Minggu, 26 November 2017

Annisa Trihastuti

Annisa Trihastuti 16410205
Kecerdasan Manusia: Membentuk konsep, logika, dan pengambilan keputusan
          Manusia mempunyai ciri khas unik yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya, yaitu kecerdasan. Dengan kecerdasan manusia mampu berpikir, membentuk konsep, logika bahkan mengambil keputusan.
          Pembentukan konsep berhubungan dengan pengasahan sifat-sifat yang seuai dengan kelas objek atau ide. Dengan membahas topik pembentukan konsep yang berhubungan dengan penglihatan visual.  Dalam pembentukan konsep terdapat beberapa teori yakni asosiasi dan pengujian hipotesis.
          Asosiasi berkaitan dengan prinsip mengendalikan pembelajaran konsep yang merupakan hasil dari menguatkan suatu ikatan yang tepat diantara stimulus dan respon yang mengidentifikasikannya, dan non-penguatan (bentuk hukuman) pasangan yang tidak tepat dari sebuah stimulus.  Selain asosiasi, tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau strategi yang konsisten dengan objek penyelidikan kita.
          Logika berbeda dengan berpikir. Logika adalah ilmu berpikir, sedangkan berpikir adalah proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran. Terdapat dua bentuk penalaran, takni penalaran deduktif dan penalaran silogostik. Kedua ini merupakan bentuk penalaran.
          Dalam penalaran deduktif terdapat 4 kemungkinan , yakni:
1.     Kesimpulan relasional
2.    Kesimpulan proposional
3.    Silogisme
4.    Menjumlahkan kesimpulan kuantitatif

Pada riset awal penalaran silogitik, didasarkan pada laporan dari ungkapan pikiran. Namun terdapat intropeki kekurangan diri yakni bentuk argumen, isi argumen, dan kemajemukan individu partisipan. Dengan menggunakan bentuk atau gambar diagram yang disebut diagram venn, silogisme dapat dipecahkan.

Berbeda dengan efek atmosfer, efek atmosfer adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak argumen berdasarkan bentuknya. Mengajukan suatu argumen dengan cara tertentu.  Keterkaitan  mengacu pada bagaimana dua  hal membentuk sebuah hubungan dengan mudah.

Pengambilan Keputusan dalam kehidupan nyata juga didasari beberapa dasar pemikiran. Yang pertama dialog penalaran, yakni percakapan pada diri yang melibatkan argumentasi. Cara menguraikan argumen itu sendiri adalah dengan identifikasi komponen struktural pokok. 
Namun, dalam pengambilan keputusna terdapat beberapa penyebab mengapa seseorang dapat gagal dalam analisis logis:
1.      Reifikasi atau buah pikiran yang menganggap bahwa ide itu nyata dan bersifat hipotesis atau metafora.
Contoh: Sekolah itu tidak memberikanku manfaat
2.    Argumen Ad Hominem adalah argumen yang berkaitan untuk menyerang karakter seseorang dan bukan berfokus pada isi argumennya.
Contoh: kandidat politisi yang didebat karena sikapnya, bukan karena isi dari materi kandidat politisi itu sampaikan.
3.    Argumen yang menggunakan paksaan
Contoh: menggunakan kekuasaan untuk mengesahkan argumen
4.    Menggunakan kekuasaan dan ketenaran
Menggunakan artis untuk memperkenalkan suatu produk
5.    Agrumen mayoritas-pasti-benar
Semua orang melakukan hal tersebut
6.    Argumen manusia jerami
Memandang argumen sendiri lebih rendah dibanding argumen lain sehingga tidak bisa mengalahkannya.

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar