Kelupaan dan Mengingat
Teori-teori kelupaan mempelajari tentang
kegagalan penyandian dan mengacu pada kegagalan memasukan materi kedalam LTM.
Bahwasannya kita tidak menyadarinya bahwa informasi yang kita peroleh belum
tentu masuk pada memori kita. Contohnya apabila anda belum berhasil mengerjakan
soal-soal ujian meskipun anda selalu masuk atau tidak pernah membolos sekolah ,
namun bila selama sekolah anda sering melamun atau beraktivitas yang lain maka
informasi yang anda dapatkan tidak masuk dalam LTM. Contoh lainya apabila anda
sedang perkenalan dengan seseorang dan tak lama kemudian anda tak dapat
mengingat nama orang tersebut dan karena lama tidak berjumpa.
Sebuah faktor lain yang yang dapat mempengaruhi
penyadian kegagalan yaitu faktor stress. Kegagalan konsolidas yaitu
hilangnya memori akibat ganguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak
memori, yang berakibat pada terbentuknya memori-memori yang tidak sempurna ,
yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai ”kelupaan” . Dalam kegagalan
konsolidasi, STM berkerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses
perpindahan informasi dari STM ke LTM.
Setelah kita membahas tentang prespektif
historis mengenai kelupaan dan mengingat , selanjutnya kita akan membahas
beberapa teori-teori tentang kelupaan. Yang pertama adalah Amnesia. Amnesia
adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia
tidak terjadi semudah akibat pukulan di kepala, dan sangat jarang berakibat
hilangnya informasi menegnai diri sendiri dan identitas individu yang
bersangkutan. Amnesia dapat di sebabkan oleh penyakit (Alzheimer dan sindrom
Korsakoff).
1. Amnesia yaitu jenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di
otak. Amnesia ini bisa diakibatkan karena penyakit atau karena kecelakaan ,
amnesia tidak terjadi semudah akibat pukulan dikepala dan sangat jarang
berakibat hilangnya informasi mengenai identitas dirinya.
2. Decay “pembusukan”
memudarnya memori seiring berlalunya waktu akibat jarang digunakan memori
tersebut. Contohnya mengingat nomer telepon yang diucapkan operator hingga anda
menemukan sebuah pulpen atau telfon genggam anda.
3.
Intereferensi, adalah
bercampur-baurnya memori yang serupa. Ada dua jenis interferensi. Intereferensi retroaktif (retroactive interference) terjadi ketika memeori-meori
baru menghambat memori-memori lama. Interferensi
proaktif (proactive
interferece) terjadi
saat memori-memori lama menghabat pengambilan memori baru.
4.
Kegagalan pengambilan, adalah
ketidakmampuan menemukan isyarat memori yang di perlukan bagi pengambilan
memori tersebut. Kondisi ini bisa bersifat temporer, namun pada kasus-kasus
tertentu dapat bersifat jangka panjang.
5.
Kelupaan yang disengaja (motivated
forgetting), adalah represi yang
disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari
kenangan-kenangan pengalaman traumatik. Represi,
adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori atau
perasaa-perasaan yang mengancam keluar kesadaran.
Sebagian besar kemampuan mengingat dan
melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses
menginat dan melupakan tanpa upaya sadar. Terkadang kita harus menghafalkan
hal-hal tertentu agar tidak kita lupan dan kita terus mengingat . contohnya ibu
guru sedang menerangkan dan memberi pelajaran kepada siswa tersebut , pastinya
setiap siswa itu berbeda-beda kadang ada yang mendengarkan atau ada yang
beraktifikat yang lain sedang kan pelajaran tersebut tidak akan masuk pada LTM
akan tetapi masih di STM. Akan tetapi kalau siswa tersebut akan belajar lagi
pelajaran yang telah diberikan oleh ibu guru maka siswa tersebut akan selalu
ingat dan akan masuk pada memori LTM.
Sebuah
cara lain untuk meningkatkan memori adalah menggunakan teknik-teknik yang
dirancang untuk meningkatkan penyandian dan memudahkan pengambilan yang disebut
teknik mnemonic. Beberapa teknik
mnemonik ialah:
1.
Metodi
Loci, pengasosiasian
ingatan tertentu dengan tempat tertentu
2.
Sistem
kata bergantung, menggunakan
kata untuk menggantungkan kata yang lain
- Metode kata kunci, memberi kata kunci terhadap kata
yang ingin dihafalkan, biasanya untuk menghafalkan kata bahasa asing. Yang
kemudian dua kata tersebut harus diasosiasikan melalui pencitran. Misal:
kita ingin menghafal kata “sarang” (korea) yang artinya cinta. Kemudian
kita asosiasikan dengan kata “sarang lebah”. Jadi kita bisa membayangkan
bagaimana bentuk arang lebah yang awalnya hexagonal menjadi bentuk hati.
Semakin aneh pencitraan yang kita ciptakan maka semakin mudah kita
mengingatnya.
- Teknik verbal, ada dua cara yakni dengan akronim
yaitu pembentukan kata dengan penggunaan huruf pertama dalam suatu
kumpulan kata. Akrostik, merupakan jajaran kata yang huruf
pertamanya diasosiasikan sebagai kata yang harus diingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar