Herlina Ramadhantika/16410095
Model- Model Memori dan Memori
Jangka Pendek
Memori dapat dikategorikan
menjadi 3 yaitu STM, LTM dan memori kerja. Yang setiap kategori itu memiliki
karakteristik-karakteristik yang berbeda.
Kapasitas memori jangka pendek
terbatas pada tujuh item namun kepadatannya (density) atau jumlah formasi per
item dapat ditingkatkan dengan chunking (dengan menggabungkan sejumlah huruf menjadi
kata-kata yang bermakna).Prosedur chunking
dalam memori jangka pendek memerlukan adanya pengaksesan informasi dari
memori jangka panjang.
Penyandian informasi dalam memori
jangka pendek melibatkan setidaknya sandi-sandi visual, akustik dan semantik.
Bukti mengindikasikan bahwa penyandian visual terjadi sebelum penyandian
akustik dan semantik.
Pengambilan memori jangka pendek
dalam kecepatan tinggi tampaknya bekerja secara menyeluruh (exhaustive)
alih-alih bekerja secara self-terminating (berhenti bekerja apabila telah
menemukan informasi yang diperlukan)
Penelitian terhadap pasien yang
mengalami luka (lesions) pada lobus temporal di hippokampus menunjukkan bahwa
struktur-struktur tersebut berperan dalam penyimpanan memori jangka panjang.
Memori tampaknya disimpan secara
lokal (ditempat-tempat tertentu) dan secara general (tidak ada tempat khusus
untuk memori tertentu)
Teori- Teori Memori dan Memori
jangka panjang
Teknik Modern pencitraan otak
(seperti PET) telah berguna dalam pengidentifikasian terhadap struktur-struktur
spesifik di otak yang diasosiasikan dengan memori.
Bidang studi neurosains kognitif
yang memperlajari memori menunjukkan bahwa korteks serebral, srebelum dan
hippokampus, kesemuanya terlibat dalam penyimpanan dan pemrosesan memori
Konsep Level-level pemrosesan
menyatakan bahwa memori adalah suatu hasil sampingan (byproduct) dari
analisis-analisis yang dilakukan terhadap stimuli yang memasuki sistem dengan
durabilitas (daya tahan) jejak-jejak memori sebagai sebuah fungsi dari
kompleksitas atau kedalaman analisis-analisis tersebut.
Analisis terhadap data-data PET
menunjukkan bahwa area prefrontal kiri diotak terlibat dalam pemrosesan
mendalam
Model-model pemrosesan informasi
dan konsep level-level pemrosesan berbeda dalam hal derajat kepentingan
(importance) dari struktur dan proses serta dalam hakikat pengulangan
(rehearsal). Teori-teori pemrosesan informasi umumnya menekankan struktur dan
maintenance rehearsal, sedangkan konsep level-level pemrosesan menemakan
pemrosesan dan elaborative rehearsal.
Tulving menekankan memori sebagai
sebuah sistem berganda (multiple system) yang melibatkan sistem-sistem
sekaligus prinsip-prinsip, dan ia juga mengajukan sebuah klasifikasi tiga
bagian yang mencakup memori procedural, memori semantik, dan memori episodik.
Observasi-observasi baru-baru ini mengindikasikan bahwa memori semantik dan
episodik terasosiasi dengan aktivitas serebral yang terlokalisasi.
Model PDP mengenai memori
mendalilkan keberadaan unit-unit pemrosesan yang memiliki sejumlah kesamaan
dengan neuron. Proses-proses mental, termasuk memori berlangsung disepanjang
sebuah sistem yang terdiri dari unit-unit yang saling berhubungan satu sama
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar