui pengalaman terhadap anggota-anggota sejenis dari suatu kategori atau
disebut eksemplar .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar