Sensasi, Persepsi, dan Atensi
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam
penerimaan informasi. Sensasi berasal dari bahasa latin, sensatus yang artinya dianugrahi dengan indra, atau intelek. Secara
lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling
sederhana yang dihasilkan oleh indra manusia.
Menurut kamus lengkap
psikologi, persepsi adalah: a) proses mengetahui atau mengenali objek dan
kejadian objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, b) kesadaran dari
proses-proses organis, c) titchener /
satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari
pengalaman di masa lalu, d) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan,
berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan diantara
perangsang-perangsang, e) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau
keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2005).
Dalam
buku Psikologi Kognitif milik Solso, sensasi (sensation) mengacu pada pendeteksian dini terhdap energi dari dunia
fisik. Studi terhadap sensasi umumnya berkaitan dengan struktur dan mekanisme
proses sensorik. Sedangkan persepsi (perception)
melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi
sensorik. Pada dasarnya , sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap
stimuli; persepsi mengacu pada interpretasi hal-hal yang kita indera.
Pengalaman-pengalaman manusia
selama di dunia menuntun persepsi manusia, namun demikian juga dengan
kekuatan-kekuatan yang mengarahkan perkembangan sistem-sistem biologis dan
kognitif. Perbedaan antara sensasi dan interpretasi (persepsi) terhadap
pengalaman yang kita indera – artinya perbedaan antara informasi yang diterima sistem
sensori manusia dengan informasi yang diinterpretasi pikiran manusia – menjadi
suatu topik utama dalam studi persepsi dan kognisi. Studi yang mempelajari
hubungan antara perubahan-perubahan fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman
psikologis akibat perubahan tersebut, disebut psikofisika (psychophysics).
Adapun hubungan antara persepsi
dan pengetahuan sebelumnya (prior
knowledge) tentang dunia dimanifestasikan tidak hanya dalam wujud ilusi
geometri sederhana, melainkan dalam pengintepretasian data-data ilmiah. Dalam
mengolah informasi primer dari dunia, manusia sangat dipengaruhi oleh struktur
sistem sensorik dan struktur otak. Otak manusia diprogram dalam cara tertentu
serta dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman manusia di masa lalu yang
memberikan makna bagi stimuli.
Atensi adalah pemusatan
pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek
simultan atau sekelompok pikiran. Pemusatan kesadaran adalah intisari atensi.
Atensi mengimplikasikan adanya pengabaian objek-objek lain agar kita sanggup
menangani objek-objek tertentu secara efektif.
Ketika berbicara tentang atensi
dari sudut pandang psikolog kognitif masa kini, mengacu pada sebuah proses
kognitif yang menyeleksi informasi penting dari dunia sekeliling kita (melalui
pancaindera), sehingga otak kita tidak secara berlebihan dipenuhi oleh
informasi yang tidak terbatas jumlahnya.
Adapun definisi umum tentang
atensi adalah pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau
peristiwa-peristiwa mental. Penelitian terhadap atensi mencakup lima aspek
utama : kapasitas pemrosesan dan atensi selektif, tingkat rangsangan,
pengendalian atensi, kesadaran dan neurosains
kognitif.
Dengan demikian, telah
diketahui bahwa manusia hanya mampu memperhatikan satu stimuli dengan
mengorbakan stimuli yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar