Sensasi, Persepsi, dan Atensi
Oleh : Ning Syifa Ridwan
NIM : 16410063
Dalam dunia nyata,
manusia tidak akan pernah terpisahkan dengan yang namanya panca indera. Manusia
selalu menggunakan panca inderanya untuk menangkap stimulus-stimulus dari luar
kemudian memprosesnya di dalam otaknya. Stimulus-stimulus yang ada ini akan
ditangkap oleh sistem sensorik, kemudian di transduksikan, lalu sistem saraf
pusat (CNS) akan melakukan aktivitas penyandian, dan kemudian akan diproses dan
dimemorikan, sehingga pada akhirnya akan muncullah sebuah aktivitas yang
nampak.
Sebagai
contoh pernahkah ketika kamu dan temanmu sedang jalan-jalan lalu melihat sebuah
uang pecahan 50 ribu rupiah tergletak di tepi pagar?kemudian kamu tengok kanan
kiri, melirik temanmu dan hendak kau ambil, setelah dekat dan kamu
memperhatikan. Ternyata uang yang hendak kamu ambil itu hanyalah sebuah karcis
bis yang sudah tak berguna lagi? Alhasil temanmu menertawakanmu dan berkata
“mata duitan”. Wah, pasti sebal kan? Itulah yang akan kita bahas dalam artikel
singkat kali ini. Yaps tentu saja mengenai Sensasi, Persepsi, dan Atensi. Bukan
hal asing kan? Kalau bukan, apa pengertiannya?
Sensasi (sense) merupakan sebuah tahap awal dimana manusia
menerima informasi dari luar berupa stimulus yang dapat diterima oleh indera.
Kemudian, informasi yang didapatkan oleh alat indera akan dikirim via saraf
sensoris ke otak sehingga manusia mulai bisa menerkanya. Selanjutnya manusia
mengenali stimulus tadi dan menyimpulkan sebuah kesan sesuai pengalaman dan
pengetahuan yang dinamakan Persepsi. Lanjutnya setelah persepsi, kita mencoba
untuk memusatkan perhatian kita terhadap objek yang menjadi stimulus tadi dan
ternyata apa yang kita persepsikan adalah salah dan berbeda dengan fakta, itu
dinamakan Atensi.
Pada contoh
diatas ketika kamu berjalan dengan temanmu dan melihat adanya uang pecahan 50
ribu rupiah merupakan sensasi. Persepsinya, uang yang tergeletak itu
menstimulus kita dan kita menyimpulkan bahwa benda itu dinamakan uang 50 ribu
rupiah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kita. Lalu ketika kita hendak
mendekati dan mengambilnya, eh setelah diperhatikan itu hanyalah karcis bis
yang telah dibuang oleh pemiliknya, itu yang dinamakan atensi.
Bicara
tentang atensi, ada beberapa hal menarik yang patut diketahui. Yakni yang yang
Pertama, kapasitas pemrosesan dan
selektivitas. Di sekeliling kita banyak sekali stimulus. Namun kita tidak
akan bisa memperhatikan semuanya secara bersamaan. Kedua, Kendali. Kita memiliki sebuah kendali untuk memilih stimulus mana
yang akan kita respon. Ketiga, pemrosesan
otomatis. Sejumlah kegiatan rutin seperti menulis merupakan hal yang
familiar bagi mahasiswa sehingga hanya memerlukan sedikit atensi dasar dan
dapat dilakukan secara otomatis. Keempat, neurosains
kognitif. Otak dan sistem saraf pusat adalah sistem pendukung anatomi
atensi, sepertihalnya kognisi. Dan Kelima adalah kesadaran. Atensi membawa kita pada dunia kesadaran.
Penelitian terbaru
dalam neurosains kognitif telah mengalami beberapa kemajuan. Antara lain telah
mempelajari atensi dan mencari korelasi antara bagian-bagian otak dengan
mekanisme pengolahan atensi. Sehingga diharapkan ke depannya, ketika kita mampu
memahami konsep sensasi, persepsi, dan atensi, maka pemahaman kita tentang
hubungan antara sistem saraf pusat dan perilaku yang ditunjukkan oleh manusia
pun akan menjadi semakin kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar