FATIHATUN NURIL MUGHNIA
16410037
Memori
dapat dikategorikan menjadi STM (short-term memory), LTM (long-term
memory), dan memori kerja.
Memori
jangka pendek atau yang sering disebut dengan STM (short-term memory)
suatu aspekmemori yang memiliki kapasitas yang jauh lebih sedikit jika
dibandingkan dengan LTM (long-term memory). Kapasitas yang terbatas ini
dibarengi juga dengan pemrosesan yang terbatas, terdapat pula adanya pertukaran
(trade-off) konstan antara kapasitas penyimpanan dan kemampuan pemrosesan.
Konsep memori
kerja (working memory) merupakan suatu kinerja yang berfungsi mengubah,
mengkombinasikan, dan memperbarui informasi baru dan lama. Teori ini yang
kemudian menyanggah adanya batasan terhadap terbatasnya kinerja STM, meurut
Baddeley rentang memori ditentukan oleh seberapa cepat pengulangan informasi
itu dilakukan.
Selain
itu, komponen memori kerja juga dipengaruhi oleh alas sketsa visuospasial (visuospatial
sketchpad) yakni yang berfungsi untuk mengendalikan kinerja visual dan
spasial yang meliputi tindakan mengingat betuk dan ukuran atau mengingat
kecepatan dan arah objek yang bergerak juga terlibat dalam perencanaan
pergerakan spasial seperti melarikan diri dari bangunan yang terbakar.
Memori
yang terdapat pada otak disimpan pada setiap bagian yang ada diotak yang
dipusatkan pada bagian tertentu. Dalam pembentukan memori otak memiliki region yang
berperan dalam pembentukan memori meliputi hipokampus dan korteks serta
thalamus.
Durasi
yang terjadi pada LTM (long-term memory) berlangsung jangka waktu yang panjang
dipengaruhi oleh penyandian awaldan distribusi rehearsel (pengulangan).
Bahrick mengemukakan bahwa VLTM memang benar-benar ada dan bertahan dalam
jangka waktu yang panjang. Dalam proses penyimpanannya ini telah disadari bahwa
proses penyimpanan memori yang dilakukan bertahan hingga jangka waktu yang
cukup lama dan tidak tertandingi oleh teknologi apapun. Sebagian informasi yang
sebagian besarpun berada pada saat seseorang mengalami ketidaksadaran yang
kemudian dimunculkan dalam memri sadar.
Seperti
yang sudah diutarakan diatas bahwa jenis-jenis memori jangka panjang dibagi
menjadi dua yakni, memori eksplisit (deklaratif) yakni memori yang lebih
mengutamakan pengambilan-pengambilan sadar dan menggunakan isyarat (cue)
berupa recognisi dan tugas-tugas recall. Yang kedua yaitumemori
implisit (nondeklaratif) yakni memori yang berkebalikan dengan eksplisit
yakni memori yang diekspresikan dengan kinerja dan tidak memperlakukan rekolerasi
yang sadar. Kemudian memori dekaratif dibagi lagi menjadi memori episodik dan
memori semantik. Sedangkan memori implisit dibagi menjadi memori prosedural dan memori emosional.
Memori
episodik merupakan memori yang memungkinkan seseorang untuk mengingat
masalalunya. Hal ini disimpan sebagai referensi otobiografis dan sangat rentan
terhadap rasa lupa dan perubahan. Memori semantik visuospasial merupakan memori yang gterdiri atas kata,
konsep, peraturan, dan sekumpulan ide-ide yang bersifat abstrak yang sangat
berperan dalam mengatur memori berbahasa.
Tulving
sendiri menekankan memori sebagai sebuah sistem berganda (multiple system )
yang melibatkan adnya sistem-sistem , prinsip-prinsip, dan klasifikaasi dari
tiga bagian memori prosedural, memori semantik, dan memori episodik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar