Annisa
Trihastuti 16410205
Kecerdasan
Manusia: Membentuk konsep, logika, dan pengambilan keputusan
Manusia
mempunyai ciri khas unik yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya,
yaitu kecerdasan. Dengan kecerdasan manusia mampu berpikir, membentuk konsep,
logika bahkan mengambil keputusan.
Pembentukan
konsep berhubungan dengan pengasahan sifat-sifat yang seuai dengan kelas objek
atau ide. Dengan membahas topik pembentukan konsep yang berhubungan dengan
penglihatan visual. Dalam pembentukan
konsep terdapat beberapa teori yakni asosiasi dan pengujian hipotesis.
Asosiasi
berkaitan dengan prinsip mengendalikan pembelajaran konsep yang merupakan hasil
dari menguatkan suatu ikatan yang tepat diantara stimulus dan respon yang
mengidentifikasikannya, dan non-penguatan (bentuk hukuman) pasangan yang tidak
tepat dari sebuah stimulus. Selain
asosiasi, tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau
strategi yang konsisten dengan objek penyelidikan kita.
Logika
berbeda dengan berpikir. Logika adalah ilmu berpikir, sedangkan berpikir adalah
proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran. Terdapat dua bentuk
penalaran, takni penalaran deduktif dan penalaran silogostik. Kedua ini
merupakan bentuk penalaran.
Dalam
penalaran deduktif terdapat 4 kemungkinan , yakni:
1.
Kesimpulan relasional
2.
Kesimpulan proposional
3.
Silogisme
4.
Menjumlahkan kesimpulan
kuantitatif
Pada riset awal penalaran silogitik,
didasarkan pada laporan dari ungkapan pikiran. Namun terdapat intropeki
kekurangan diri yakni bentuk argumen, isi argumen, dan kemajemukan individu
partisipan. Dengan menggunakan bentuk atau gambar diagram yang disebut diagram
venn, silogisme dapat dipecahkan.
Berbeda dengan efek atmosfer, efek atmosfer
adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak argumen berdasarkan bentuknya.
Mengajukan suatu argumen dengan cara tertentu.
Keterkaitan mengacu pada
bagaimana dua hal membentuk sebuah
hubungan dengan mudah.
Pengambilan Keputusan dalam kehidupan nyata
juga didasari beberapa dasar pemikiran. Yang pertama dialog penalaran, yakni
percakapan pada diri yang melibatkan argumentasi. Cara menguraikan argumen itu
sendiri adalah dengan identifikasi komponen struktural pokok.
Namun, dalam pengambilan keputusna terdapat
beberapa penyebab mengapa seseorang dapat gagal dalam analisis logis:
1.
Reifikasi atau buah pikiran yang menganggap
bahwa ide itu nyata dan bersifat hipotesis atau metafora.
Contoh:
Sekolah itu tidak memberikanku manfaat
2.
Argumen Ad Hominem adalah argumen
yang berkaitan untuk menyerang karakter seseorang dan bukan berfokus pada isi
argumennya.
Contoh:
kandidat politisi yang didebat karena sikapnya, bukan karena isi dari materi
kandidat politisi itu sampaikan.
3.
Argumen yang menggunakan paksaan
Contoh:
menggunakan kekuasaan untuk mengesahkan argumen
4.
Menggunakan kekuasaan dan
ketenaran
Menggunakan
artis untuk memperkenalkan suatu produk
5.
Agrumen mayoritas-pasti-benar
Semua
orang melakukan hal tersebut
6.
Argumen manusia jerami
Memandang
argumen sendiri lebih rendah dibanding argumen lain sehingga tidak bisa
mengalahkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar