KELUPAAN DAN MENGINGAT
Segala sesuatu yang pernah terjadi dalam diri seseorang dan
kemudian dipersepsi olehnya maka akan tersimpan dalam memori dan akan keluar
saat diperlukan. Proses memunculkan kembali pengalaman tersebut disebut
ingatan. Kita sebagai manusia tentunya sudah tidak jarang melakukan hal
demikian. Namun tidak semua pengalaman yang terjadi dapat dimunculkan dengan
mudah. Memori-memori memiliki jenis tersendiri dalam proses pemunculan.
Misalkan saja mimpi semalam, apakah semua orang mampu menceritakan ingatannya
terkait mimpi tersebut? Tentu tidak. Dalam proses mengingat informasi ada tiga
tahapan yang harus dilewati yakni : (1) encoding merupakan suatu proses
mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat
memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi
disimpan dalam memori. (2) stroge merupakan tahapan menyimpan sesuatu yang
telah dipelajari namun biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak
(traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut
dengan memory traces. (3) mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan
menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila
dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme
dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari.
Terdapat tiga system memori yang berbeda, yaitu memori sensorik,
memori jangka pendek (Short-Term Memory), memori jangka panjang (Long-Term
Memory). Memori sensoris berkaitan dengan penyimpanan informasi
sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Proses memori sensoris dapat
dikatakan sebagai proses penyimpanan melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat
pendek. Memori jangka pendek (Short Term Memory) atau working memory adalah
suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan
hanya dipertahankan selama memori tersebut masih dibutuhkan. Memori
jangka panjang (Long Term Memory) adalah suatu proses penyimpanan informasi
yang relative permanent.
Namun tidak semua mampu untuk diingat. Akan terdapat suatu waktu
terjadinya kelupaan. Kelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam
ingatan itu jarang ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya
mengalami kelupaan. Decay menjelaskan kelupaan dalam teorinya yang disebut
Decay Theory (Atropi),bahwa teori ini beranggapan memori menjadi semakin aus
(menyusut) dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali
(rehearsal). Informasi yang disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak
(memory trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali
dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang. Kemudiaan teori lainnya
seperti Teori Interferensi, menitikberatkan pada isi interval. Teori ini
beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang
masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi
jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi
bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat yang lama,
tetapi juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan, bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan, bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.
Ada faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja ingatan,
antara lain : Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia
kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan
yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah
usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi
akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis)
dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun. Kondisi fisik, misalnya
kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi
ingatan. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu
lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan,
sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan. Minat
dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja
yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang
sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik
daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat
segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang
tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada
gilirannya akan meningkatkan daya ingat.
KESADARAN
Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri
(awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang
individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus
eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang
secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya
terpusat. Ada dua macam kesadaran, yaitu: Kesadaran pasif adalah keadaan dimana
seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat
itu, baik stimulus internal maupun eksternal. Dan kesadaran aktif adalah
kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat
menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.
Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan
bahwa alam sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung
dengan realitas. Terkait dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan oleh
Freud sebagai alam pra-sadar (Preconscious Mind), yaitu jembatan antara
Conscious dan Unconscious, berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah
dipanggil ke alam sadar, seperti kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita
ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau
seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia” (available memory).
Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind
apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi
konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya
tidak disadari dan
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk
dan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa bersalah.
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk
dan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa bersalah.
BELAJAR DAN PROSES BERFIKIR
Belajar dapat diartikan sebagai
perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman yang bisa
mempengaruhi tingkah laku organisme itu. Belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku
tertentu baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat
diamati secara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan
lingkungan.Sedangkan berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk
mencari makna pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan
atau penyelesaian masalah.
Berpikir adalah memproses suatu informasi yang telah diterima.
Proses itu dapat berupa membandingkan,menggolongkan, memilah, menghubungkan, menafsirkan,
menimbang, dan jugamemutuskan. Ada juga yang mengatakan bahwa berpikir
merupakan suatu kegiatan untukmemahami, mengetahui, dan memperoleh
pengetahuan (informasi).Selain berkaitan dengan akal karena akal
disebut-sebut sebagai pikiran, berpikir juga berkaitan dengan masalah. Akan
tetapi secara umum, proses berpikir akan menimbulkan kegiatan-kegiatan
jiwa berupa membentuk pengertian, membentuk pendapat,
dan membentuk kesimpulan.
Teori perkembangan kognitif piaget: sensori-motorik,
praoperasional, operasionalkonkret, dan operasional formal. Tahapan
perkembangan pikiran Piaget terdiri atas : Tahap Sensomotorik, selama
fase ini bayi mengembangkan kemampuan untuk mengorganisasikan dan
mengkoordinasikan sensasi dalam persepsi dengan gerakan fisik dan perilakunya. Tahap
Preoperasional, pada masa ini konsep-konsep yang stabil dibentuk, penalaran
mental muncul, keakuan mulai secara menguat dan kemudian melemah, dan
kepercayaan magik dibangun. Fase Operasional Kongkrit, memungkinkan
anak-anak untuk mengkoordinasikan beberapa karakteristik daripada memfokuskan
satu sifat tunggal atau suatu objek tertentu. Fase Operasional Formal,
memungkinkan kekuatan berpikir dapat mengembangkan wawasan kognitif baru dan
sosial.
Berpikir kritis yaitu berpikir yang mengevaluasi, mewaspadai,
reflektif, dan produktif. Berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang tidak
biasa, dengan cara-cara yang baru, dan dapat menemukan pemecahan masalah
dengan cara-cara yang unik. Berpikir ilmiah merupakan cara berpikir dengan
dilandasi ilmu pengetahuna, teori,dan fakta yang teruji kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar