Senin, 11 Desember 2017

BAHASA


BAHASA

Salah satu proses kognitif yang paling menarik adalah bahasa, dimana sisi menarik dari bahasa menurut Solso dkk. (2008) adalah bagaimana pikiran yang satu mempengaruhi pikiran yang lain melalui bahasa. Semua orang di seluruh penjuru dunia menggunakan bahasa setiap hari selama sepanjang hari untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan bahkan seseorang kerap berbicara dengan dirinya sendiri jika tidak ada orang lain untuk diajak berbicara.
Bahasa, menurut para ahli kognitif, merupakan suatu sistem komunikasi yang di dalamnya pikiran-pikiran dikirimkan dengan perantara suara atau simbol (Solso, dkk., 2008). Studi mengenai bahasa merupakan studi yang dianggap penting karena perkembangan bahasa mencerminkan sebuah abstraksi yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia. Meskipun manusia bukan satu-satunya makhluk hidup yang menggunakan bahasa, tetap saja tingkat abstraksi dari bahasa yang digunakan oleh manusia tingkat yang jauh lebih besar.
Bahasa merupakan cara yang paling lazin digunakan dalam pertukaran informasi. Pemrosesan bahasa adalah sebuah komponen penting dalam penyimpanan pemrosesan informasi, berpikir, dan pemecahan masalah.
Struktur Tata Bahasa
Struktur tata bahasa berkaitan dengan cara kata-kata disusun menjadi frase dan kalimat (Solso dkk., 2008). Secara teknis, studi tata bahasa atau grammar meliputi fonologi (ilmu yang mempelajari kombinasi suara-suara dalam bahasa), morfologi (ilmu yang mempelajari kombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih besar), sintaksis (ilmu yang mempelajari kombinasi kata-kata sehingga menjadi frase dan kalimat (Solso dkk., 2008).
Dasar Neurologis bagi Bahasa
Tahun 1861, Paul Broca menemukan sebuah fakta bahwa cedera di bagian lobus frontalis kiri otak seseorang (area ini kemudian dikenal dengan nama area broca) dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan berbicara. Tahun 1875, Carl Wernicke menemukan fakta lain bahwa cedera pada lobus temporalis kiri berpengaruh kepada pemrosesan bahasa. Kerusakan pada area wernicke mengurangi kemampuan untuk memahami bahasa lisan dan tulisan, namun kemampuan untuk berbicara secara normal tidak terganggu sama sekali (Solso dkk., 2008).
Hierarki Linguistik
Hierarki linguistik diawali dengan penjelasan mengenai komponen-komponen dasar, lalu ke komponen-komponen gabungan, dan diakhiri dengan komponen-komponen yang sangat rumit.
  1. Fonem, Fonem adalah suara-suara tunggal dalam percakapan yang dipresentasikan oleh sebuah simbol tunggal. Fonem dapat berupa huruf atau konsonan (Denes & Pinson, 1963 dalam Solso dkk., 2008).
  2. Morfem, Morfem merupakan unit-unit terkecil yang memiliki makna dimana morfem ini dapat berupa kata-kata atau bagian-bagian kata. Morfem terdiri dari dua macam, yaitu morfem terikat dan morfem bebas.
  3. Morfologi, Morfologi merupakan studi mengenai struktur kata-kata, dimana dalam bahasa Inggris terdapat satu batasan linguistik yang mengatakan bahwa jumlah maksimum konsonan yang dapat membentuk suatu suku kata adalah tiga. Batasan-batasan yang ada berfungsi untuk mengurangi jumlah kekeliruan dalam transmisi dan penyandian (Solso dkk., 2008).
  4. Sintaksis, Sintaksis merupakan peraturan-peraturan yang mengendalikan kombinasi kata-kata dalam frase dan kalimat. Aspek yang difokuskan adalah aspek produktivitas dan regularitas. Produktivitas mengacu kepada ketidakterbatasan jumlah kalimat, frase, atau ucapan sedangkan regularitas mengacu kepada pola-pola sistemik dalam kalimat, frase, atau ucapan (Solso dkk., 2008).
Tata Bahasa Transformasional
Tata bahasa atau grammar merupakan kumpulan peraturan yang mengendalikan keteraturan bahasa dan tata bahasa transformasional berkaitan dengan perubahan-perubahan dalam bentuk linguistik yang mungkin mempertahankan makna yang sama. Tiga aspek yang terdapat pada konsep ini antara lain adalah struktur permukaan (bagian dari suatu kalimat yang dapat dipecah-pecah dan kemudian diberi label dengan menggunakan teknik penguraian umum), struktur dalam (makna dasar sebuah struktur), dan peraturan-peraturan transformasional (Solso dkk., 2008).


Laily No
16410236

Tidak ada komentar:

Posting Komentar