Minggu, 26 November 2017

ADHETIO RINOLVA PUTRA

ADHETIO RINOLVA PUTRA
16410162
MENJELASKAN MENGENAI PEMBENTUKAN KONSEP DAN LOGIKA
Defenisi awal dari proses adalah pembentukan sebuah ide, proses ataupun mental. Teori tertua yang diketahui dalam pembentukan konsep adalah dengan cara menggabungkan dan membuat ikatan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya sehingga membentuk sebuah makna. Contohnya adalah mengasosiasikan pondasi, tiang, beton, atap, lantai, pintu, jendela akan menjadi sebuah rumah begitu juga dengan hal lainnya seperti telur, daging, keju, beberapa sayur – sayuran yang ditumpuk dengan ditengah roti menjadi sebuah sandwich. 
Selain dalam bentuk hal yang konkrit pembentukan konsep juga dilakukan dengan reinforchment ( penguatan ) pada sebuah stimul. contohnya dalam membentuk konsep diri sebagai seorang laki – laki menangis adalah hal yang tabu sehingga ketika seorang anak laki – laki menangis mereka akan lebih mendapatkan sebuah hukuman yang menguatkan penekanan bahwa mereka tidak boleh menangis.
Berpikir adalah menentukan sebuah isu didalam pikiran. Sedangkan logika adalah bagaimana cara kita mencapai sebuah konklusi didalam pikiran. Seorang manusia dengan manusia lainya akan menghasilkan sebuah konklusi yang berbeda dengan konklusi manusia lainya karena perbedaan pengetahuan dan pengalaman. Karena itu Aristoteles memperkenalkan logika berpikir yang disebut dengan silogisme.
Didalam silogisme terdapat tiga komponen utama yaitu premis mayor, premis minor dan berakhir pada konklusi. Premis mayor adalah sebuah pernyataan umum dan bersifat besar sedangkan premis minor memiliki cakupan yang lebih kecil dalam premis mayor dan lebih spesifik.
Penalaran deduktif akan menghasilakan kemungkinan sebagai berikut :
1.     Kemungkinan relasional : lebih dari, sebelah kanan, setelah
2.    Kemungkinan proporsional : berdasarkan kepada koneksi jika, atau, dan
3.    Silogisme yaitu konlusi dari premis mayor dan minor dalam sebuah pernytaan
4.    Menjumlahkan kemungkinan kuantitatif : memiliki lebih dari satu kemungkinan
Penalaran deduktif adalah penalaran yang dibangun dari umum ke khusus sedangkan penalaran indukutif adalah sebaliknya yaitu dari khusus ke umum. Contohnya adalah dalam mengenali seseorang ada orang yang menggunakan metode deduktif mengetahui namanya lalu menjabarkan cirinya memiliki ini dan itu. Sebaliknya dalam metode deduktif orang mengetahui ini dan itu nya terlebih dahulu lalu mengetahui bahwa itu adalah siapa.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan dialog pemikiran dimana kita menjabarkan beberapa stimul dan hasilnya sampai kepada tahapan yang paling kita anggap matang kemudian kita menjadikan itu sebagai sebuah kesimpulan sehingga dilakukan aksi dari apaa yang sudah kita anggap matang tadi. Tetapi dalam pengambilakn keputusan terjadi sebuah kesalahan karena reifikasi dimana reifikasi memiliki makna menggangap ide itu nyata padahal apa yang kita anggap nyata tersebut hanya berupa hipotesis dan metafora.

Ketika seseorang melakuakn sebuah bisnis apa yang mereka pertaruhkan adalah uang, apalagi dengan seseorang yang bermain dengan modal besar. Atau bicarakan orang yang senang berjudi. Dalam permainan judi seorang petaruh akan mempertimbangkan kemungkinan menang dan kemungkinan mereka akan kalah. Metode yang digunakan seperti heuristic keterwakilan dimana tidak saja memperhitungkan ketersedian kemungkinan tetapi seberapa sering kejadian itu terjadi. Yang kedua adalah terorama bayes dengan cara merevisi nilai kemungkanan ketika terjadi kejadian baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar