Nama : Fikrotul Jauhariyah
NIM : 16410163
PEMBENTUKAN KONSEP LOGIKA
a.
Pembentukan Konsep
Pembentukan konseo
berhubungan dengan pengasahan sifat – sifat yang sesuai dengan kelas objek atau
ide . Definisi awal konsep adalah “ pengembangan mental , ide atau proses ” .
Konsep didefinisikan dalam ciri – cirinya . Ciri – ciri seperti yang telah digunakan di sini adalah
karakteristik suatu objek atau kejadian yang merupakan karakteristik objek atau
kejadian lain .
1. Asosiasi
Teori yang tertua dan paling
berpengaruh dalam pembentukan konsep adalah prinsip asosiasi – juga diketahui
sebagai asosiasisme . Prinsip asosiasi mendalilkan bahwa pembelajaran konsep
adalah 1).hasil dari menguatkan pasangan tepat dari sebuah stimulus ( misalnya
kotak merah ) dengan respon yang mengidentifikasi sebagai sebuah konsep , dan
2) non-penguatan ( bentuk hukuman ) pasangan yang tidak tepat dari sebuah
stimulus ( contohnya lingkungan merah ) dengan respon untuk
mengidentifikasikannya sebagai konsep .
2. Pengujuian Hipotesis
Tahap awal dalam pembentukan
konsep adalah memiliki hipotesis atau strategi yang konsisten dengan objek
penyelidikan kita . Dalam subuah eksperimen pembentukan konsep , Brunei dan
koleganya ( 1956 ) memperkenalkan konsep seluruh alam semesta ( misalnya
seluruh variasi jumlah yang mungkin dari dimensi atau atribut ) kepada
partisipan dan mengindikasikan suatu hal dari eksemplar konsep yang harus
dicapai oleh partisipan . Partisipan strategi boleh memilih dalam pembentukan
konsep untuk menyertakan pemindaian dan pemusatan , masing – masing memiliki
subtipenya di bawah ini :
1) Pemindaian simultan . Partisipan
mulai dengan seluruh hipotesis dan mengeliminasi yang tak dapat dipertahankan
2) Pemindaian erturut – turut .
Partisipan mulai dengan hipotesis tunggal , mengembangkannya jika berhasil dan
jika tifdak berhasil , dapat menggantinya dengan hipotesis lain berdasarkan
pengalaman sebelumnya .
3) Pemusatan konservatif .
Partisipan memformulasikan hipotesis , memilih kejadian positif sebagai focus ,
dan kemudian membuat urutan penyusunan kembali ( tiap kali hanya mengubah satu
ciri ) dengan memperhatikan ciri yang mana menjadi positif dan negative
4) Kemungkinan focus ( focus gambling ) dikarakteristikan dengan
mengganti lebih dari satu ciri dalam waktu yang sama
b. Logika
Logika adalah ilmu berpikir .
Walaupun dua orang dapat berpikir tentang hal yang sama , kesimpulan mereka
–diraih melalui pemikiran – mungkin berbeda , yang satu logis , yang lain tidak logis
.
1. Penalaran Deduktif
Johnson-Laird ( 1995 ) telah mengidentifikasi 4 kemungkinan dalam studi ilmiah tentang logika deduktif
1) Kesimpulan rasional berdasarkan
perangkat logis dari hubungan sebagai : lebih dari , di sebelah kanan dari ,
dan setelah .
2) Kesimpulan preposisional
berdasarkan negasi dan dalam koneksi seperti jika , atau , dan
3) Silogisme berdasarkan pasangan
presmis yang masing – masing berisi pemberian sifat tunggal seperti selutuh
atau sebagian
4) Menjumlahkan kesimpulan ,
misalnya bebrapa pudel Perancis lebih mahal daripada jenis anjing yang lain .
Keempat kemungkinan
ini terlibat dalam pengambilan keputusan dan telah diformalisasikan oleh para
ilmuwan logis ke dalam sejenis kalkulus predikat
2. Pelanaran Silogistik
Salah satu cra memecahkan silogisme adalah dengan
menggambarkan diagram yang disebut diagram Venn . Beberapa silogisme lebih
sulit dibandingkan yang lain mungkin disebabkan oleh pengetahuan dan kemapuan
yang dimiliki
1) Atmosfer Efek
Atmosfer adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak
suatu argument berdasarkan bentuknya . Dengan kata lain , mengajukan suatu
argument dengan cara tertentu saja bisa mempengaruhi tingkat penerimaan
argument itu .
c. Pengamboilan Keputusan
1. Penalaran Induktif
Dalam penalaran induktif , sebuah kesimpulan biasanya
dinyatakan secara implisit atau eksplisit dalam konteks pernyataan kemungkinan
. Sebuah contoh pengambilan keputusan berdasarkan penalaran induktif adalah
ketika Anda memilih sebuah universitas . Misalnya Anda diterima di emoat
universitas , universitas swasta yang besar (A) , universitas swasta yang kecil
(B) , universitas negeri yang sedang – sedang saja (C) , universitas negeri
yang besar (D) . Salah satu metodenya adalah mengevaluasi tiap pilihan dalam
niali relative pilihan – pilihan itu pada dimensi terkait . Seperti (1)
kualitas pengajaran , (2) biaya , (3) jarak dari rumah , (4) kesempatan sosial
, dan (5) prestise . Masing-msing akan diberi nilai antara 0 sampai 10 . Dan ternyata hasilnya pilihan
universitas swasta yang kecil mendapat skor paling tinggi dan jika semua faktor ini sama pentingnya dalam pengambilan
keputusan dan jika nilainya diberikan secara akurat , maka pilihan diambil
adalah universitas swasta yang kecil .
d. Pembuatan
Keputusan dan Rasionalitas
Penemuan dari Tversky dan
Kahneman , sejalan dengan penelitian mengani pemikiran silogisme , mengatakan
bahwa manusia adalah makhluk yang berfikir rasional secara sempurna . Kritik
dari L.J Cohen ( 1981 ) dari Universitas Oxford , yang memperdebatkan bahwa 1)
rasionalitas seharusnya ditentukan oleh orang – orang pada umumnya , bukan
menurut penyusunan eksperimen laboratorium yang tidak dibuat untuk
mengilustrasikan pengambilan keputusan setiap hari dan tidak relevan pada
kenyataannya . 2) tidak beralasan bahwa orang biasa diharapkan menjadi ahli
dalam bidang hokum kemungkinan dan hokum statistika yang menjadi dasar dan
batas dari penyimpangan di beberapa percobaan . 3) hokum sistem logis dan
trasionalitas tidak relevan dengan dengan perilaku manusia sehari – hari .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar