Selasa, 21 November 2017

Firyal Nabila

Bahasa
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Bahasa (language), menurut para psikolog kognitif, adalah suatu sistem komunikasi yang di dalamnya pikiran-pikiran dikirimkan (transmitted) dengan perantaraan suara (sebagaiman dalam percakapan) atau simbol (sebagaimana dalam kata-kata tertulis atau isyarat-isyarat fisik). Bahasa adalah sarana utama komunikasi manusia, cara pertukaran informasi yang paling lazim.
Studi mengenai bahasa adalah studi yang dianggap penting oleh para psikolog kognitif. Perkembangan bahasa mencerminkan sebuah abstraksi yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia. Pemrosesan bahasa adalah sebuah komponen penting dalam penyimpanan informasi (information processing storage), berpikir, dan pemecahan masalah. Sebagian proses-proses memori manusia melibatkan informasi semantik.
Struktur Tata Bahasa
Kita juga perlu mengetahui rules of sequencing (peraturan yang mengatur urutan bentuk kata kerja [tense] menurut waktu), sehingga kita dapat menyampaikan ide-ide kita ke orang lain. Kata-kata dapat digabungkan menjadi berbagai kombinasi, sekalipun untuk menyampaikan ide yang sama. Secara teknis, studi tata bahasa (grammar) mencakup area fonologi, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi suara-suara dalam suatu bahasa; morfologi, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih besar; dan sintaksis, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi kata-kata sehingga menjadi frase dan kalimat.
Hierarki Linguistik
Lingustik (linguistics) adalah ilmu yang mempelajari bahasa, dengan topik pembelajaran meliputi struktur bahasa dan berfokus pada pendeskripsian suara-suara, makna-makna, dan tata bahasa dalam percakapan. Para psikolog umumnya mempelajari cara manusia menggunakan bahasa. Ilmu yang menggabungkan kedua pendekatan tersebut (yakni psikologi dan lingustik) disebut psikolingustik (psycholinguistics). Psikolinguistik menggabungkan pendekatan psikologi dan linguistik.
Para ahli linguistik telah mengembangkan sebuah kerangka kerja bahasa yang bersifat hierarkis (berjenjang). Para ahli tersebut memiliki minat dalam pengembangan sebuah model bahasa – mencakup isi, stuktur, dan proses bahasa. Hierarki linguistik berkisar dari komponen-komponen yang fundamental ke komponen-komponen gabungan hingga ke komponen-komponen yang sangat rumit. Dengan kata lain, unit-unit suara dan unit-unit makna memiliki jenjang kerumitan yang semakin meningkat.
Fonem (phoneme) adalah unit dasar bahasa lisan yang, saat digunakan sebagai sebuah unit tunggal, tidak memiliki makna sama sekali. Fonem adalah suara-suara tunggal dalam percakapan yang dipresentasikan oleh sebuah simbol tunggal. Fonem dihasilkan oleh koordinasi yang rumit dari paru-paru, pita suara, larynx, bibir, lidah, dan gigi. Ketika seluruh organ tersebut bekerja dengan baik, suara yang dihasilkan akan dipersepsi dan dipahami dengan cepat oleh pendengar yang menguasai bahasa yang diucapkan si pembicara. Fonem dapat berupa huruf hidup, atau konsonan.
  Morfem (morpheme) adalah unit-unit terkecil yang memiliki makna, dapat berupa kata-kata atau bagian-bagian kata seperti prefiks (awalan), sufiks (akhiran), atau kombinasi prefiks-sufiks. Morfem dapat berbentuk morfem bebas atau morfem terikat. Morfem bebas adalah unit-unit bermakna yang berdiri secara mandiri, sedangkan morfem terikat adalah bagian-bagian kata. Dengan menggabungkan morfem-morfem, kita dapat membentuk jutaan kata—hampir-hampir tidak terbatas.
Morfologi (morphology) adalah studi mengenai struktur kata-kata. Sintaksis (syntax), yakni peraturan-peraturan yang mengendalikan kombinasi kata-kata dalam frase kalimat. Dalam upaya memahami struktur bahasa, para ahli linguistik telah memusatkan upaya mereka dalam dua aspek: produktivitas dan regularitas. Produktivitas mengacu pada ketidakterbatasan jumlah kalimat, frase, atau ucapan yang mungkin muncul dalam suatu bahasa, dan sifat keteraturan atau regularitas mengacu pada pola-pola sistematik dalam kalimat, frase, atau ucapan.
  Psikolinguistik
Nature versus Nurture
Teori Chomsky yang paling kontroversial adalah gagasannya bahwa komponen yang paling penting dari bahasa bersifat bawaan (nature). Berlawanan dengan itu, Skinner menyanggah bahwa bahasa diperoleh melalui pembelajaran (nurture). Kaum Behavioris meyakini bahwa bahasa berkembang melalui penguatan (reinforcement), namun Chomsky menyatakan bahwa satu-satunya aspek perkembangan bahasa yang diperoleh melalui penguatan adalah aspek morfologis.
Chomsky menyatakan bahwa penguatan semata tidak dapat menjelaskan bagaimana seorang anak mampu menghasilkan sebuah kalimat yang memiliki tata bahasa yang sempurna, sedangkan anak itu belum pernah mendengar kalimat tersebut sebelumnya. Chomsky menawarkan kecenderungan bawaan terhadap bahasa, berdasarkan struktur yang mendalam, sebagai penjelasan yang masuk akal.
Terdapat tiga teori mengenai cara perolehan bahasa: teori yang menyatakan bahwa bahasa adalah predisposisi genetik yang bersifat universal (misalnya teori Chomsky); teori yang menyatakan bahwa bahasa dipelajari melalui himpunan penguatan-penguatan (misalnya teori Skinner); dan teori yang menyatakan perkembangan bahasa sebagai fungsi dari kemasakan biologis dan interaksi dengan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar