NAMA : Dina
Rahmawati
NIM :
16410089
KELAS :
Psikologi Kognitif “D”
SENSASI, PERSEPSI, DAN ATENSI
Otak
Komputasional
Kita melihat, mendengar, mengecap, dan
merasakan sensasi dari dunia sebagai rantai pertama dalam tahapan peristiwa
yang selanjutnya melibatkan penyandian stimuli, penyimpanan informasi,
pengubahan material, berpikir, dan akhirnya memberikan reaksi sesuai
pengetahuan yang didapatkan. Konsep ‘otak komputasional’ didasarkan pada ide,
yakni semua pemrosesan informasi yang dilakukan oleh otak. Para psikolog kognitif juga meyakini bahwa otak diaktifkan saat informasi
sedang diproses.
Sensasi
dan Persepsi
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap
petama dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar dan mengacu pada
pendeteksian dini terhadap stimuli. Sensasi adalah proses manusia dalam
menerima informasi sensoris melaui penginderaan dan menerjemahkannnya menjadi
sinyal-sinyal neural yang bermakna. Jadi pada intinya sensasi itu merupakan
penerimaan stimulus melalui panca inderanya, dan sensasi lebih cenderung
hubungannya dengan perasaan, dan alat penginderaan itulah yang
menghubungkan organisme dengan
lingkungannya.
Persepsi melibatkan kognisi tingkat
tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik dan mengacu pada
interpretasi hal-hal yang kita indra. Jadi Persepsi merupakan sebuah proses
pengolahan informasi dari lingkungannya yang berupa stimulus yang diterima
melalui inderanya dan diteruskan ke otak untuk diseleksi, diorganisasikan dan
proses penginterpretasikan sehingga menimbulkan perilaku individu. Terjadinya
persepsi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya yaitu kebutuhan,
pengalaman, kepribadian, nila budaya, agama, dan lain sebagainya.
Pengihatan
Vision
adalah sebuah gelombang elektromagnetik yang disebut cahaya yang digunakan utuk
mendeteksi. Berkas cahaya tersebut memasuki mata melalui kornea dan lensa yang
mengarahkan berkas citra dari objek yang dilihat ke retina. Pengenalan pola,
ditampilkan di retina dalam bentuk dua dimensi yaiu persepsi tingkat tinggi
kemudian diaktifkan ketika impuls-impuls tersebut ditransfer melalui jalur
saraf penglihatan ke koretks visual yang akhirnya menghasilkan pengenalan(recognition).
Ilusi
psikofisika merupakan studi yang
mempelajari hubungan antara perubahan-perubahan fisik di dunia dengan
pengalaman-pengalaman psikologis akibat perubahan tersebut. Ilusi persepsi
adalah realitas dan persepsi tidak sama , kegagalan kemampuan manusia untuk
mempersepsi. Ilusi Muller-Lyer menunjukkan adanya struktur permanen, kokoh di
dalam otak. Ilusi Muller-Lyer itu garis mana yang lebh panjang, A atau B ?
sesungguhnya keduanya sama. Bahkan meskipun anda telah mengetahui fakta
tersebut, ilusi tetap terjadi.
Pengetahuan
Sebelumnya
Hubungan antara persepsi dan pengetahuan
sebelumnya tentang dunia di manifestasika dalam wujud ilusi geometri dan
penginterpretasi data-data ilmiah. Persepsi dipengaruhi pengetahuan, hipotesis
yang disusun dan prasangka. Cara informasi primer dari dunia diolah sangat
dipengaruhi struktur sistem sensorik dan struktur otak serta pengalaman yang
memberikan makna bagi stimuli. Adapun teori pendeteksian sinyal adalah kinerja
persepsi yang dipengaruhi oleh ekspektasi.
Predisposisi
Sensorik – Otak
Studi-studi awal mengindikasikan bahwa
otak memiliki beberapa karakteristik umum, missal adanya prinsip
kontralateralitas yaitu bahwa kerusakan serebral di sebah hemisfer akan menyebabkan gangguan atau defisiensi di
bagian tubuh yang berlawanan. Ilmuawan kognitif modern kini mengamati cara
kerja otak saat otak mengolah informasi tentang dunia dan bagaimana persepsi tersebut ditransfer
melalui labirin neural dalam otak dengan teknik yang meliputi data-data
behavioral, missal eksperimen waktu-reaksi dan teknologi pencitraan (PET, CT,
atau FMRI).
Rentang
Perseptual
Proses perseptual terdiri dari pendeteksian
dan penginterpretasian realita sebagimana yang ditentukan oelh stimulus yang
diindra, struktur sistem sensorik dan otak, dan pengetahuan sebelumnya.
Studi-studi rentang perseptual membahas beberapa pertanyaan mendasar tentang
jumlah informasi yang dapat dipahami manusia dalam periode waktu yang singkat.
Aktivitas pelaporan stmuli yang diolah
dari presentasi singkat terdiri dari dua tahap: 1) persepsi, penginderaan
informais sensorik yang actual, dan 2) mengingat, recall- kemampuan melaporkan
apa yang telah diindera sebelum informasi tersebut memudar dari penyimpanan.
Penyimpanan
Ikonik
Menurut Neisser (1967) memori ikonik merupakan kemampuan
kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat sehingga bisa
diproses lebih lanjut. Penyimpanan ikonik memliki kapasitas sekurang-kurangnya
9 item dengan jangka waktu penyimpanan sekitar 250 milidetik. Adapun George
Sperling (1960) berpendapat bahwa jika ikon sedang memudar saat sedang berusaha
melaporkan seluruh huruf ke dalam penyimpanan ikoniknya, maka laporan huruf
menjadi parsial.
Penyimpanan
Ekhoik
Informasi auditorik disimpan dalam ruang
penyimpanan agar dapat diolah lebih lanjut. Penyimpanan ekhoik menyimpan input auditorik
dengan durasi sekitar 4 detik. Pada penelitian Moray, dkk (1965) kemampuan
mengingat pada metode pelaporan parsial dengan menggabungkan isyarat cahaya dan
suara jauh lebih baik daripada pelaporan penuh.
Fungsi
Penyimpanan Sensorik
Penyimpanan ikonik dan ekhoik memungkinkan
manusia memilih informasi yang relevan untuk pemrosesan lebih lanjut. Dengan
menyimpan kesan sensorik yang lengkap selama satu periode singkat dapat
memahami situasi yang berlangsung dengan cepat , memilih stimuli yang paling
menyolok dan menempatkan stimuli tesebut
ke memori manusia berbentuk matriks yang rumit. Dengan demikian penyimpanan ini
memberikan solusi bgi keterbatasan sistem saraf manusia.
Atensi
Atensi merupakan pemusatan upaya mental
pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental. Penelitan
terhadap atensi mencakup lima aspek utama yaitu, : 1) Kapasitas pemorsesan dan
selektivitas, kita dapat melihat sejumlah stimuli eksternal dari dunia
eksternal namun kita tidak dapat memperhatikan seluruh stimuli yang ada. 2)
Kendali, Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan.
3) Pemrosesan otomatis , sejumlah besar proses rutin telah menjadi proses yang
amat familiar sehingga hanya memerlukan sedikit atensi sadar dan dapat
dilakukan secara otomotis. 4) Neurosains kognitif, otak dan sistem saraf pusat
adalah pendukung anatomis bagi atensi. 5) Kesadaran , atensi membawa
peristiwa-peristiwa kealam kesadaran.
Beberapa
bidang penting yang terkait atensi, yaitu:
1. Kesadaran , dipengaruhi oleh karya Sigmund
Freud yaitu kesadaran mempengaruhi pikiran dan persepsi, ketidaksadaran
mempengaruhi ketakutan dan hasrat yang tidak senonoh.
2. Persepsi Subliminal, stimuli yang berada di
atas limen, tapi tidak memasuki kesadaran subraliminal. Limen yaitu ambang
sensorik di mana stimulus baru dapat dipersepsi.
3. Lokasi Filter, model-model atensi kontemporer
berfokus pada tempat informasi diseleksi dalam proses kognitif. Teori filter
adalah manusia tidak menyadari keberadaan sinyal-sinyal pada tahap-tahap awal
pemrosesan informasi, namun setelah melalui sejumlah keputusan atau
penyeleksian, sejumlah sinyal dikirimkan ke tahap pemrosesan selanjutnya.
Kapasitas Pemrosesan dan Atensi Selektif
Kita memilih hanya sebagian
kecil stimuli dari seluruh stimuli yang ada disekeliling kita, tampak dari
berbagai peristiwa sehari-hari, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.
Selektivitas stimuli itu terjadi akibat kurangnya kapasitas saluran, yakni
ketidakmampuan kita memproses seluruh stimuli sensorik secara bersamaan. Keterbatasan
kapasitas dan atensi selektif mengimplikasikan adanya kemacetan (bottleneck)
structural dalam pemrosesan informasi.
Sinyal-Sinyal Auditori
Cherry (1953) berpendapat bahwa
prosedur eksperimental pembayangan untuk mempelajari atesi auditorik. karena
setiap telinga mengirimkan informasi hanya ke hemisfer kontralateral (telinga
kiri ke hemisfer kanan, dan sebaliknya). Jika kedua telinga menerima informasi
yang berbeda yakni otak akan otomatis menyesuaikan perbedaan renatang waktu
dengan menggabungkan input pendengarang menjadi satu sinyal tunggal. Fenomena
pesta koktail adalah gangguan yang datang dari sebuah peristiwa menarik yang
mampu memikat atensi seseorang.
Model-Model Atensi Selektif
Model Penyaringan: Broadbent
Broadbent (1958) model
penyaringanàpemprosesan informasi dibatasi oleh kapasitas saluran yg tersedia. Broadbent:
pesan-pesan yang dikirimkan melalui saraf tertentu dibedakan berdasarkan (a)
serabut saraf yang distimulasi, atau (b) jumlah impuls saraf yang dihasilkan.
Teori koneksi Broadbent persepsi selektif mencakup hampir seluruh sistem
kognitif.
Model Atenuasi: Treisman
Treisman: manusia cenderung
mengikuti makna alih-alih mengikuti pesan dari satu telinga saja adanya
penyaring (filter) perseptual, yang terletak di antara sinyal dan analisis
verbal dan berfungsi menyaring input dengan mengendalikan “volume” pesan. Stimuli
diasumsikan memiliki ambang aktivasi yang berbeda-bedaà karenanya kita dapat
mendengar suatu percakapan meskipun tidak memusatkan perhatian pada percakapan
itu.
Atensi Visual
Treisman, dkk (1971) berargumen
bahwa ketika elemen-elemen visual tampil secara mencolok, para pengamat dapat
mengenali batas-batas visual elemen yang mencolok tsb dalam waktu 50 milidetik efek
kemunculan. Treisman & julesz terdapat proses praatentif yang memindai
medan penglihatan & dengan cepat mendeteksi ciri-ciri utama objek ciri-ciri
tersebut disandikan dalam peta fitur dalam otak.
Sebuah model tahap-tahap persepsi
visual dan atensi. Pada awalnya, sejumlah ciri-ciri dasar dari suatu tampilan
visual (warna, orientasi, ukuran, dan jarak) disandikan dalam jalur-jalur paralel
yang terpisah, yang menghasilkan peta fitur. Peta-peta tersebut diintegrasikan
ke dalam sebuah peta induk (master map). Atensi kemudian dipusatkan pada
informasi dalam peta induk untuk menganalisis ciri-ciri bagian tertentu pada
kesan visual, secara mendetail(Treisman,1988).
Pemprosesan Otomatis
Aktivitas yang telah dilatih
dengan baik menjadi otomatis sehingga memerlukan atensi yang lebih sedikit
dibandingkan melakukan aktivitas baru/belum dikuasai. Tiga karakteristik
pemprosesan otomatis (Posner & Snyder):
1. Pemprosesan
otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
2. Pemprosesan
otomatis tersembunyi dari kesadaran.
3. Pemprosesan
otomatis menggunakan hanya sedikit (atau tidak sama sekali) sumber daya sadar.
Pandangan
Neurosains Kognitif tentang atensi
pandangan neurosains kognitif dalam
hal ini yaitu upaya untuk menemukan korelasi antara struktur geografi otak dan
proses-proses atensi agar saling mendukung dan berlangusng di dalam otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar