ADHETIO
RINOLVA PUTRA
16410162
SENSASI,
PERSEPSI, ATENSI
Pembahasan
selanjutnya adalah sensasi, persepsi dan atensi yang merupakan hal yang menjadi
hasil atau output dari pemprosesan
yang dilakukan oleh otak. Sensasi,
persepsi dan atensi merupakan proses dari pemberian stimulus yang kemudian
disampaikan ke otak melalui sel – sel yang berjumlah sangat banyak hingga
sampai kepada otak dan di berikan balasan berupa berbagai macam bentuk balasan.
A. SENSASI
Sensasi yang dalam jika diterjemahkan kedalam
bahasa inggris menjadi sensation
berasal dari bahasa latin yaitu sensatus,
yang artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek. Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya
alat pengindraan. Dari pengertian secara bahasa sensasi berhubungan erat dengan
indra dan perasaan yang ditumbulkan dari hasil balasan dari otak dari stimulus
yang diberikan oleh panca indra.
Dalam menghubungkan dirinya dan dunia luar
manusia memiliki panca indra yang menjadi jembatan antara diri dan dunia luar.
Tanpa panca indra manusia sama seperti robot karena dari panca indra ini semua
informasi dunia luar ditangkap oleh panca indra dibawa oleh sel – sel menuju
inti sel, melewati celah – celah yang ada antara satu sel dengan sel yang lain yang disebut celah synapse yang pada muara nya akan sampai kepada otak.
Manusia hanya mampu mendapatakan
sebuah sensasi yang bisa ditangkap oleh indra saja, jika sensasi tersebut tidak
ditangkap oleh reseptor atau reseptor tidak bisa mengubah sebuah sensasi
menjadi kode – kode yang mampu dibaca oleh otak, atau mungkin kegagalan impuls
listrik yang kurang maka sebuah sensasi tidak akan menjadi sebuah sensasi.
Sensasi yang bisa diterima oleh manusia berasal dari lima sumber atau yang
lebih kita kenal dengan panca indra yaitu penglihatan, pendengaran, perasa,
peraba dan yang terakhir adalah pengecap.
B. PERSEPSI
Ketika mendapatkan sebuah berita bahwa semua orang yang
memiliki reaksi yang berbeda – beda. Contoh yang paling dekat dengan manusia
adalah ketika berita duka, ekspresi setiap orang ketika mendengar sebuah berita
duka berbeda – beda seperti sedih, bingung dan ada yang tanpa ekspresi. Didalam
Al-Quran disebutkan bahwa manusia adalah sebaik – baiknya penciptaan dimana
antara satu manusia dengan manusia lainnya memiliki perbedaan.
Ada banyak sekali pengertian yang diberikan dari berbagai
tokoh tentang persepsi, akan tetapi apa yang saya tangkap adalah bagaimana
seseorang mengartikan atau memandang dan merespon suatu stimulus dipengaruhi
dari apa yang tersimpan di memorinya.
Persepsi adalah suatu proses
penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan)
untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasi stimulus (rangsangan)
yang diteriman oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung (Matlin,
1989; Solso,1988). Secara singkat dapat dikatakan bahwa prsepsi merupakan suatu
proses menginterprestasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui
sistem indera manusia. Misalnya pada waktu seorang melihat sebuah gambar,
membaca tulisan, atau mendengar suara tertentu, ia akan melakukan interprestasi
berdasarkan pengetahua. Presepsi mencakup dua proses yaitu bottom-up atau data
driven processing (aspek stimulus), dan top-down atau conceptually driven
processing (aspek pengetahuan seseorang). Hasil persepsi seseorang mengenai
sesuatu objek disamping dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri, juga
pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Ada tiga aspek dalam presepsi yang
dianggap sangat relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera,
pengenalan pola, dan perhatian.
Dalam mempersepsikan suatu hal
dipengeruhi oleh sesuatu yang dari internal berupa fisiologi yaitu hal yang
berkaitan dengan alat tubuh, minat, perhatian, memori dan pengalaman, serta
yang terakhir adalah suasana hati. Sedangkan dari luar diri dipengaruhi oleh
intensitas dan keunikan dari stimulus.
C. ATENSI
Atensi berasal dari bahasa inggris yang berarti
perhatian. Jadi secara bahasa atensi bisa kita nalarkan dalam upaya mendapatkan
sebuah stimulus yang kita inginkan. Kita akan memusatakan perhatian kepada
sebuah stimulus yang ingin kita masukan kedalam memori. Melalui short term memory yang jika di ulang –
ulang dengan proses encoding akan menjadi sebuah memori long term memory.
Kapasitas Pemrosesan dan Atensi Selektif Atensi
selektif dapat dianalogikan dengan menyorotkan cahaya lampu senter ke tengah
ruangan gelap untuk mencari benda yang kita perlukan, sambil membiarkan
benda-benda lain tetap dalam kegelapan (Solso, 2001). Contohnya saat kita
menonton film dengan disertai terjemahan.
Model-model Atensi SelektifModel penyaringan
(Broadbent) : teori penyaringan menunjukkan bahwa kapasitas manusia dalam
memproses informasi memiliki keterbatasan.
Model
atenuasi (Treisman) : manusia cenderung
mengikuti makna pesan dibanding harus mengikuti salah satu sumber stimuli
pesan. Atensi Visual Treisman dan rekan, serta Julesz dan rekan menemukan bahwa
saat elemen visual tampil lebih mencolok, maka pengamatakan lebih mudah
mengenali batas elemen visual dalam waktu 50 milidetik. Pemrosesan
Otomatis Dicontohkan dalam latihan
berulang-ulang untuk melepaskan logam pemberat yang dilakukan oleh calon
penyelam. Jadi jika suatu saat penyelam dalam keadaan genting dapat secara
otomatis melepaskan logam pemberatnya meskipun dalam kondisi panik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar