ADHETIO
RINOLVA PUTRA
16410162
MENJELASKAN
MENGENAI PEMBENTUKAN KONSEP DAN LOGIKA
Defenisi
awal dari proses adalah pembentukan sebuah ide, proses ataupun mental. Teori
tertua yang diketahui dalam pembentukan konsep adalah dengan cara menggabungkan
dan membuat ikatan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya sehingga
membentuk sebuah makna. Contohnya adalah mengasosiasikan pondasi, tiang, beton,
atap, lantai, pintu, jendela akan menjadi sebuah rumah begitu juga dengan hal
lainnya seperti telur, daging, keju, beberapa sayur – sayuran yang ditumpuk
dengan ditengah roti menjadi sebuah sandwich.
Selain
dalam bentuk hal yang konkrit pembentukan konsep juga dilakukan dengan reinforchment ( penguatan ) pada sebuah
stimul. contohnya dalam membentuk konsep diri sebagai seorang laki – laki
menangis adalah hal yang tabu sehingga ketika seorang anak laki – laki menangis
mereka akan lebih mendapatkan sebuah hukuman yang menguatkan penekanan bahwa
mereka tidak boleh menangis.
Berpikir
adalah menentukan sebuah isu didalam pikiran. Sedangkan logika adalah bagaimana
cara kita mencapai sebuah konklusi didalam pikiran. Seorang manusia dengan
manusia lainya akan menghasilkan sebuah konklusi yang berbeda dengan konklusi
manusia lainya karena perbedaan pengetahuan dan pengalaman. Karena itu
Aristoteles memperkenalkan logika berpikir yang disebut dengan silogisme.
Didalam
silogisme terdapat tiga komponen utama yaitu premis mayor, premis minor dan
berakhir pada konklusi. Premis mayor adalah sebuah pernyataan umum dan bersifat
besar sedangkan premis minor memiliki cakupan yang lebih kecil dalam premis
mayor dan lebih spesifik.
Penalaran
deduktif akan menghasilakan kemungkinan sebagai berikut :
1.
Kemungkinan relasional : lebih
dari, sebelah kanan, setelah
2.
Kemungkinan proporsional :
berdasarkan kepada koneksi jika, atau, dan
3.
Silogisme yaitu konlusi dari
premis mayor dan minor dalam sebuah pernytaan
4.
Menjumlahkan kemungkinan
kuantitatif : memiliki lebih dari satu kemungkinan
Penalaran
deduktif adalah penalaran yang dibangun dari umum ke khusus sedangkan penalaran
indukutif adalah sebaliknya yaitu dari khusus ke umum. Contohnya adalah dalam
mengenali seseorang ada orang yang menggunakan metode deduktif mengetahui
namanya lalu menjabarkan cirinya memiliki ini dan itu. Sebaliknya dalam metode
deduktif orang mengetahui ini dan itu nya terlebih dahulu lalu mengetahui bahwa
itu adalah siapa.
Pengambilan
keputusan dilakukan dengan menggunakan dialog pemikiran dimana kita menjabarkan
beberapa stimul dan hasilnya sampai kepada tahapan yang paling kita anggap
matang kemudian kita menjadikan itu sebagai sebuah kesimpulan sehingga
dilakukan aksi dari apaa yang sudah kita anggap matang tadi. Tetapi dalam
pengambilakn keputusan terjadi sebuah kesalahan karena reifikasi dimana
reifikasi memiliki makna menggangap ide itu nyata padahal apa yang kita anggap
nyata tersebut hanya berupa hipotesis dan metafora.
Ketika
seseorang melakuakn sebuah bisnis apa yang mereka pertaruhkan adalah uang,
apalagi dengan seseorang yang bermain dengan modal besar. Atau bicarakan orang
yang senang berjudi. Dalam permainan judi seorang petaruh akan mempertimbangkan
kemungkinan menang dan kemungkinan mereka akan kalah. Metode yang digunakan
seperti heuristic keterwakilan dimana tidak saja memperhitungkan ketersedian
kemungkinan tetapi seberapa sering kejadian itu terjadi. Yang kedua adalah
terorama bayes dengan cara merevisi nilai kemungkanan ketika terjadi kejadian
baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar