Kelupaan dan Mengingat
(Sukma Bayyinah – 16410074)
KELUPAAN
Kelupaan
dapat terjadi dengan faktor yang berbeda-beda. Namun sebelum itu, apakah
manusia benar-benar memasukkan informasi ke dalam otak? Tentu saja kadang kita
merasakan kita tidak dapat mengingat apa-apa tentang suatu hal. Hal tersebut
bisa saja bukan karena lupa, tapi karena kita tidak benar-benar memasukan
informasi itu ke dalam otak sehingga tidak ada memori yang dapat diambil. Hal
ini dinamakan sebagai kegagalan penyandian (failure to encode)
dan memacu gagalnya memasukkan memori ke dalam LTM. Gagalnya penyandian itu
sendiri dapat dipengaruhi oleh tidak fokusnya kita saat informasi itu datang
dan adapula di karenakan stress.
Seperti
yang diketahui bahwa sebuah informasi hanya akan bertahan kurang lebih 30 detik
saja dalam STM apabila tidak diselingi dengan latihan untuk diteruskan ke LTM.
Namun sayangnya ada yang berupa kegagalan konsolidasi (consolidation
failure) yang berarti hilangya memori akibat gangguan organik yang
terjadi saat pembentukan jejak memori. Dalam kasus ini STM berjalan sebagaimana
mestinya namun pada proses penyaluran informasi ke LTM terhambat karena adanya
gangguan.
Adapun amnesia
yang sering kita dengar. Penyebab amnesia ini bermacam-macam, mulai
dari adanya cidera pada otak ataupun adanya kecelakaan berat yang dapat
berakibat fatal pada otak. Amnesia juga dapat disebabkan oleh penyakit
alzheimer dan sindrom korsakoff. Para penderita sindrom korsakoff tidak dapat
mengingat peristiwa-peristiwa tertentu atau bahkan mereka tidak menyadari bahwa
mereka memiliki masalah memori. Mereka bahkan melakukan konfabulasi dimana
mereka membentuk sendiri detail-detail yang hilang. Amnesia dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu :
1)
Amnesia Retrograde ; amnesia ini terjadi
dimana individu tidak mampu megingat masa lalu namun dapat membentuk memori
baru.
2)
Amnesia Anterograde ; amnesia ini terjadi
dimana individu mampu mengingat masa lalu namun tidak mampu membentuk memori
baru.
Adapun decay
yaitu proses memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau juga
karena jarang digunakan. Memori dalam otak mungkin saja menghilang karena tidak
lagi digunakan dan tidak pernah dipelajari kembali sehingga koneksinya menjadi
terputus.
Interfensi
memori juga menjadi salah satu faktor kelupaan. Interfensi adalah bercampurnya
memori-memori yang ada dan serupa. Interfensi dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu :
1)
Interfensi Retroaktif : adalah saat adanya
memori baru menghambat proses pengambilan memori yang lama.
2)
Interfensi Proaktif : adalah saat memori
lama menghambat memori yang baru.
Kegagalan
pengambilan (retrieval failure) adalah gagalnya menemukan sinyal
memori yang dibutuhkan. Kondisi ini dapat bersifat temporer, namun dalam
kasus-kasus tertentu dapat juga menjadi jangka panjang. Terjadinya kelupaan tak
hanya oleh faktor tertentu, bahkan kelupaan juga dapat disengaja yang disebut kelupaan
yang disengaja. Hal tersebut dilakukan secara sadar untuk menghindari
kenangan akan pengalaman-pengalaman yang traumatik. Adapula Represi
adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori, atau
perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran. Konsep asli Freud
tentang represi ini menyatakan bahwa represi dilakukan secara tidak sadar untuk
melindungi ego. Represi juga menjadi salah satu mekanisme pertahanan diri dari
ego.
MENGINGAT
Pemusatan
perhatian kepada stimuli dapat mendorong dan meningkatkan memori kita tentang
stimuli tersebut. Dengan adanya pengulangan pemeliharaan akan menjaga informasi
dari stimuli itu bertahan di STM, sedangkan pengulangan elaboratif akan
mendorong informasi dari STM tersebut menuju LTM. Nah dibawah ini akan
deberikan faktor-faktor dan teknik-teknik yang dapat meningkatkan kinerja
memori untuk mengingat. Teknik-teknik tersebut disebut sebagai teknik mnemonik
yaitu suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi
dalam memori.
1)
Metode Loci (method of Loci) : metode yang
mengasosiasikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Sebagai
contoh apabila kita diminta untuk menghafal daftar belanjaan maka kita akan
mengasosiasikan barang belanjaan itu seseuai dengan tempatnya di dalam rumah
kita.
2) Sistem Kata
Bergantung : metode yang mengajarkan untuk menggunakan kata lain
sebagai gantungan terhadap daftar kata yang harus dihafalkan.
3) Metode Kata
Kunci : metode ini berguna dalam upaya kosakata bahasa asing dengan
mengasosiasikan kata asing tersebut ke benda-benda berbahasa asli kita.
4) Teknik-teknik
Verbal : sejumlah teknik yang dapat dilakukan untuk mempermudah mengingat
sesuatu. Salah satu contohnya yaitu dengan menggunakan akronim atau menyingkat
huruf pertama setiap kata menjadi kata yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar