Minggu, 26 November 2017

Fikrotul Jauhariyah

Nama  : Fikrotul Jauhariyah
NIM    : 16410163
PEMBENTUKAN KONSEP LOGIKA
a.   Pembentukan Konsep
Pembentukan konseo berhubungan dengan pengasahan sifat – sifat yang sesuai dengan kelas objek atau ide . Definisi awal konsep adalah “ pengembangan mental , ide atau proses ” . Konsep didefinisikan dalam ciri – cirinya . Ciri – ciri  seperti yang telah digunakan di sini adalah karakteristik suatu objek atau kejadian yang merupakan karakteristik objek atau kejadian lain .
1.     Asosiasi
Teori yang tertua dan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep adalah prinsip asosiasi – juga diketahui sebagai asosiasisme . Prinsip asosiasi mendalilkan bahwa pembelajaran konsep adalah 1).hasil dari menguatkan pasangan tepat dari sebuah stimulus ( misalnya kotak merah ) dengan respon yang mengidentifikasi sebagai sebuah konsep , dan 2) non-penguatan ( bentuk hukuman ) pasangan yang tidak tepat dari sebuah stimulus ( contohnya lingkungan merah ) dengan respon untuk mengidentifikasikannya sebagai konsep .
2.    Pengujuian Hipotesis
Tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memiliki hipotesis atau strategi yang konsisten dengan objek penyelidikan kita . Dalam subuah eksperimen pembentukan konsep , Brunei dan koleganya ( 1956 ) memperkenalkan konsep seluruh alam semesta ( misalnya seluruh variasi jumlah yang mungkin dari dimensi atau atribut ) kepada partisipan dan mengindikasikan suatu hal dari eksemplar konsep yang harus dicapai oleh partisipan . Partisipan strategi boleh memilih dalam pembentukan konsep untuk menyertakan pemindaian dan pemusatan , masing – masing memiliki subtipenya di bawah ini :
1)    Pemindaian simultan . Partisipan mulai dengan seluruh hipotesis dan mengeliminasi yang tak dapat dipertahankan
2)   Pemindaian erturut – turut . Partisipan mulai dengan hipotesis tunggal , mengembangkannya jika berhasil dan jika tifdak berhasil , dapat menggantinya dengan hipotesis lain berdasarkan pengalaman sebelumnya .
3)   Pemusatan konservatif . Partisipan memformulasikan hipotesis , memilih kejadian positif sebagai focus , dan kemudian membuat urutan penyusunan kembali ( tiap kali hanya mengubah satu ciri ) dengan memperhatikan ciri yang mana menjadi positif dan negative
4)   Kemungkinan focus ( focus gambling ) dikarakteristikan dengan mengganti lebih dari satu ciri dalam waktu yang sama  
b.  Logika
Logika adalah ilmu berpikir . Walaupun dua orang dapat berpikir tentang hal yang sama , kesimpulan mereka –diraih melalui pemikiran – mungkin berbeda , yang satu logis , yang lain tidak logis .
1.     Penalaran Deduktif
Johnson-Laird ( 1995 ) telah mengidentifikasi 4 kemungkinan  dalam studi ilmiah tentang logika deduktif
1)    Kesimpulan rasional berdasarkan perangkat logis dari hubungan sebagai : lebih dari , di sebelah kanan dari , dan setelah .
2)   Kesimpulan preposisional berdasarkan negasi dan dalam koneksi seperti jika , atau , dan
3)   Silogisme berdasarkan pasangan presmis yang masing – masing berisi pemberian sifat tunggal seperti selutuh atau sebagian
4)   Menjumlahkan kesimpulan , misalnya bebrapa pudel Perancis lebih mahal daripada jenis anjing yang lain .
Keempat kemungkinan ini terlibat dalam pengambilan keputusan dan telah diformalisasikan oleh para ilmuwan logis ke dalam sejenis kalkulus predikat
2.    Pelanaran Silogistik
Salah satu cra memecahkan silogisme adalah dengan menggambarkan diagram yang disebut diagram Venn . Beberapa silogisme lebih sulit dibandingkan yang lain mungkin disebabkan oleh pengetahuan dan kemapuan yang dimiliki
1)    Atmosfer Efek
Atmosfer adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu argument berdasarkan bentuknya . Dengan kata lain , mengajukan suatu argument dengan cara tertentu saja bisa mempengaruhi tingkat penerimaan argument itu .
c.    Pengamboilan Keputusan
1.     Penalaran Induktif
Dalam penalaran induktif , sebuah kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit atau eksplisit dalam konteks pernyataan kemungkinan . Sebuah contoh pengambilan keputusan berdasarkan penalaran induktif adalah ketika Anda memilih sebuah universitas . Misalnya Anda diterima di emoat universitas , universitas swasta yang besar (A) , universitas swasta yang kecil (B) , universitas negeri yang sedang – sedang saja (C) , universitas negeri yang besar (D) . Salah satu metodenya adalah mengevaluasi tiap pilihan dalam niali relative pilihan – pilihan itu pada dimensi terkait . Seperti (1) kualitas pengajaran , (2) biaya , (3) jarak dari rumah , (4) kesempatan sosial , dan (5) prestise . Masing-msing akan diberi nilai antara  0 sampai 10 . Dan ternyata hasilnya pilihan universitas swasta yang kecil mendapat skor paling tinggi dan  jika semua faktor ini sama pentingnya dalam pengambilan keputusan dan jika nilainya diberikan secara akurat , maka pilihan diambil adalah universitas swasta yang kecil .
d.  Pembuatan Keputusan dan Rasionalitas

Penemuan dari Tversky dan Kahneman , sejalan dengan penelitian mengani pemikiran silogisme , mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berfikir rasional secara sempurna . Kritik dari L.J Cohen ( 1981 ) dari Universitas Oxford , yang memperdebatkan bahwa 1) rasionalitas seharusnya ditentukan oleh orang – orang pada umumnya , bukan menurut penyusunan eksperimen laboratorium yang tidak dibuat untuk mengilustrasikan pengambilan keputusan setiap hari dan tidak relevan pada kenyataannya . 2) tidak beralasan bahwa orang biasa diharapkan menjadi ahli dalam bidang hokum kemungkinan dan hokum statistika yang menjadi dasar dan batas dari penyimpangan di beberapa percobaan . 3) hokum sistem logis dan trasionalitas tidak relevan dengan dengan perilaku manusia sehari – hari .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar