MEMORI
JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
Oleh Arini Rusda
Memori
adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Tidaklah mengherankan
bahwa memori menjadi subjek penelitian utama para peneliti terdahulu – William
James di Amerika dan Hermann Ebbinghaus di Jerman.
Model-model Memori Ganda
·
James
Minat awal terhadap
suatu model memori ganda (dualistic model
of memory) berkembang pada tahun 1800-an ketika James membedakan memori
langsung (immediate memory), yang
disebutnya memori primer (primary memory),
dan memori tidak langsung (indirect
memori), yang disebutnya memori sekunder (secondary memory).
James berpendapat bahwa
memori primer – yang mirip dengan apa yang sekarang disebut memori jangka
pendek (short-term memory/ STM) –
tidak pernah meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan “tayangan”
peristiwa-peristiwa yang telah dialami. Memori sekunder, atau memori jangka
panjang (long-term memory/ LTM),
didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia,
dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda.
·
Waugh dan Norman
Model behavioral modern
pertama dikembangkan oleh Waugh dan Norman (1965). Model tersebut adalah model
dualistik, mencangkup memori primer dan memori sekunder.
Waugh dan Norman
mengembangkan model James dengan menguantifikasikan karakteristik-karakteristik
memori primer. Sistem penyimpanan jangka pendek diketahui memiliki kapasitas
yang sangat terbatas, sehingga hilangnya informasi didalilkan terjadi tidak
hanya sebagai suatu proses yang terjadi “seiring berlalunya waktu”, namun
terjadi karena item-item baru “menindihi” item-item lama saat ruang penyimpanan
telah penuh.
·
Atkinson dan Shiffrin
Metafor “boxes in the head” dalam menjelaskan
memori manusi sedang marak-marangnya ketika Atkinson dan Shiffrin (1968)
mengemukakan model mereka, yang disusun berdasarkan gagasan bahwa
struktur-struktur memori bersifat stabil dan proses-proses kontrol berupa
faktor-faktor tak tetap. Atkinson dan Shiffrin meminjam konsep dualistik memori
dari Waugh dan Norman, namun mendalilkan adanya lebih banyak subsistem dalam
STM dan LTM. Dalam model Atkinson dan Shiffrin, memori memiliki tiga area
penyimpanan: (1) register sensorik, (2) penyimpanan jangka pendek, dan (3)
penyimpanan jangka panjang.
Memori
Jangka Pendek
Saat kita berpikir tentang
memori, kita sering membayangkan suatu tempat penyimpanan luas yang berisi
informasi dan pengetahuan. Jenis memori semacam itu umumnya disebut memori
jangka panjang (LTM; long-term memory),
dan merupakan suatu aspek dari memori kita. Meskipun STM memiliki kapasitas
yang jauh lebih kecil dibandingkan LTM, STM memiliki peranan penting dalam
pemrosesan memori.
Lokalisasi
dan Distribusi LTM
Lokasi tempat memori
disimpan adalah diseluruh bagian otak, meskipun juga terpusat di bagian-bagian
tertentu. Beberapa region otak memiliki fungsi penting dalam pembentukan memori.
Region-region tersebut meliputi hipokampus dan korteks (yang berbatasan dengan
hipokampus), serta thalamus. Meskioun demikian, hipokampus itu sendiri tidaklah
menjadi penyinpanan memori jangka panjang yang permanen, karena bila demikian
halnya, maka H.M. tidak akan memiliki akses ke memorinya sebelum operasi.
Kapasitas
LTM
Sulit bagi kita untuk
membayangkan kapasitas dan durasi informasi yang ditamoung dalam LTM, namun
kita masih bisa menyusun perkiraan mengenai karakteristik-karakteristik
tersebut. Informasi yang paling samar sekalipun dapat kita ingat. Sebagai contoh,
kita mampu mengingat dan “merasakan” tempat pertama kali kita mencicipi makanan
tertentu; kita mampu mengingat nomor telepon kita; kita mampu mengingat
strategi memenangkan permanan terbaru di Xbox atau PS kita; dan uniknya,
sebagian besar informasi tersebut tidak berada dalam jangkauan kesadaran kita
hingga dimunculkan ke memori sadar.
Durasi
LTM
Ssebuah studi yang
menyelidiki durasi LTM dilakukan oleh Bahrick, Bahrick, dan Wittlinger (1975).
Data yang dihimpun Bahrick dan rekan-rekannya mendukung gagasan bahwa VLTM
memang ada dan bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain itu,
stabilitas rekognisi memori dalam jangka waktu selama itu sungguh mengejutkan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rekognisi memori terhadap peristiwa-peristiwa
yang terjadi jauh pada masa lalu dipengaruhi oleh tingkat penyandian awal dan
distribusi rehearsal (pengulangan;
repetisi).
Penyimpanan
LTM
Sebuah penjelasan
tentang bagaimana memori jangka panjang dibentuk dan disimpan, ditemukan dalam
karya Donald Hebb yang menjadi klasik. Versi sederhana dari gagasan Hebb
tentang LTM menyatakan bahwa informasi dari STM akan dikirim ke LTM apabila
diulang-ulang (rehearsed) di STM
dalam jangka waktu yang cukup lama. Transformasi informasi dari STM ke LTM
tersebut terjadi karena struktur STM di otak memiliki sirkuit yang berisikan
aktivitas-aktivitas neural yang bergema (reverberating),
yang memiliki neuron-neuron yang mampu bergerak dalam putaran (loop) secara mandiri.
Jenis-jenis
Memori
Secara umum, kita dapat
menganalogikan LTM sebagai suatu tempat penyimpanan (repository) segala hal dalam memori yang saat itu tidak sedang
digunakan namun memiliki makna yang penting dan dapat diambil kembali.
·
Memori Otobiografis
Memori otobiografis
adalah memori yang dimiliki seorang individu mengenai masa lalunya. Mesikpun
memori pribadi telah menjadi minat sebagian bssar orang awam, sesungguhnya
memori pribadi juga menjadi subjek sejumlah penilitian psikologis. Memori
otobiografis pada umumnya memiliki keakuratan tinggi (bahkan sempurna).
·
Memori Episodik dan Memori Semantik
Tulving (1972, 1983,
1986, 1989, 1993) mengklasifikasikan memori ke dalam dua jenis; memori episodik
dan memori semantik.
Memori episodik (episodic memory)
adalah suatu “sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat
peristiwa-peristiwa pada masa lalunya” (Tulving, 1993, hal. 67). Artinya,
memori-memori mengenai pengalaman-pengalaman khusus membentuk memori-memori
episodik. Memori episodik sangat rentan terhadap perubahan dan kelupaan, namun
memegang peranan penting sebagai dasar pengenalan terhadap peristiwa-peristiwa
yang telah kita jumpai pada masa lalu. Memori episodik tidak memiliki struktur
formal sebagaimana yang didapati dalam memori semantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar