Laily No
16410236
PEMBENTUK KONSEP LOGIKA
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk
beberapa orang, psikologi kognitif adalah ilmu tentang berfikir dan pemikira
dapat dikatakan sebaga mahkota kognisi. Untuk beberapa orang menjadi sangan
briliant, bahkan menjadi amat mulia diantara kebanyakan orang. Dan dalam
kenyataannya fakta tersebut terjadi. Salah satu keajaiban spesies kita dalam
realitas adalah “berfikir” merupakan istilah umum dari pemrosesan informasi.
Berfikir
adalah proses yang membentuk representasi mental baru memulai transformasi
informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup
pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis,
pembentukan konsep, kretivitas dan kecerdasan.
Pembentukan
konsep
Pembentukan
konsep berhubungan dengan pengasahan sifat-sifat yang sesuai dengan kelas objek
atau ide. Pembentukan konsep yang digunakan lebih kecil cakupannya dari pada
berfikir dan mudah untuk dipelajari secara eksperimental bahwa ada pengetahuan
yang dapat dipertimbangkan dengan hukum dan proses pembentukan konsep. Definisi
awal konsep adalah penggambaran mental, ide atau proses. Ini secara normal
tersingkap melalui metode introspeksi eksperimen yang telah secara luas
diterima sebagai teknik utama psikologi. Kemunduran introspeksi sebagai sebuah
metode dan populernya behaviorisme, khususnya dalam psikologi Amerika membawa
tidak hanya metodologis yang revolusioner tetapi juga perubahan korespondensi
dalam pandangan asal terhadap peristiwa kognitif dan secara konsekuen dalam
definisi konsep.
Konsep
didefinisikan dalam ciri-cirinya adalah karakteristik suatu objek atau kejadian
yang juga merupakan karakteristik objek atau kejadian lain.Kekhususan yang
dapat dibuat dalam dasar kuantitatif juga dalam dasar kualitatif telah
dipaparkan. Mobilitas adalah ciri kualitatif yang juga dapat diukur secara
kuantitatif. Mobil Kia anda mungkin memiliki mobilitas (pernyataan kualitatif)
namun mungkin tidak memiliki mobilitas sebesar mobil lexus seseorang yang
diukur berdasarkan kecepatan. Lalu, kedua ciri dimensional (kuantitatif) dan
ciri atribusional (kualitatif) membuka pembentukan konseptual, kedua hal
tersebut telah dipelajari secara luas.
Asosiasi
Apa yang
dimaksud dengan asosiasi ??
Teori yang
tertua dan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep adalah prinsip asosiasi
juga diketahui sebagai asosiasme. Dalam format ringkas, prinsip memegang
ikatan yang akan terbentuk diantara kejadian (atau objek) setiap saat
dimunculkan bersama kembali. Rienforcement (penguatan), atau sistem
hadiah, dapat memfasilitasi bentuk dari ikatan. Jadi, prinsip asosiasi
mendalilkan bahwa pembelajaran konsep adalah hasil dari (1) menguatkan pasangan
tepat dari sebuah stimulus (misalnya kotak merah) dengan respon yang
mengidentifikasikannya sebagai sebuah konsep, dan (2) non penguatan (bentuk
hukuman) pasangan yang tidak tepat dari sebuah stimulus (contohnya lingkaran
merah) dengan respon untuk mengidentifikasikannya sebagai konsep ( tinjauan
mekanistis seperti ini hanya menyisakan ruang kecil untuk konsep yang lazim
diantara teori kognitif modern dari struktur internal yang memilih,
mengorganisir, dan mengubah bentuk informasi).
Pengujian
hipotesis
Pendapat
umum bahwa orang terkadang memecahkan masalah dan membentuk konsep dengan
memformalisasikan dan menguji hipotesis telah lama muncul dalam psikologi
eksperimen. Aplikasi langsung dari model pengujian hipotesis untuk formasi
konsep oleh Bruner, Goodnow, dan Austin (1956) dalam buku mereka yang
berpengaruh, Astudy of thinking, memperkenalkan analisis hasil
metodologi sederhana dalam pembentukan konsep.
Tahap awal
dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau strategi yang konsisten
dengan objek penyelidikan kita. Ketika kita mencari untuk menemukan sesuatu,
prosesnya meliputi pembentukan prioritas-prioritas, sebagai seorang peneliti
mungkina mengatur urutan eksperimen, seorang pengacara mungkin menanyakan
serangkaian pertanyaan, atau seorang dokter dapat memadu satu set tes
diagnostik.
Dalam
sebuah eksperimen pembentukan konsep, Bruner dan koleganya (1956) memperkenalkan
konsep seluruh alam semesta (misalnya seluruh variasi jumlah yang mungkin dari
dimensi dan atribut) kepada partisipan dan mengidentifikasikan suatu hal dari
eksemplar konsep yang harus dicapai oleh partisipan. Partisipan akan mengambil
satu dari lain hal. Partisipan strategi boleh memilih dalam pembentukan konsep
untuk menyertakan pemindaian dan pemusatan, masing-masing memiliki subtipenya
yaitu:
a.Pemindaian
stimulan. Partisipan mulai dengan seluruh hipotesis dan mengeliminasi yang tak
dapat dipertahankan.
b.Pemindaian
berturut-turut. Partisipan mulai dengan hipotesis tunggal, mengembangkannya
jika berhasil dan jika tidak berhasil, dapat menggantinya dengan hipotesis lain
berdasarkan pengalaman sebelumnya.
c.Pemusatan
konservatif. Partisipan memformulasikan hipotesis, memilih kejadian positif
sebagai fokus, dan kemusian membuat urutan penyusunan kembali (tiap kali hanya
mengubah satu ciri ) dengan memperhatikan ciri yang mana menjadi positif dan
negatif.
Logika
Berfikir
adalah proses umum untuk menetukan sebuah isu dalam pikiran, sementara logika
adalah ilmu berfikir. Walaupun dua orang dapat berfikir tentang hal yang sama,
kesimpulan mereka keduanya diraih melalui pemikiran mungkin berbeda, yang satu
logis, dan yang lain tidak logis.
Pengambilan
keputusan
Penalaran
induktif, salah satu bentuk lain dari penalaran disebut penalaran induktif .
dalam penalaran induktif, sebuah kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit
atau eksplisit dalam konteks pernyataan kemungkinan. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita bisa membuat keputusan yang tidak terlalu mencerminkan hasil
paradigma silogistik yang sudah dipikirkan baik-baik, tapi dalam konteks
penalaran induktif, yang keputusannya berdasarkan pengalaman masa lalu dan
kesimpulannya berdasarkan yang dirasa sebagai pilihan terbaik dari sejumlah
alternatif.
Laily No
16410236
16410236
Tidak ada komentar:
Posting Komentar